"Liana... Liana..."
Peri kecil itu terus memanggil Liana tetapi Liana tidak mendengar panggilannya karena Liana masih berdiri diam di depannya sepertinya memikirkan sesuatu hal.
Akhirnya Peri kecil itu mulai kesal karena Liana tidak mendengar panggilannya.
Peri kecil itu mengenggam tangannya, Peri kecil itu mencoba sekali lagi untuk memanggil Liana.
"Liana!!! Liana!!!"
Liana masih tidak mendengar panggilannya, itu membuatnya sangat marah sekali.
Peri kecil itu menutup matanya dan bernapas sebentar untuk menenangkan amarahnya.
Setelah peri kecil itu bernapas kemudian membuka matanya, matanya melihat ke arah Liana.
"Aku akan membuat Liana kalau aku ada didepannya!!!"
Peri kecil itu yang berdiam diri di sana, tiba-tiba di belakang punggungnya muncul sesuatu yang sangat cantik sekali. Di belakang Punggung peri kecil itu muncullah sepasang sayap yang cantik sekali dan sangat berkilau di sayapnya itu.
Ketika peri kecil itu mengepakkan sayapnya ada sesuatu yang berkilau berwarna jingga di sekitar sayapnya itu.
Akhirnya peri kecil itu mulai terbang perlahan ke depan mata Liana, tetapi Liana masih tidak menyadari bahwa peri kecil itu terbang ke arahnya.
Peri kecil itu mencoba berhenti di depan mata Liana, tetapi Liana masih tidak menyadarinya karena Liana masih memikirkan hal yang terjadi di Ruangan itu.
Peri kecil itu berkata di depan Liana:
" Liana, apa kamu dengar aku??"
Liana masih saja tidak mendengar panggilannya dan itu membuatnya kesal sekali.
Karena Liana masih tidak mendengar panggilannya, akhirnya Peri kecil itu melihat tangannya yang kecil dan dia melihat lagi ke arah Liana.
Peri kecil itu melihat tangan kecilnya itu dan berkata:
"Karena Liana masih tidak mendengarku, aku terpaksa harus menamparnya biar dia sadar kalau aku ada didepannya"
Peri kecil itu yang sedang melayang di depan Liana, akhirnya terbang mendekat ke wajah Liana yang kelihatan bengong memikirkan sesuatu.
Peri kecil itu yang ada di depan dahi Liana, Peri kecil itu melihat dahi Liana dan berkata dengan wajah yang muram:
"Semoga, setelah aku menamparnya sedikit, itu bisa membuat Liana sadar kalau aku ada didepannya"
Peri kecil itu akhirnya mendekati dahi Liana, dan Peri kecil itu menampar dahi Liana dengan tangannya yang kecil itu.
"Pakkkkk" suara tamparan kecil Peri kecil itu.
Liana yang masih termenung disini tiba-tiba dia merasa sedikit sakit di daerah dahinya.
Itu membuat Liana sadar:
"Aduhh!!! Siapa yang memukul dahiku ya???" kata Liana sambil menggosok dahinya yang sakit akibat tamparan peri kecil itu dengan wajah yang kelihatan binggung sekali.
Liana yang masih merasa sedikit sakit. Liana melihat di depannya. Di depan matanya itu Liana bisa benda kecil yang lagi melayang di depan matanya.
"Ehh....." hanya itu respon dari Liana ketika dia melihat Peri Kecil itu.
"Kamu...." kata Liana dengan gugup sekali.
Akhirnya Peri kecil itu sangat senang sekali ketika Liana sudah sadar kalau dia ada didepannya.
Peri kecil itu sangat senang sekali sampai lupa memperkenalkan dirinya.
"Liana!!" kata Peri kecil itu mengelus pipinya yang kecil ke Liana.
Liana hanya bisa diam dan membiarkan Peri kecil itu mengelus di pipinya.
"Ini....Ehhh.....Kamu..... Siapa???" tanya Liana dengan gugup sekali.
"Akuu???" Jawab peri kecil itu menunjuk dirinya sendiri.
Liana sedikit ragu untuk menjawab, tapi akhirnya di menganggukkan kepalanya.
"Kamu itu.... apa dan kamu.... itu siapa...???" tanya Liana dengan terbata-bata.
Peri kecil itu merasa senang karena akhirnya Liana menanyakan namanya.
"Aku adalah peri yang menguasai elemen api, Liana." kata Peri itu dengan bangga sekali.
"Ohhh..." kata Liana sedikit mengerti perkataan peri kecil itu
"Oh, Liana, aku lupa memperkenalkan diriku" kata peri kecil itu.
"Aku, peri elemen api, nama aku Edna!" kata Edna dengan bangga memperkenalkan dirinya.