Tiada yang dapat menggantikan dirimu dihatiku
Tiada yang dapat mencintai diriku selain dirimu
Tiada yang dapat memiliki diriku selain dirimu
Walaupun aku pernah menyia-nyiakan dan mengecewakanmu
Kini aku yang akan datang menghampirimu
Dan aku yang akan merebut cintamu lagi
Sesampainya di rumah aku segera menuju kamarku untuk membereskan barang-barang yang akan aku bawa ke Korea. Walaupun baru lusa aku berangkat,tetapi aku sengaja beres-beresnya dari sekarang agar tidak ada yang ketinggalan. Aku bersyukur visa ke Korea kami berdua cepat beresnya karena bantuan om yang merupakan adik kandung mami dan tiket pesawat kami pun bisa diubah tanggalnya buat lusa. Betapa beruntungnya aku mendapat kemudahan ini walaupun sampai saat ini aku belum tau harus mencari Woojin kemana begitu sampai di Korea.
"Ah,aku jangan sampai lupa membawa ini",ujarku sambil memegang bola. Sengaja aku membelinya tadi di mal karena aku tahu kalau dari kecil Woojin sangat suka bermain sepak bola dan pernah dua kali dia mengajakku menonton pertandingan sepak bola langsung di lapangan. Bahkan saat Seonhoo anak kami masih bayi saja sudah dia ajarkan bermain bola dengan membeli banyak bola dari bola kecil sampai bola besar,dimana bola itu terbuat dari kain yang aman buat dipegang bayi. Dan setelah Seonhoo berumur empat tahun baru Woojin membelikan bola yang terbuat dari plastik.
"Aku kangen kalian berdua,Woojin suamiku dan Seonhoo anakku",ujarku lagi menteskan air mata mengingat semua kenangan yang pernah aku lakukan bersama Woojin dan Seonhoo.
Setelah selesai beres-beres,aku memutuskan turun ke bawah,karena perut ini rasanya sudah sangat lapar. Sesampainya di bawah betapa kagetnya aku kalau sudah ada Lucas di meja makan.
"Hai,my sweety",ujarnya memanggilku
"Ngapain loe disini"
"Galak amat,gua dengar dari mami loe mau liburan ke Korea"
"Ya",jawabku singkat
"Kok gua nggak diajak. Malah loe liburan berdua saja sama Nadin"
"Emang harus ya gua ngajak loe",sahutku sambil tetap menikmati makanan di meja makan yang sudah disiapkan sama asisten rumah tangga rumahku
"Iya,harus dong,loe khan tunangan gua dan kita nanti bakal menikah"
"Mending sekarang loe kuliah yang benar,nanti yang ada di masa depan loe jatuh miskin lagi",ujarku judes. Memang di masa depan Lucas bakal kehilangan segala yang dimilikinya sekarang karena dia tidak bisa mengelola perusahaan orang tuanya yang diwariskan padanya,tetapi untungnya dia mempunyai istri yang sangat pintar yang bekerja di perusahaan asing terkemuka. Lala adalah istri Lucas di masa depan,dimana sebelumnya dia adalah mantan pacar Woojin. Aku baru ingat daripada bingung mecari Woojin dimana saat ini,lebih baik aku mencari Lala di Korea karena aku tahu dia berkuliah dimana.
"Hoi,malah melamun. Gua ikut ya Lu"
"Berisik ah,makan aja tuh makanan loe dulu",ujarku sambil pergi meninggalkan Lucas untuk mencari alamat kampusnya Lala melalui internet dan seketika perutku tidak merasa lapar lagi
"Hoi Lu,habisin makanan loe dulu! Loe mau kemana sih!",teriak Lucas dan aku tidak memperdulikannya dan terus naik ke atas kembali ke kamarku
"Akhirnya aku menemukan jalan untuk bertemu Woojin",ujarku sambil menyalakan komputer. Tidak membutuhkan waktu lama aku menemukan alamat kampusnya Lala,segera aku menulis alamat tersebut di diaryku agar tidak hilang. Betapa bahagianya aku akhirnya menemukan jalan bertemu Woojin dan ada untungnya juga Lucas datang ke rumahku karena jujur aku lupa kalau Lala adalah istri Lucas di masa depan adalah mantan pacar Woojin dan yang nantinya juga menjadi sahabatku selain Nadin. Walapun awalnya aku menganggap Lala adalah sainganku dan aku sangat membencinya.
"Akhirnya aku menemukanmu Yang,Woojin suamiku tercinta dan ayah terbaik buat anakku Park Seonhoo",ujarku tersenyum
Hari ini aku janjian dengan Nadin sebelum besok kami berdua liburan ke Korea. Nadin bilang di telpon kalau dia masih penasaran bahwa apakah aku benar berasal dari masa depan.
"Loe masih belum percaya juga Nad,setelah gua jelasin semuanya waktu itu",ujarku ketika kami bertemu di restoran
"Hmm,percaya sih"
"Terus?"
"Ada yang buat gua penasaran sampai kepikiran terus",sahut Nadin malu-malu
"Apa? Jodoh?",tanyaku
"Loe kok tau yang gua pikirin?"
"Hahahahaha,dari dulu khan loe memang pengen nikah muda selain ingin menjadi wanita karier"
"Wah,loe emang betul-betul berasal dari masa depan Lu,terus kalau boleh tau nanti yang menjadi suami gua di masa depan orangnya seperti apa? Apakah dia kaya? Apakah dia tampan? Apakah dia cowok yang baik?"
"Ampun dah,banyak amat pertanyaannya"
"Jangan buat gua penasaran Lu"
"Oke,oke,gua bakal bilang suami loe di masa depan orangnya hebat,baik,setia dan kalian adalah pasangan yang serasi",sahutku berbohong. Sebenarnya rumah tangga Nadin lebih duluan hancur daripada aku. Pernikahan Nadin dan suaminya hanya bertahan selama 3 bulan,semua disebabkan karena suaminya berselingkuh. Semua bukan salah Nadin,tetapi suaminya yang bukan cowok baik-baik. Aku sudah bilang saat Nadin berpacaran dengannya kalau lebih baik mereka berpisah dari sekarang,tetapi Nadin terlalu mencintainya. Mungkin dengan kedatanganku kali ini,aku bisa mencegah pertemuan Nadin dengan cowok itu. Aku tidak mau Nadin disakitin untuk kedua kali. Pokoknya kali ini aku harus berhasil mencegahnya.
"Wah serius Lu?"
"Iya,serius. Nad,nanti di Korea loe harus bantuin gua mendapatkan kembali Park Woojin"
"Suami loe itu khan?"
"Iya betul"
"Lu,kalau gua boleh tau seperti apa Park Woojin suami loe itu orangnya? Pasti dia orang yang hebat ya?"
"Dia betul-betul cowok yang hebat dan sempurna dan sangat layak untuk didapatkan kembali"
"Wah,gua jadi tambah penasaran,terus kenapa kalian berpisah?"
"Gua udah pernah bilang khan kalau semua itu salah gua"
"Iya,tapi salah loe apa?"
"Gua malu menceritakannya sekarang,nanti kalau waktunya tiba gua pasti akan cerita"
"Baiklah,gua pasti akan bantuin loe Lu"
"Nad,tapi di masa sekarang dia masih punya pacar"
"Seriusan? Susah dong"
"Iya,perlu perjuangan. Tapi loe tetap akan bantuin gua khan?"
"Pasti gua akan bantuin loe"
"Makasih ya Nad"
"Ohya,tadi Lucas nelpon gua katanya dia harus ikut ke Korea. Terus dia nanya ke gua,kenapa sikap loe jadi berubah drastis ke dia. Kalau boleh tau loe kok bisa nggak jadi menikah dengan Lucas?"
"Hahahahahaha,ogah gua nikah sama orang kayak gitu Nad"
"Sebelum loe dari masa depan ini datang,setau gua loe yang benar-benar dari masa sekarang sangat mencintai Lucas,bahkan kemana-mana pergi harus sama Lucas"
"Loe tau nggak Nad,di masa depan Lucas bakal bangkrut"
"Seriusan loe?"
"Iya,serius"
"Gara-gara apa?"
"Gara-gara ulah dia sendiri,kalau nggak dia menikah dengan Lala,dia bakal jadi gelandangan di jalan"
"Lala? Siapa dia?"
"Istri Lucas di masa depan dan sebelumnya mantan pacar Woojin"
"What! Kok bisa?"
"Nanti gua bakal cerita semuanya"
"Ihh,gua penasaran"
"Sabar Nad,nanti gua bakal cerita perlahan-lahan kok"
"Ya udah,nggak apa-apa,tapi loe janji"
"Iya,sekarang mending kita pesan makan,perut gua udah lapar banget"
"Sebenarnya gua juga sama,hahahahaha"
Akhirnya obrolanku dengan Nadin berhenti,karena kami lapar dan harus memesan makanan. Tepat jam 5 sore aku sudah berada di rumah dan ternyata Lucas sudah berada di rumahku seperti kemarin.
"Ngapain loe masih disini?"
"Loe kenapa sih Lu,berubah drastis gini sama gua dari kemarin,sikap loe sama gua beda banget,nggak seperti Lulu yang biasa. Emang gua ada salah apa Lu?"
"Salah loe sama gua banyak banget",ujarku judes
"Iya,apa?"
"Malas gua sebutin satu persatu"
"Gua nggak mau tau,pokoknya gua harus ikut ke Korea"
"Ngapain loe ikut gua sama Nadin ke Korea"
"Gua tunangan loe Lu,jadi gua harus mengawal loe kemana aja"
"Bentar lagi jug aloe bukan tunangan gua"
"Maksud loe"
"Udah ya,gua capek,gua mau ke kamar",ujarku sambil pergi meninggalkan Lucas menuju kamarku di atas
"Tunggu Lu",teriak Lucas dan aku tidak memperdulikannya lagi.
Sesampainya ke kamar aku memeriksa kembali barang bawaanku,takut ada yang ketinggalan. Rasanya sudah tidak sabar aku pergi ke Korea bertemu Park Woojin suamiku. Apa yang harus pertama kali aku katakan padanya. Apakah aku harus langsung bilang kalau aku adalah istrinya dari masa depan. Yang ada Woojin malah menganggapku cewek gila.
"Ah,masalah itu nanti aja dipikirnya",ujarku
Akhirnya hari yang ditunggu tiba juga,kini aku dan Nadin sudah berada di bandara.
"Nad,hati gua berdebar kencang",ujarku pada Nadin
"Kenapa? Loe deg-degan mau ketemu suami ya",goda Nadin
"Iya"
"Tenang aja,ada gua jadi loe nggak usah khawatir"
"Hei kaliaaannn!!!",teriak seseorang pada kami dan betapa terkejutnya aku bahwa Lucas datang dengan membawa koper.