Chereads / 500 hari Mencari Cinta / Chapter 24 - Dingin

Chapter 24 - Dingin

Aku memiliki sosok suami yang dingin seperti es batu. Aku selalu mencoba menggoda suamiku dan menghangatkan suasana diantara kami ketika malam hari. Namun tetap saja respon yang aku dapatkan adalah sesesok pria yang tidak bergairah dan dingin berhadapan dengan seorang wanita yang agresif.

Itulah gambaran rumah tangga kami dan aku sudah tidak sabar untuk segera mencari suami yang bisa romantis dan penuh kehangatan. Aku merindukan sosok pria yang gentle, betul-betul lelaki yang perkasa yang sangat mencintai aku. Itulah yang aku dambakan namun terkadang aku fikir, apakah aku salah jika aku ingin meninggalkan suamiku. Apakah aku wanita yang baik jika ingin mengganti suamiku dengan yang lebih aku dambakan.

Pria idaman aku, muncul pada sosok bernama Ara. Dia begitu mempesona dan kami selalu bisa tertawa bersama. Kami selalu memiliki impian yang sama dan kami saling merindu ketika tidak bertemu. Sosok seperti ini lah yang aku selalu ingin kan sebelum aku menikah.

Aku sudah menyampaikan kepada suamiku, bahwa suami ku harus berusaha memenuhi harapan aku yaitu menjadi cowok yang romantis. Namun dia selalu saja menyerah dan berkata tidak mampu.

Suamiku menunjukkan sisi romantisnya dengan membelikan aku makanan yang lezat dan terkadang membuatkan aku makanan yang dia selalu bisa buat untuk keluarga kami. Dia memang punya cita-cita menjadi seorang Koki Profesional.

Aku sama sekali tidak bisa memasak dan suamiku lah yang berperan di rumah tanggaku untuk urusan dapur dan aku selalu saja terima beres. Aku tidak pernah berusaha untuk belajar memasak karena suami aku memanjakan aku dengan hal tersebut. Suamiku menyadari bahwa aku lebih suka pegang komputer dan pekerjaan kantor serta bisnis daripada harus ke dapur atau ke pasar. Aku dan suamiku bertukar peran karena karakter kami memang saling berlawanan. Aku seperti maskulin yang suka mencari uang dan suamiku seperti perempuan yang suka dengan urusan dapur. Itulah kami berdua.

Aku tidak bisa bertoleransi dengan suamiku karena dia adalah sosok yang dingin ketika di tempat tidur. Aku bingung bagaimana solusinya. Namun suamiku sangat nyaman dengan kondisi tersebut. Aku berusaha memahami hal ini dalam durasi yang panjang. Namun begitu ada seseorang yang bisa memberikan romantisme dalam hidupku, maka sosok yang menjadi harapan tiba-tiba menjawab semua impianku dan aku berharap posisi wajah baru ada di depanku setiap hari.