Siang itu di kelas Vania nenunggu ku seusai jam sekolah.
Dia bilang ada yang ingin di bicarakan dengan ku bedua,jadi aku minta Erwin menunggu ku di depan lapangan basket seberang kelas Karina seperti biasa.
"Vid, gw turun duluan ya" melihat Vania datang Erwin dan Rian buru-buru keluar kelas.
"Oke" balasku diiringi langkah kaki mereka menuju depan pintu kelas.
Vania mengampiri kursi ku di baris paling depan,apa yang mau dibicarain sih sampe rahasia-rahasian segala kan kita temen sekelas bicara biasa aja bisa kan?fikir ku heran.
Aku duduk di atas meja ku sedangkan Vania bediri di hadapan ku.
"Vid,gw mau ngomong sesuatu" katanya perlahan.
"iya ngomong aja van,gw dengerin"jawab ku santai.
"sebenernya gw suka sama loe,Vid..." vania terdiam sejenak..lalu melanjutkan kata-katanya lagi "loe mau ngak jadi pacar gw"
What!???..gile ni cewek berani nembak cowok duluan,fikir ku kaget.
"Loe ngak salah Van" tanya ku mencoba menyembunyikan ekspresi kaget ku.
"Ngak,gw beneran suka sama loe"
Katanya lagi berusaha meyakinkan.
Aku terdiam memikirkan apa yang akan ku ucapkan, Vania adalah teman sekelas ku, dia cantik dan baik makanya dia lolos jadi model majalah remaja dan di sekolah pun dia punya banyak teman cowok maupun cewek tapi satu hal yang aku tidak suka dari Vania dia selalu bergonta-ganti pacar entah dia yang ngak komitmen atau pacarnya yang tidak dapat mengerti Vania dengan kesibukan modelingnya.
"Vid,loe ngak akan nolak gw kan?" tanyanya lagi.
"Van,sory banget tapi....."
Belum selesai aku menjawab kata-katanya tiba-tiba saja vania berlari ke arah ku dan mencium ku tepat di bibir.
Aku terkejut dan tidak sempat menghind sampai pada saat dua orang sahabat Vania tiba-tiba masuk ke ruangan kelas dan melihat kami berdua.
"Ciee...ada yang baru jadian!!!" teriak Dion dan Cecil.
Vania tersenyum di depan ku sedangkan aku merasa di jebak oleh Vania dan langsung pergi meninggalkan ruang kelas yang tadinya sepi sekarang malah sudah ramai,entah sembunyi dimana mereka tadi kenapa ketika ada kejadian ini mereka semua muncul.
Sesampainya di depan gerbang aku bergegas mengabil motor ku dan mengajak Erwin pulang.
Sepanjang jalan aku hanya terdiam,tidak ngobrol seperti biasanya.
Ketika sampai di rumah akupun segera masuk,Erwin yang rumahnya tepat di sebelah rumahku pun langsung masuk ke rumah tanpa bertanya apa yang terjadi,sepertinya dia tau kalau aku sedang kesal.
***
Malam harinya Saat kami latihan Taekwondo di sekolah,aku berbicara pada Erwin tentang kejadian tadi siang di sekolah saat Vania mengajak ku bicara di kelas berdua.
"Ah,gila kali tuh si Vania masa gitu sih?"kata Erwin kaget begitu mendengar cerita ku.
"Gw juga aneh sih,dia kan cantik,terkenal,dan cowok-cowok kelas kita juga banyak yang naksir dia"
"Klo sampe Karina denger gosipnya tamat dah riwayat PDKT lu selama ini"
"Mudah-mudahan aja Karin sama seperti sebelumnya,ngak tau apa-apa dan ngak pernah denger apapun,sama seperti gw yang ngak pernah di anggap ada sama dia meskipun tiap hari gw selalu nungguin dia di depan gerbang cuma biar dia liat muka gw"jawab ku sambil tersenyum miris.
"Yaa..semoga aja Vid,soalnya sekarang kan Karin udah tau loe,siapa tau sekarang dia jadi kepo dan perhatian sama loe"hahaha....Erwin ngakak sendiri inget-inget kejadian selama ini.
Berbulan-bulan merhatiin satu cewek udah rame-rame masih aja tu cewek ngak peka..
Kadang gw fikir Karina itu aneh,tapi gw suka dia karena dia beda sama yang lain....
Huftt!!