Nicky menjadi lega, mengingat ijin sudah di berikan oleh Raka, walau ada keraguan di hati Nicky, dia tetap mencoba percaya apa yang sudah di katakan oleh Raka, bahwa dia boleh mengambil perkerjaan itu asal Nicky tetap bisa membagi waktu, dan harus menjaga kepercayaan yang telah Rakal berikan padanya. Dan untuk jawaban itu Nicky juga sudah memberitahu Bu Elina. Nicky ikut merasa bahagia saat mendengar suara Bu Elina yang tampak bahagia dan berkali-kali mengucapkan syukur dan berterimakasih padanya. Bu Elina menjelaskan bahwa pekerjaanya bisa di mulai hari ini juga, dia menyuruhnya untuk segera menghubungi Bagas, Bu elina mengirim nomor sebelumnya ke Nicky. Sebenarnya Nicky sama sekali tidak tahu apa yang harus di lakukannya nanti. Tugas apa yang akan di berikan Bagas padanya. Tidak ingin berpikir rumit , Nicky mengirim pesan ke nomor Bagas
"Nicky : Siang Pak Bagas " Nicky mencoba memanggil sopan nama Bagas dengan embel-embel Pak karena Bagas sekarang atasannya.
"Bagas : siang...dengan siapa ?"
"Nicky : Nicky...pak." balas Nicky singkat, Langsung pada intinya saja pak, Bu elina memberikan pekerjaan pada saya untuk membantu Pak Bagas dalam bekerja,. Pekerjaan apa yang harus saya lakukan dan mulai kapan Pak,..? Ucap Nicky langsung pada pokoknya.
"Bagas : Temani saya , saat ada meeting atau pun ke mana saya ada urusan... mungkin itu dulu yang terpenting, karena mengingat saya tidak bisa berjalan dan harus memerlukan bantuan orang lain." Jelas Bagas dengan singkat.
"Dan itu bisa di mulai sekarang. Datanglah ke Perusahaan Indirawasa, jalan Tarumanegara no 115, saya tunggu "
"Nicky : Baiklah Pak." balas Nicky, dan menutup WA nya.
"Oke sudah waktunya bersiap untuk bekerja, semoga hal ini mendatangkan kebaikan. Kebaikan buat Bu Elina dan Bagas." dalam hati Nicky
***
Tiba di Kantor Bagas, Nicky sudah di temui oleh seorang laki-laki yang seumuran dengan Bagas, Wajahnya pun tak jauh beda, tampan seperti Bagas bahkan ada garis kemiripan. Walaupun di mata Nicky, Bagas lebih tampan dengan kedinginannya.
Nicky tahu dia pasti GENTA yang sudah pernah di ceritakan oleh Bu Elina. Saudara sepupu Bagas yang selalu berada di samping Bagas saat bekerja.
"Kenalkan...nama saya Genta Widi Pambudi, sepupu Bagas, panggil saja Genta." Tanpa basa basi Genta mengulurkan tangannya memperkenalkan diri dengan senyuman khasnya.
Nicky segera menerima uluran tangan tersebut dan membalas senyum.
"Nicky Andrea Pramudya... panggil saja Nicky."
"Silahkan masuk Nick... Bagas ada di dalam sudah menunggu." Genta menyilahkan Nicky masuk, dan membukakan pintu.
Nicky melangkah masuk mengikuti Genta di belakang. Tampak ruangan yang besar dan begitu tertata rapi, di posisi tengah depan tembok nampak sebuah meja yang agak besar dan di sana duduk seorang Bagas menatapnya dengan tanpa berkedip.
Nicky menganggukkan kepala dan menyapa Bagas masih dengan semyuman.
"Siang Pak." sapa Nicky, tepat berdiri di hadapan Bagas.
Bagas tidak membalas sapaan Nicky, dia hanya memgangguk dan tersenyum tipis.
"Duduklah." Bagas menyuruh Nicky duduk di kursi sofa yang biasanya dia menerima tamu. Nicky pun tak menolak, segera dia menuju sofa dan duduk sopan. Gentapun tanpa di minta mengikuti Nicky, dan duduk di ujung sofa.
Bagas menekan kursi rodanya menghampiri Nicky dan Genta.
"Baiklah... langsung pada tugas Nicky, untuk pertama-tama saya mengingatkan jangan panggil saya Pak, karena saya menganggap pekerjaan kamu tidak resmi, hanya menemani saya dan membantu apa yang saya perlukan, mengerti Nick?" tanya Bagas
Nicky mengangguk jelas.
"Dan soal untuk pekerjaan lainnya kamu bisa bertanya pada Genta, yang berhubungan dengan dokumen-dokumen." lanjut penjelasan Bagas.
"Genta." tatap Bagas ke Genta
"Tolong di bantu nanti Nicky soal dokumen-dokumen ya."
"Siap Bro." balas Genta mantap.
"Oke...saya rasa cukup untuk penjelasan hari ini." Bagas mengetuk pelan jarinya di meja sofa.
"Ada yang kamu ingin tanyakan Nick." Bagas mendongak menatap Nicky.
Nicky mau menjawab ragu, tapi dia harus tahu jadwal jam kerjanya karena dia hanya bisa bekerja mulai jam dua.
"Hemmm...maaf sebelumnya, saya memastikan saja, karena pagi sampai jam satu saya mengajar, saya bisanya bekerja mulai jam dua, untuk hari sabtu baru saya bisa full dari pagi. Bagaimana?" Nicky menjelaskan dan bertanya pada Bagas, Hati Nicky was was menunggu jawaban Bagas setuju atau tidak soal jadwal kerjanya.
"Tidak ada masalah, Bagas membuka kedua tangannya lebar. Mulai besok kamu bisa langsung ke kantor mulai jam dua." jawab Bagas.
Dalam hati Nicky lega mendengar jawaban Bagas. Setelah kesepakatan pekerjaan sudah selesai di bahas Nicky ijin pulang segera. Bagas menawarkan Genta untuk mengantarnya pulang, tapi Nicky menolaknya dengan halus. Dia ingin segera pulang, dan ingin memberi kabar pada Hana, keluarganya, dan terutama Raka.