Chereads / Pilihan ( I Love You) / Chapter 20 - ♡♡ DILEMA (2)

Chapter 20 - ♡♡ DILEMA (2)

Setelah pembicaraan dengan Nathan, Renia kembali ke kamarnya dan sedikit terkejut karena Sovie sedang duduk di tepi tempat tidurnya dan melempar senyum termanisnya. Renia jadi teringat kejujuran Sovie tadi siang yang di temani oleh Bunda Indun.

Flask back

" Renia duduklah, ada hal yang mesti auntie dan bunda katakan " ucap Sovie memandang Renia dengan perasaan campur aduk.

Renia memandangi mereka secara bergantian dengan pikirannya yang sedikit khawatir karena melihat Sovie dan bunda dengan ekspresi tak terbaca yang terlihat menyembunyikan sesuatu.

Renia menghampiri mereka berdua dan duduk di samping bunda.

" Ada sesuatu yang penting, auntie " tatap Renia.

Sovie memandangi Renia dan Indun bergantian kemudian menghela nafasnya.

" Re ... tolong dengerin autie, apa pun yang auntie katakan, auntie harap kamu dengan bijak menyikapinya ... " tatap Sovie begitu pun dengan bunda memandangi Renia penuh kasih sembari menggenggam tangan putrinya itu.

Renia menatap Sovie, sejuta pikiran bergelayut di otaknya. Ada apa ini, ź mereka serius sekali kali ini. Apa ada sesuatu selama ini yang mereka tutupi atau apa dia membuat kesalahan fatal. Tapi kalau ada, kesalahan apa itu? Pikir Renia bercabang-cabang.

" Renia, auntie adalah adik papamu, kamu Audrenia Jordhie Ashlan putri Diandre Jordhie Ashlan dan Karenina, kamu keturunan Jordhie Ashlan ... " Sovie menatap Renia yang sedikit kebingungan di dalam keterkejutannya.

" Maafkan Auntie yang menutupi hal ini padamu. Jujur auntie mengetahui hal ini dua tahun yang lalu. Auntie tidak tahu harus seperti apa bersikap padamu dan mendekatimu. Namun berkat bantuan Oma Ratna, semua berjalan dengan baik. Selama ini Oma Ratna-lah yang berperan dalam menjagamu ... Papamu meninggal dalam kecelakaan sebelum kamu lahir di saat dia harus menemui opa di rumah sakit yang terkena serangan jantung setelah kepergian papamu dari rumah. Papamu keluar dari rumah meninggalkan kami demi menikahi wanita yang sangat dicintainya, ibumu. Papamu rela meninggalkan kemegahan hidupnya dan rela menanggalkan nama Jordhi beserta fasilitas hidup yang diberikan opa. Papamu berontak karena menolak perjodohannya dengan salah satu anak Oma Ratna ... " Sovie menarik nafas dan menghembuskannya perlahan sekilas ia teringat kenangan yang memudar tentang kakak laki-lakinya yang memiliki jarak cukup jauh dengannya. Ia ingat malam terakhir ketika kakaknya memeluk dirinya erat dan ia baru mengetahui kalau itu adalah pelukan terakhir kakaknya yang begitu menyayanginya.

Renia terdiam sembari meletakkan kepalanya pada bahu bunda Indun meminta kekuatan untuk menerima kenyataan yang baru di dengarnya. Dan teka-teki tentang kedua orang tuanya baru saja terungkap.

" Papamu tidak salah dalam hal ini, ia bertemu ibumu sebelum perjodohan itu. Mereka berdua teman sekolah. Begitu yang auntie dengar dari oma Ratna. Dan yang lebih mengagetkan auntie. Oma Ratna-lah yang menjaga ibumu sampai kamu melahirkan. Alih kecewa pada keputusan papamu. Beliau malah yang paling mendukung hal itu karena ia begitu menyayangi papamu. Oma Ratna adalah sahabat dari oma. Mereka punya perjanjian persahabatan. Agar persahabatan keluarga tidak terputus oma dan opa sepakat untuk mengikat anak-anaknya pada pernikahan. Tapi sayang hal itu tidak bisa terwujud karena papamu menolaknya dan meninggalkan rumah " ucap Sovie bernafas lega karena dapat menyampaikan rahasia yang besar ini pada Renia.

Renia menatap foto kedua orang tuanya dan sekarang ia baru tahu kalau wajahnya di dapat dari ketampanan papanya hanya mata coklat ibunya yang menurun padanya dan ia tak heran kenapa wajahnya sedikit mengarah pada Sovie dan begitu mudahnya juga ia dekat dengan Sovie padahal ia termasuk gadis yang tidak mudah akrab dengan orang asing. Walau terlambat mengetahui semuanya ia tak menyesal walau ada tersirat kesedihan di dalamnya mengingat begitu mengharukannya kisah cinta kedua orang tuanya dan Renia yakin seandainya kedua orang tuanya hidup, mereka menjadi keluarga yang paling bahagia dan bisa jadi ia memiliki saudara. I love you dad n mom.

Flashback off

" Ada apa auntie? " ucap Renia menghampiri Sovie sembari memeluknya, ia merasakan dekapan kedua orang tuanya melalui Sovie. Entah kenapa semenjak ucapan jujur Sovie tadi siang membuat sisi manja Renia keluar dan hal itu tidak membuat Sovie risi justru ia semakin bahagia bahwa Renia tidak marah atau menghindarinya sesaat untuk menenangkan hati dan pikirannya.

Sovie tampak berpikir sesaat dan memandangi Renia lembut sembari mengelus puncak gadis tersebut.

" Ada satu hal lagi yang auntie sembunyikan ... " ucapan Sovie tertahan karena Renia mengendurkan pelukannya dan memandangi Sovie lekat dan memperbaiki posisi duduknya bersila menghadap Sovie. Adik papanya yang selalu tampak cantik dan elegan.

Sovie tampak ragu untuk mengatakannya dan memandang Renia yang sedang menunggunya bicara.

" Ini mengenai permintaan Oma Ratna ... janji lama antara opa dan oma Ratna yang tidak terjalin pada anak-anaknya dan ketika di akhir hidupnya ia meminta maaf pada oma dan berharap hubungan—perjodohan—dua keluarga itu tetap terjalin " ucap Sovie akhirnya menyelesaikan ucapannya.

Renia mencoba mencerna kalimat yang di lontarkan Sovie padanya. Ia paham maksud Sovie. Itu berarti ia harus menerima perjodohan dan itu ia harus memilih di antara Vyrlan dan Crishtan.

Kalau sudah menyangkut Oma Ratna, Renia memang tidak bisa menolak permintaan Oma Ratna, ia teringat betapa wanita paruh baya itu menyayanginya. Segala bentuk perhatiannya yang tak dapat Renia bayar dengan apa pun. Jauh sebelum hal ini terkuak, ia berjanji pada dirinya akan membahagiakan wanita paruh baya itu dengan nyawanya sekalipun terdengar klise tapi itulah faktanya ia tidak bisa membalas budi Oma Ratna yang selalu memanjakannya dan sesikit banyak Renia mengerti sekarang. Dan mengenai perjodohan itu ...

" Apa aku harus memilih di antara mereka atau bisakah kalian saja yang menentukannya. Tidak ada bedanya di antara kedua itu " ucap Renia dengan tatapan tak mengerti dengan ucapannya sendiri. Tidak mungkin dia memutuskan itu sendiri apalagi ini menyangkut ke dua saudara itu. Mengingat ke duanya dekat dengan dirinya sebelum laki-laki itu memberikan tatapan dinginnya pada Renia.

" Apa kau serius, sayang " tatap Sovie menyelidik mencari celah pada manik mata Renia, tatapan cinta untuk satu di antara keduanya. " Apa tidak ada pilihanmu di antara keduanya itu " lanjutnya.

" Auntie, yang diinginkan Oma Ratna, aku menjadi calon cucu mantunya. Biar beliau saja yang memutuskan dan anggap pernyataanku ini menjadi alasan menerima perjodohan itu " ucap Renia diplomatis berharap Sovie percaya dengan ucapannya.

Biarlah perasaannya terkubur di dalam hati. Tidak perlu orang lain tahu, cukup membuat keluarganya bahagia. Itu yang terpenting baginya saat ini. Hal yang selama ini di rindukannya telah terwujud hari ini. Lantas apalagi yang ingin di lakukannya, selain membahagiakan mereka. Ya, bahagia. Kata sederhana yang pantas untuk itu.

@@@@@@@@