Chereads / THE BELOVED ONE / Chapter 7 - SELALU JUJUR DAN TERBUKA

Chapter 7 - SELALU JUJUR DAN TERBUKA

Sudah seminggu ini, Nicky di sibukkan untuk persiapan ujian tengah semester anak didiknya. Nicky ingin memastikan bahwa anak didiknya bisa menyelesaikan ujiannya dengan nilai terbaik.

Bahkan Nicky rela memberi waktu luang untuk pelajaran tambahan. Walau sesibuk apapun Nicky masih pintar membagi waktu, dari memberi kabar keluarga, Raka, bahkan Elina.

Hanya waktu istirahatnya saja yang jadi berkurang. Bahkan untuk bersantai membaca novel sudah tidak sempat.

Hubungannya dengan Raka tetap stabil, dan selalu meluangkan rasa rindu , dan terkadang bercerita tentang sesuatu hal, bahkan diskusi jika itu tentang suatu masalah.

Hari inipun , Nicky ingin sekali bercerita soal Elina dan Bagas, dia tidak ingin hubungan baiknya akan menjadikan salah paham dengan Raka.

Karena Nicky sadar , hubungannya dengan Bu Elina, secara tidak langsung akan terlibat dengan Bagas, seorang Laki-laki yang usianya tidak jauh beda dengan Raka.

Hanya karena kesibukan kemarin Nicky masih belum bisa bicara panjang lebar. Dan ini saatnya Nicky ingin bercerita , di saat Raka meneleponnya di sore hari.

"Lagi apa Nick? sudah bisa santai belum utk kita melepas rindu." goda Raka di seberang dengan pertanyaan yang penuh perhatian.

"Masih belum kelar Ka...ujian baru di mulai minggu depan, gimana kabar Tante dan Om Ka?" di tiap komunikasinya dengan Raka , Nicky selalu tak lupa bertanya juga kabar orang tua Raka.

Orang tua Raka sangat menyanyanginya juga begitupun Nicky sangat menyayangi mereka.

"Alhamdulillah selalu baik, mereka kangen sama kamu, ingin kamu pulang untuk menengok mereka."

"Insyaallah kalau pas liburan sekolah ya Ka, aku juga kangen sama Ibu bapak." Hibur Nicky.

Nicky bergeser duduknya untuk bersandar di kepala ranjang, membetulkan posisinya agar bisa nyaman saat bercerita.

"Ka...aku ingin bercerita tentang seseorang dan aku ingin tahu pendapatmu tentang hal ini."

"Berceritalah, aku akan dengarkan." ucap Raka di seberang dengan tenang.

Nicky mulai bercerita, dari awal pertemuanbya dengan Bu Elina sampai kejadian undangan makan malam terakhir, semuanya di ceritakan tanpa ada yang tersisa.

Nicky pun bilang mengenai keinginan Bu Elina yang sudah menganggap dia putrinya , dan juga soal keinginan Bu Elina yang dia ingin berteman dengan Bagas.

Di seberang Raka masih mendengarkan dengan diam, walau terkadang sesekali dia menghela nafasnya.

Entah kenapa ada rasa sedikit sesak di dadanya. Di saat Nicky bercerita kalau Bu Elina ingin Nicky dekat dengan putranya. Namun demikian Raka masih bisa menahan rasanya.

Raka tetap mencoba tenang mendemgarkan Nicky berbicara.

"Ka...apakah yang aku lakukan ini benar menurutmu?" Nicky bertanya penuh hati-hati. Nicky tahu, sepertinya ada kesedihan di helaan nafas Raka yang Nicky dengar.

"Ka...apakah kamu dengar?" Nicky mengulang pertanyaannya.

"Ya aku dengar...dengar Nick." Suara Raka terhenti di sana, hanya helaan nafas panjang lagi yang Nicky dengar.

"Ya ka...apa?" Suara Nicky pelan menunggu lanjutan suara Raka.

"Aku selalu percaya padamu...tentang semua apa yang kamu lakukan, aku selalu mendukungmu karena aku percaya apa yang kamu lakukan pasti ada alasannya dan alasan itu yang terbaik." panjang lebar Raka bicara.

"Kamu yakin Ka." tanya Nicky masih bimbang dengan pendapat Raka.

"Sangat yakin." jawab Raka mantap di sana. "Sekarang giliran aku yang bertanya, apakah kamu masih yakin dengan perasaan padaku tidak akan berubah?" tanya Raka dengan serius.

Pertanyaan Raka membuat Nafas Nicky berhenti sejenak.

Sungguh Nicky terasa sakit mendengarnya. Inilah Raka, Nicky tahu ada kesakitan di hati Raka, tapi dia selalu menutupinya dengan ketenangan dan kedewasaannya.

Nicky mencoba menata nada suaranya, dia tidak ingin terdengar gugup oleh pertanyaan Raka.

"Insyaallah Ka... jika takdir kita memang bersama, Insyaallah aku selalu menjaga perasaan ini, dan menjaga kepercayaan yang telah kamu berikan padaku."