Chereads / Cinta Berbenalu / Chapter 7 - pasangan

Chapter 7 - pasangan

iya dia sangat tampan... aku sangat berharap dia bisa jadi pacarku"... jangan mimpi kamu"... laki-laki yang sempurna seperti dia hanya cocok dengan primadona sekolah kita... " kau benar dia hanya akan memilih ketua kelas kita yang cantik dan pintar..." benar sekali, kesempurnaan akan sempurna bila bertemu satu sama lain"... bila dia memilihmu bagaikan seorang pangeran dan pembantu saja"... kau begitu jahat padaku" .. aku sayang padamu maka dari itu aku ingin membuatmu sadar dimana seharusnya posisimu"... hei lihatlah kak Aris menghampiri Naumi".. ah benarkah"... kau dengar rumornya kalau mereka begitu dekat bahkan di perayaan tahun baru kemarin mereka sempat jalan berdua..." benarkah? ..." iya aku melihatnya sendiri... iya, alangkah beruntungnya si Naumi bisa dekat dengan Kak Aris yang super tampan itu ..." aku juga mau..." aku sangat iri padanya .. " apa yang kau irikan wajar saja dia bisa dekat lihatlah bukankah mereka berdua serasi, si tampan dan si cantik..." tapi Naumi kan tidak sesempurna itu bahkan dia hanya di peringkat 20 di kelas kita... berbeda dengan ketua kelas kita yang super sempurna..." ah iya benar.. benar sekali,.. hei walaupun begitu tidak ada yang bisa menolak kecantikan dari Naumi yang terlihat begitu polos dan suci itu...dan lagi bila dibandingkan tetaplah dia yang paling cantik dibandingkan ketua kelas kita..." gumaman para gadis-gadis yang mulai riuh.

"apa yang kalian bicarakan?" kata Jesika sang ketua kelas menyapa kerumunan para gadis yang sedang asik bergosip dan memandang ke arah dimana yang mereka tuju, sebuah tatapan yang tajam tertuju pada gadis yang masih bermalas-malasan di bangkunya sedangkan di samping kanannya telah berdiri seorang pria tampan yang sangat kagumi gadis-gadis itu, ia mengerutkan dahinya dan mengkatupkan giginya. semua gadis-gadis itu mulai berhamburan kemana-mana kembali pada aktifitas masing-masing.

"Naumi, apakah kau mau ke kantin bersamaku?" tanyanya dengan nada lembut dengan senyum yang manis. mungkin bila itu Naumi yang dulu dia pasti akan menganggukan kepalanya dan meloncat kegirangan ke kantin. gadis yang malas itu mendongakkan kepalanya ke atas dan melihat sesosok mahluk ciptaan tuhan yang sempurna di hadapannya sedang tersenyum. dia masih terlihat sangat tampan seperti dulu. ya tuhan pria setampan ini, begitu tega menghancurkan hidupku. dengan tatapan yang acuh ia menjawab dengan santai. "maaf aku sangat lelah untuk pergi ke kantin, mungkin lain kali". ia membenamkan wajahnya lagi di meja. "apakah kau baik-baik saja?" tanyanya cemas, gadis itu mengangguk. "oh iya, maafkan aku soal kejadian pada malam tahun baru kemarin, aku sudah berusaha mencarimu tapi aku tidak menemukan jejakmu saat itu, apakah kau marah padaku?" tanyanya cemas dan merasa bersalah. gadis itu menggelengkan kepalanya lagi tanpa menangkat kepalanya sedikitpun. karena merasa diacuhkan maka pria itupun mulai pergi. "baiklah aku harap kau baik-baik saja, mungkin kau sedang lelah aku akan meninggalkanmu sekarang untuk istirahat, bila kau perlu sesuatu maka kau bisa memanggilku" merasa kecewa dan mulai pergi, gadis itu mengangukan kepalanya dan melambaikan satu tangannya seoalah-oleh dia berusaha mengusirnya.

fikiran Ariska masih bertanya-tanya gadis manis yang selalu mengejar-ngejarnya dan selalu bersikap sopan dan lemah lembut, tiba-tiba berubah menjadi dingin dan angkuh. apakah telah terjadi sesuatu setelah malam itu. fikirannya masih bertanya-tanya dan berjalan dengan malas menuju ke kantin.

"hai kak Aris, apakah aku boleh duduk disini?" tanya seorang primadona di sekolah itu dengan senyum yang mengembang. pria itu hanya mengangguk tanda setuju.

"lihatlah sang primadona kita duduk bersama dengan pangeran tertampan di sekolah ini"... sungguh pemandangan yang indah dan membuat hati iri... apakah mereka berdua sedang berpacaran?" ... entahlah, bila benar pasti majalah sekolah kita penuh dengan berita mereka berdua... kau benar, tapi majalah sekolah kita masih tenang-tenang saja." riuh gadis dan pria sedang memperhatikan dua orang yang sedang duduk berhadap-hadapan dengan canggung itu tapi tidak menutupi kecocokan di antara keduanya.

"kak, setelah lulus nanti kau akan kuliyah dimana?, "entahlah aku belum memikirkannya". jawab pria itu santai sambil meneguk minumannya. "benar juga, kau tidak harus memikirkan dimana kau akan kuliyah nanti karena pasti setiap universitas menginginkanmu untuk menjadi mahasiswanya". gadis itu berargumen sendiri, dan pria itu hanya berkata "hm" tanpa menunjukan ekspresi membenarkan.

wajah gadis itu memerah kita ia ingin melanjutkan pertanyaannya lagi dan berusaha memberanikan dirinya untuk bertanya "kak, bagaimana dengan pacar, maksudku kriteria gadis yang seperti apa yang kau suka dan lagi apakah kau sudah menjalin hubungan atau sedang jatuh cinta pada seorang gadis?" pria itu hanya terdiam dan seolah-olah sedang memikirkan sesuatu. fikirannya sedang tertuju pada gadis yang sekarang ini mengalami perubahan sikap dan sedang mengacuhkannya. "aku tidak memiliki kriteria khusus". gadis itu tersenyum lebar karena pria yang sangat ia sukai mau menanggapinya. " oh ya kak, kemarin pas acara tahun baru aku tidak sengaja melihat Naumi sedang di bopong oleh seorang pria. maaf kak, bukankah dia pergi bersamamu saat itu?"