"sengaja? mabuk? kenapa aku mabuk dengan sengaja? aku bahkan tidak kuat untuk minum, kenapa aku harus mabuk? bukankah aku sedang ada di rumah sakit dan aku... aku sudah mati.
dan kenapa aku ada disini? semua ini membuatku bingung. dia menyuapi dirinya sendiri dengan tatapan kosong hingga semua hidangan di meja itu habis tanpa dia sadari. ia meraih handuk yang ada di ranjangnya dan pergi ke kamar mandi.
di sebuah cermin dia menatap dengan tajam wajah gadis yang terlihat masih murni dengan kulit putihnya, bibir tipis merah muda, hidung dan alis serta sepasang mata yang terukir indah diwajahnya. apakah setelah meninggal aku kembali muda? ya tuhan kulitku kembali kencang, kenyal dan lembut seperti anak usia belasan tahun. lihatlah tubuh ini begitu kencang dan molek tidak ada lemak yang menumpuk, selulit ataupun keriput.
dia memuji dirinya sendiri hingga beberapa menit dan memanjakan diri dengan berendam di bathup.
hampir setengah jam berlalu begitu cepat, a ia mengenakan dress lengan pendek, tubuhnya terlihat indah bagaikan sayur kubis yang ranum nan segar.
sambil menunggu pria yang dianggapnya sebagai malaikat itu muncul, ia meraih remot dan menyalakan televisi. sebuah siaran berita muncul dilayar televisi, sebuah perayaan tahun baru tahun 2011.
"ah mungkin itu siaran ulang" gumamnya dan membanting remot di ranjang setelah mematikan televisinya.
dia memandang kesana kemari menelusuri sudut demi sudut kamar itu. matanya berhenti pada sebuah angka 2011. sebuah kalender tahun 2011. dia tertawa kikuk "di surga sama seperti di dunia, semuanya hampir sama". dia merebahkan tubuh mungilnya di atas tempat tidur yang lembut itu dan memejamkan matanya sejenak.
"apakah kau sudah membaik?" tanya pria itu. gadis itu terkejut melihat wajah pria itu tepat berada di depan matanya. ia dengan seketika terduduk dan mengangguk dengan malu.
"baiklah, akan ku antar kau pulang". bersiap untuk pergi.
pulang? apakah di surga aku juga mendapatkan tempat tinggal? apakah tempat tinggalku bagaikan istana?
"maaf bolehkah aku tau dimana aku akan tinggal selama di surga ?" berkata dengan lembut.
"surga?", apakah kau sudah gila? apakah kepalamu terbentur ketika kau pingsan? apakah kau sudah gagar otak?" gerutu pria itu.
"maaf aku tidak mengerti maksudmu, bukankah kau seorang malaikat? bukankah kita ada di surga sekarang? tanyanya penasaran.
"kau ini masih hidup lihatlah tubuhmu masih lengkap dan kau masih bernafas" tangannya yang jenjang itu meraih hidung gadis yang ada dihadapannya dan menjepitnya untuk beberapa saat. gadis itupun kesusahan untuk bernafas hingga jepitan jari itu terlepas dari hidungnya dan meninggalkan warna merah dan rasa sakit.
"nah apakah kau percaya kalau kau ini masih hidup?". sentak pria itu. "siapa namamu dan dimana kamu tinggal? aku akan mengantarkanmu sampai rumah" menawarkan diri. tapi gadis itu masih melamun.
bagaimana ini? aku masih hidup? bukankah aku sudah mati kemarin? tapi bagaimana ini bisa terjadi? aku sekarang ada di mana? gumamnya.
"heh, kenapa kamu bengong seperti itu. baiklah mungkin kamu benar-benar amnesia". "bila kau sudah mengetahui dimana kamu tinggal beritahu aku segera. aku akan meninggalkanmu disini agar kau bisa mengingatnya". dan berlalu pergi meninggalkan kamar itu.
"tunggu... tunggu sebentar" kata gadis itu. "hm" jawab pria itu menghentikan langkahnya. "bolehkah aku tau tanggal berapa sekarang ini ?" tanyanya dengan penuh rasa ingin tahu. pria itu menjawab dengan santai "tanggal 1 Januari 2011" apakah ada sesuatu yang lain yang bisa kau ingat ?" tanya pria itu antusias. "em, dimana kau menemukanku kemarin malam?" gadis itu bertanya sambil menyusun sebuah ingatan yang hampir ia lupakan.
"di sebuah restoran tepatnya di depan sebuah toilet di lorong arah jalan keluar". pria itu menghentikan langkahnya dan pandangannya tertuju pada gadis yang sedang berfikir dengan keras itu.
"bukankah kau seorang murid dari sekolah SMA Kirin, sepertinya aku pernah melihatmu." pria itu mulai mendekat dan memperhatikan setiap jengkal dari bentuk gadis itu.
"apa yang sedang kau lihat" tanya gadis itu geli. "ah benar kau adalah gadis yang bersama dengan saudara sepupuku, ku ingat-ingat kau ini sekarang di kelas 3, bukan?"
"ah" gadis itu mengangguk ragu. ingatannya terlihat samar-samar itupun terbentuk menjadi sebuah cerita. pada perayaan tahun baru ini ya tahun baru 2011 dia berada di kelas 3 di sebuah sekolah negeri di tengah kota, tahun baru 2011 dia memutuskan untuk merayakan tahun baru di luar bersama dengan teman-temannya. di situlah sebuah kejadian yang merubah hidupnya terjadi.