Chereads / Takdir Cintaku / Chapter 3 - Apa?? bisa diandalkan??

Chapter 3 - Apa?? bisa diandalkan??

Tiwi masih saja terdiam melamun di tempat duduk nya, tiba tiba dia tersadar ketika seseorang memanggil nya.

"selamat pagi ibu kim" sapa seorang pemuda yang bertubuh gagah dan tinggi itu ditemani oleh 2 orang laki laki yang kelihatannya adalah asisten nya.

tiwi sontak kaget, tapi tidak terlalu dinampakkannya "oh.. iya.. eh silahkan duduk pak". dia memerhatikan tamu nya itu yang seperti nya tidak asing lagi bagi nya.

" maaf pak, seperti nya saya kenal bapak deh.." sambil berpikir dan mencoba mengingat nya. Lalu tamu nya itu heran dan berkata " ah...masa iya ibu kenal saya.."

"iya beneran pak,.." kemudian mencoba mengingat ingat lagi "oh... iya saya tau" kata tiwi sambil tersenyum seperti baru menjawab sebuah kuis, " bapak, kalo ngak salah wakil bupati kan, dulu itu saya nge fans sekali lohh sama bapak lucky" jelas tiwi sambil menyalam para tamu nya itu.

kemudian pria gagah itu menjawab "owhh gitu, jadi kamu kenal saya ya.." sambil tersenyum manis kepada wanita cantik yang ada dihadapan nya itu. Nama pria gagah yang sekaligus tamu tiwi itu adalah Lucky Andrea dia adalah seorang wakil bupati ketika tiwi masih duduk di bangku kelas 3 SMA di salah satu sekolah di kabupaten D provinsi Sumatera Utara. ya, tiwi dulu bersekolah disana ia tinggal bersama nenek nya, orangtua tiwi menitipkan tiwi pada nenek nya ketika orang tua tiwi berada di luar negeri selama 3 tahun. Tapi kemudian, tiwi melanjutkan kuliah nya disalah satu universitas ternama di pulau Jawa, sehingga sekarang dia kembali lagi tinggal bersama orang tua nya. Dulu tiwi ini sangat nge fans sekali kepada lucky, karena lucky ini adalah salah satu pejabat (wakil bupati) termuda di negara ini, tak jarang banyak cewek yang menyukai nya, karna pada saat itu usia Lucky masih 27 tahun, sehingga dia dijuluki sebagai pemuda yang sangat berbakat.

"kalau begitu ada keperluan apa ya, bapak datang kekantor saya ini?", tanya tiwi sambil mengisyarat kan pada Ira untuk membuat kan teh kepada tamu nya tersebut.

" jadi gini bu..." jelas Lucky, sebelum ia melanjut tiba tiba dipotong oleh tiwi "mm, maaf pak... jangan panggil saya dengan sebutan ibu lah, gak enak saya dengar nya panggil saya tiwi aja, biar lebih nyaman" sambil tersenyum manis kepada para tamu nya itu. gigi putih dan senyum bibir indah nya itu membuat para tamu nya terpesona akan kemanisan dan kecantikan nya.

"okeh, baik.. jadi gini wi.. perusahaan tambang batu bara milik ayah saya sedang dalam masalah yang cukup serius, bahkan masalah ini bisa membuat perusahaan kami jatuh dan bangkrut, maka dari itu kami meminta bantuan kepadamu untuk membantu kami dalam memyelesai kan masalah perusahaan kami ini." kata Lucky

langsung tiwi bertanya "apa disana tidak ada pengacara yang handal yang dapat kalian minta bantuan nya? sehingga kalian tidak perlu jauh jauh datang kemari? memang nya perusahaan bapak tidak memiliki penasehat hukum? atau bagaimana?"

Lucky pun menjawab pertanyaan itu " bukannya kami tidak punya penasehat hukum, tapi lawan kami ini sangat berat, jadi beliau mengusulkan kami untuk menemui kamu, karna katanya kamu pernah bekerja sama dengan dia dalam menyelesaikan satu perkara yg sama, dan kamu sangat bisa diandalkan katanya.."

sejenak tiwi memikirkan kata kata 'bisa diandalkan' dia tersenyum dalam hati dan bicara "apanya bisa diandalkan? aku aja jadi pengacara baru 3 tahun, itu pun masih banyak masalah, apalagi masalah hidup, ini orang muji apa ngejek sih?"" katanya dalam hati.

melihat tiwi senyum senyum sendiri salah satu asisten Lucky berkata "ibu kenapa bu??" .

sontak saja tiwi terkejut dan mengembalikan ekspresi wajah nya ke eskpresi serius. "ehem.. tidak apa apa kok, oh iya.. memang nya siapa nama penasehat hukum dari perusahaan bapak?" tanya nya pada ketiga orang itu.

Lucky pun menjawab nya " namanya pak Aldian wi.." dengan ekspresi datar nya. "oh... pak Aldian.." sambil mangguk mangguk. dia kenal dan sangat akrab dengan orang yang bernama Aldian itu, karena memang dia itu adalah sahabat dari papi nya tiwi.

kemudian tiwi melanjut "memang permasalahan serius seperti apa yang sedang dialami oleh perusahaan bapak?".

Lucky menarik napas dalam dalam sedalam sumur.. hehe... ngak juga kali.. dia menjelas kan " perusahaan kami dituntut untuk menutup perusahaan oleh sekelompok orang orang yang memiliki lahan di sekitar tambang perusahaan kami. mereka mengaku sangat merasa kerugian besar atas kegiatan tambang yang dilakukan oleh perusahaan kami. padahal, sebelum perusahaan kami berdiri ayahku sudah membicara kan hal ini kepada mereka bahkan sudah memberi jumlah uang yg besar untuk membiayai biaya ganti rugi yang terjadi setelah perusahaan itu dibangun. dan ayahku juga sempat ingin membeli seluruh lahan itu agar tidak terjadi dampak yang besar pada mereka tapi mereka tidak mau dan hanya ingin biaya ganti rugi saja. Tapi sekarang, mereka kembali untuk menuntut perusahaan kami." jelas Lucky dengan wajah yang cukup cemberut karena mungkin capek berbicara heheheh...

kemudian dia meminum seteguk teh hangat yang telah disediakan ira ketika Lucky berbicara.