Chereads / THE BELOVED ONE / Chapter 11 - KEKASIHKU ADALAH RAKA

Chapter 11 - KEKASIHKU ADALAH RAKA

Menjadi istri Raka adalah impian Nicky sejak masa kuliah, di mana Nicky dan Raka beda universitas.

Raka mengambil jurusan kedokteran sedangkan dia mengambil pendidikan. Namun demikian hubungan mereka sangatlah intim. Baik dengan ke dua orang tua mereka. Sudah empat tahun hubungan mereka terjalin tanpa suatu kendala.

Bahkan sampai hari inipun, di saat mereka berjauhan mereka tetap baik-baik saja. Bagi Nicky, Raka adalah seorang laki-laki yang sangat dewasa sekali, pengendalian dirinya sangat hebat, Raka selalu menampakkan wajah geniknya dengan senyuman khasnya pada salah satu lesung pipitnya. Raka sangat sempurna di mata Nicky. Bahkan terkadang Nicky heran, seakan selama empat tahun jarang sekali nampak kesedihan atau kemarahan hebat pada diri Raka. Yang tampak hanya kedewasaan dan kelembutan. Dan itu membuat Nicky sebagai pemuja atau pecinta seorang Raka. Sangat nyaman dan tenang jika di samping Raka, sangat terlindungi, seperti seorang Bapak atau seorang Kakak layaknya. Membuat Nicky sangat tergantung pada Raka.

Dengan sifat seorang Raka sangat beda dengan sifat seorang Bagas. Hati Nicky selalu menyimpan kekesalan dan kecemasan yang bersamaan jika di samping Bagas, dan itu membuat hati Nicky selalu tidak tenang. Dengan bekerjanya Nicky di tempat Bagas, semakin sering dia berinterasksi dengan Bagas dan Bu Elina. Tak jarang mereka bertiga atau berempat dengan Genta, mereka makan siang atau makan malam bersama. Terkadang juga Hana ikut jika hana ada waktu free, karena Hana juga adalah wanita yang super sibuk.

Selain menjadi pengajar Hana juga mempunyai Butik yang cukup terkenal di Bandung. Wajar saja, karena memang Hana juga seorang putri pengusaha yang kaya raya.

***

Malam ini, Nicky sudah ada di rumah Bu Elina untuk membahas pekerjaan Bagas yang besok hari sabtu dan minggu akan ada tugas ke luar kota.

Karena Bagas belum pulang, Nicky di temani bu Elina di ruang tamu. Sambil menikmati secangkir kopi, untuk menahan kantuk, Nicky mendengarkan cerita Bu Elina mengenai masa kecil Bagas.

Tak jarang Bu elina tertawa saat bercerita betapa bandelnya Bagas saat SMP. Banyak sekali perihal Bagas yang di ceritakan Bu elina pada Nicky, Hingga perubahan total sikap Bagas yang sekarang. Mata Bu Elina kembali berkaca-kaca, mengingat sikap Bagas yang cenderung pendiam dan dingin.

Hati Nicky iba melihat kondisi Bu elina yang sangat rapuh sekarang. Di peluknya Bu elina dengab erat, sambil mengelus punggung Bu elina.

"Sabar ya Ma... Nicky yakin semua akan indah pada waktunya." Nicky menatap mata bu elina lembut, menghapus airmata bu elina yang sudah mengalir.

Bu elina kemudian tersenyum haru, dia sangat bahagia dengan keberadaan Nicky di sampingnya.

Dalam hatinya yang paling dalam ingin sekali Nicky menjadi menantunya. dan tiap waktu saat dia berdoa, dia selalu memohon hal itu agar Nicky bisa membuka pintu hati Bagas. Tangan bu elina meraih tangan Nicky yang masih menghapus airmatanya, di genggamnya jemari nicky di belainya dengan pelan.

"Nicky sayang... boleh mama bertanya?"

Nicky mengangguk mengiyahkan.

"Apakah Nak Nicky sudah mempunyai kekasih?" tanya bu elina pelam menatap Nicky tanpa berkedip.

Pertanyaan bu elina, membuat kelu Nicky, ragu untuk menjawab jujur. Namun Nicky tidak bisa membohongi Bu elina.

Dengan pasti Nicky menjawab pertanyaan bu Elina.

"Sudah Ma... Raka namanya, Dia seorang dokter tetangga Nicky di Surabaya." Nicky menjelaskan pelan.

Nicky melihat dengan jelas nampak kekecawaan yang sangat di raut wajah Bu elina, dan itu membuat Nicky tidak enak.

Bu elina tersenyum hambar, mendengar jawaban nicky, namun demikian rasa sayangnya pada Nicky tidak berkurang. apalagi impiannya, dia akan selalu berdoa untuk itu.

"Sangat beruntung Raka bisa mempunyai kekasih seperti dirimu nak." kata Bu elina.

"Semoga kalian berdua selalu bahagia." doa tulus bu elina untuk Nicky.

"Trimakasih ma." balas nicky.

"Kapan-kapan jika Raka ke sini, akan Nicky ajak menemui mama."

"Ya nak... mama tunggu itu ya." Bu elina memberikan senyuman bahagia.

"Oh ya... besok pagi Nak nicky ikut kan ke luar kota dengan Bagas?" tanya bu elina mengalihkan pembicaraan membahas pekerjaan Bagas.

Nicky terkejut, dia belum mendengar apa-apa dari Bagas soal dia harus ikut atau tidak. "Saya belum tahu Ma...soal saya harus ikut atau tidak." jawab Nicky ragu.

"Besok Genta tidak bisa menemani Bagas, karena dia ada acara dengan keluarga Luna kekasihnya Genta." Bu elina menjelaskan.

"Karena hal itu, malam ini Bagas sama Genta belum bisa pulang karena harus membereskan dokumen-dokumen untuk besok." jelas bu elina lagi.

Nicky hanya bisa menganggukkan kepalanya. Masih belum paham. Dalam hatinya jengkel kenapa Bagas tidak memberitahunya.

Apalagi dia harus ikut dengan Bagas besok tanpa bisa menolak karena yang memberitahunya adalah bu elina.

"Awas saja besok." dalam hati Nicky jengkel