Chereads / 500 hari Mencari Cinta / Chapter 20 - Berbagi Hati

Chapter 20 - Berbagi Hati

Hidup seorang wanita harus lurus dan jika tidak lurus, maka dia akan disebut sebagai wanita yang tidak baik. Aku tidak mungkin memiliki kekasih bayangan karena aku bukan tante-tante girang. Aku tidak mau ada stempel negatif di dalam kehidupan dan nama baikku.

Ara pernah mengharapkan agar dirinya menjadi kekasih bayangan bagiku. Dan aku langsung menepis dan menolaknya. Aku fikir Ara sudah gila. Tidak pernah aku memiliki kamus hidupku seperti itu. Aku malu kepada kedua orang tuaku dan adik-adikku dan juga beberapa orang yang akan tahu kondisi aku ini. Aku tidak mau seperti itu.

Aku harus memilih antara 1 yaitu tetap dengan suamiku atau menikah dengan Ara. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Tidak mungkin aku memiliki 2 rumah tangga karena itu adalah hal gila di dalam hidupku yang tidak pernah terbayangkan oleh ku.

Aku fikir, aku sudah kena virus dan kena setan. Aku menjadi buta dengan cinta yang terjadi antara aku dan Ara sementara aku belum berpisah dengan suamiku. Ara masih kuliah dan hidupnya belum mapan dan Ara memiliki banyak pacar. Aku jadi bingung dan galau.

Aku dan Ara adalah sosok best friend yang selalu cocok dalam berkomunikasi, mengerjakan tugas kantor dan bisnis juga cocok. Kemudian aku pernah berkata kepada Ara bahwa hubungan kita sebagai teman dan partner dalam bisnis saja. Kalau untuk menjadi teman secara pribadi sepertinya tidak cocok . Aku sudah memberikan positioning yang tepat untuk dia. Aku hanya ingin bertemu dengan dia dan bekerjasama dalam bisnis namun bukan sebagai pasangan hidup. Ara akhirnya mencoba memahami hal tersebut. Dan Ara kembali menjalin hubungan dengan semua wanita yang mengaguminya secara diam-diam maupun yang mengangujinya secara terang-terangan. Ara mulai berani menjalin hubungan dengan tunangannya dengan lebih intensif dan merancang pernikahan dengan sang pujaan hatinya yang dijodohkan oleh orang tuanya.

Aku berusaha untuk fokus dalam bisnis ku dan berfokus hanya mencintai satu lelaki yaitu suamiku saya. Aku tidak bisa berbohong terus menerus kepada suamiku dan aku masih mencintai suamiku, apapun yang terjadi dalam rumah tanggaku.