Siana, dan Liana mengikuti Raja Alexander. Mereka mengikuti Raja Alexander ke sebuah kuil yang megah sekali dan juga kelihatan misterius dan juga bercahaya.
Mereka mendekati kuil itu, kuil itu memiliki nama Kuil itu Talent of Magic. Mereka tidak tahu kenapa nama Kuil itu seperti itu.
Ketika mereka memasuki kuil itu, tiba-tiba banyak cahaya yang menusuk ke mata mereka, ketika mereka membuka matanya, apa yang dia lihat sangatlah luar biasa, di tengah-tengah ruangan itu ada sebuah kristal yang besar sekali, dan di dekat kristal itu memiliki sebuah cahaya yang sangat cantik sekali seperti bintang-bintang yang ada di langit. Di dekat kristal itu ada beberapa makhluk kecil yang lagi tidur di dekat kristal itu. mereka tidak memiliki warna, mereka hanya tertidur di dekat kristal itu. Mereka adalah peri unsur api, air, angin, tanah yang lagi tertidur lelap.
Di antara unsur yang paling langka adalah petir dan cahaya.
Tidak ada yang pernah
Ketika mereka sampai, Siana dan Liana bisa melihat kristal yang besar sekali, itu lebih besar dari badan mereka, kristal itu bening, hanya berwarna putih saja.
Raja Alexander melihat kristal itu, dia menghela napasnya, dia berharap mereka memiliki bakat, hanya bakat saja, kalau mereka tidak memiliki bakat aku tidak tahu apa yang akan terjadi.
"Siana, Liana, ayo datang ke sini." kata Raja Alexander menyuruh Mereka mendekati dia.
"Iya" kata Siana dan Liana dengan kompak sekali.
Kemudian Raja Alexander berkata:
"Saya akan memberitahukan kepada kalian, kristal yang ada di depan kalian adalah alat untuk menguji bakat kalian berdua."
"Pertama yang akan diuji adalah kamu Siana"
Siana mendekati kristal itu. Raja Alexander menyuruh sesuatu.
"Siana, letakkan tangan kamu ke kristal ini"
Siana mendengar ini sedikit gugup sekali.
Dia sedikit gugup. Dia bernapas panjang sebentar, kemudian dia meletakkan tangannya dengan pelan ke kristal itu.
Ketika tidak ada reaksi. itu membuat Raja Alexander kecewa, ketika dia merasa kecewa.
Di sisi Siana merasa sedikit kecewa karena mungkin dia tidak berbakat menggunakan sihir.
Tapi ketika dia mau melepaskan tangannya, kristal itu tiba-tiba mengeluarkan cahaya, itu membuatnya kaget.
Raja Alexander yang masih merasa kecewa tiba-tiba dia melihat kristal itu bercahaya.
Dia menjadi senang, untungnya putrinya itu memiliki bakat sihir, kalau tidak ada dia tidak tahu, apa yang akan terjadi.
Kristal itu mengeluarkan cahaya yang terang sekali, ada beberapa warna di dalam kristal itu. Warna yang ada di dalam kristal itu adalah biru, merah, kuning, dan juga hijau dan tiba-tiba ada peri terbangun, peri yang bangun itu mengeluarkan sebuah 4 cahaya yang berwarna biru, merah, kuning dan juga hijau.
Peri itu mendekati Siana. Siana kelihatan kaget ketika dia melihat peri itu terbangun, dan mendekatinya. Dia melihat peri itu menuju ke arahnya dan duduk di pundaknya.
Dia melihat peri itu tertidur lagi di pundaknya.
Raja Alexander terlihat kaget melihat peri yang terbangun itu, dia melihat ke arah Siana, dia senang sekali melihat peri itu, dia bisa mengerti kalau putrinya Siana memiliki bakat yang luar biasa. dia membawa Siana ke sesuatu tempat. Karena dia terlalu senang kalau anaknya Siana memiliki bakat yang luar biasa, dan dia melupakan Liana dan dia meninggalkan Liana sendirian di sana.