Chereads / A Phoenix's Story / Chapter 9 - Pedang Mistis 4

Chapter 9 - Pedang Mistis 4

Keesokan sorenya, empat buah truk mulai berdatangan di daerah sekitar Gedung Tanaka. Truk-truk itu terparkir di trotoar jalan dan sejumlah tentara Gerakan Pemberontak mulai keluar dari dalam truk-truk itu.

Mereka mengenakan celana panjang berwarna coklat dengan baju motif camo tentara dan mengenakan rompi anti peluru serta helm, Mereka juga membawa senapan AK-47 dan M4A1.

Diantara tentara-tentara itu terdapat Minami yang mengenakan rok pendek berwarna biru muda dengan t-shirt berwarna putih serta jaket hoodie berwarna merah.

Azuki juga tiba dan mengenakan rok pendek berwarna merah dan hitam dengan motif kotak-kotak dengan kaus berwarna putih dan jaket cardigan berwarna coklat dilengkapi dengan jepit rambut berbentuk kupu-kupu yang selalu setia bertengger di sisi kanan kepalanya.

"Baiklah, sesuai rencana yang dibuat Ritsu, Minami-chan dan Azuki-chan akan memasuki gedung itu terlebih dahulu dan memporak-porandakan pertahanan mereka" Kata Kanako melalui handsfree.

"Ritsu juga sudah menaruh beberapa penembak jitu di gedung-gedung di sekitar Gedung Tanaka untuk membantu kalian berdua" Tambah Kanako.

"Setelah Minami-chan dan Azuki-chan berhasil membuat kekacauan, kompi pertama akan mulai masuk dan menyerang".

"Dimengerti" Jawab Komandan kompi pertama "Lalu dilanjutkan dengan kompi kedua yang masuk untuk membereskan sisa-sisa musuh dan juga untuk membantu kompi pertama" "Dimengerti" Jawab Komandan kompi kedua.

"Kamu siap?" Tanya Azuki pada Minami "Siap" Jawab Minami,matanya berubah warna menjadi merah sementara tato motif api muncul di kedua pipinya.

Dengan mantap kedua gadis itu segera berlari menuju pintu masuk Gedung Tanaka.

Di lobi Gedung Tanaka, beberapa petarung Perusahaan Asakura sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing seperti merokok, mengobrol dan bermain smartphone. tiba-tiba mereka dikejutkan dengan pintu masuk gedung yang meledak.

Seketika itu pula Minami dan Azuki tiba di lobi Gedung Tanaka.

Para petarung pun dengan siaga menodongkan pistol mereka pada Minami dan Azuki namun kedua gadis itu tidak mengatakan apapun.

Sebagai gantinya, Azuki mengeluarkan pedang claymorenya dari sebuah cahaya dan menusuk salah seorang petarung tepat di dadanya sementara Minami menyemburkan api dari tangan kirinya dan membakar seorang petarung di dekatnya.

Azuki lalu melompat dan menendang seorang penjaga hingga wajahnya menghantam lantai, petarung itu pingsan seketika "Ayo Minami! Kita harus segera menuju ke lantai atas!" Teriak Azuki pada Minami.

"Ya! Tunggu sebentar" Minami lalu menendang tulang kering seorang petarung dan menyikut tulang rusuk petarung lainnya, yang menyebabkan kedua petarung itu meronta kesakitan di lantai.

Setelah menghabisi petarung di lobi, Minami dan Azuki segera menaiki tangga ke lantai 2 "Minami-chan, apa kau bisa mendengarku?" Kata Kanako melalui handsfree "Ya,ada apa Kanako-san?" Tanya Minami sambil menaiki tangga.

"Aku sudah meretas keamanan gedung, jadi aku bisa melihat semua rekaman CCTV di gedung itu" Kata Kanako "Bagus kalau begitu, lalu apa yang ingin Kanako-san katakan?" Tanya Minami.

"Dalam rekaman CCTV ini, aku lihat ada 12 orang bersenjata tajam yang menunggu kalian di lantai dua jadi waspadalah" Kata Kanako "Baik" Jawab Minami.

Setelah sampai di depan pintu lantai 2 Minami menginstruksikan Azuki bahwa dia harus masuk terlebih dahulu.

Azuki lalu mendobrak pintu lantai dua dan segera diserbu segerombolan petarung bersenjatakan katana dan pisau.

Dengan gesit Azuki bergerak, dia menyayat pinggang seorang petarung di depannya lalu menendangnya ke belakang, petarung itu lalu terjatuh mengenai rekan-rekannya.

Minami datang dan menyemburkan api dari tangan kanannya yang membakar sebagian tubuh seorang petarung di dekatnya.

"Pertarungan di koridor ini sulit sekali" Komentar Azuki sambil menahan katana musuh dengan claymorenya.

Azuki kemudian membuka celah yang membuat musuhnya terhempas sedikit ke belakang, celah itu digunakan oleh Azuki untuk menusuk pundak musuhnya.

Petarung itu pun terjatuh dan berguling kesakitan di lantai.

Setelah beberapa musuh dilumpuhkan, Minami melumpuhkan petarung terakhir dengan menendang selangkangannya.

Akhirnya Minami dan Azuki tiba di lantai 3 dan segera disambut dengan rentetan tembakan Uzi, P90 dan MP7 milik para petarung Perusahaan Asakura.

Namun dengan cepat Azuki menciptakan tembok penghalang dari cahaya yang melindungi dirinya dan Minami.

"Ketika latihan kemarin aku menciptakan teknik baru" Kata Minami "Apa itu?" Kata Azuki yang berusaha untuk menjaga temboknya agar tak tertembus peluru.

"Ini dia, akan aku tunjukkan" Minami lalu membuat bola sebuah bola api dengan tangan kanannya "Bukannya itu sama dengan teknik bola api biasamu?" Komentar Azuki.

"Tidak, ini berbeda. Perhatikan ini BLASTING BALL!" Minami lalu melempar beberapa bola api itu.

Begitu jatuh di lantai, bola-bola api itu tidak meledak namun dalam selang waktu 6 detik, bola-bola api itu meledak dengan hebat.

"Aku mengerti, bola-bola api itu mirip seperti sebuah granat" Kata Azuki "Benar, walau harus menunggu selama enam detik, tapi kekuatannya lebih besar daripada bola api biasa" Kata Minami.

Berkat teknik Minami, seluruh petarung telah dilumpuhkan dan mereka berdua dapat pergi ke lantai 4 dengan leluasa.

Begitu tiba di lantai 4, kedua gadis itu tidak mendapat perlawanan berarti dan segera menuju lantai 5.

Komandan kompi pertama dengan sabar menunggu di luar Gedung Tanaka sampai akhirnya menerima pesan Kanako dari handsfreenya "Mereka berdua sudah berada di lantai 5, kalian bisa menyerang sekarang".

"Dimengerti" Jawab si Komandan yang kemudian menginstruksikan pasukannya untuk menyerbu masuk ke dalam Ggdung itu.

Di lobi Gedung Tanaka, para petarung yang telah dilumpuhkan Minami dan Azuki mencoba berdiri dan hendak melapor pada Takahiro dan Masayuki.

Namun mereka dikejutkan dengan sepasukan tentara Gerakan Pemberontak yang menyerbu masuk.

Para petarung itu pun tewas tertembak tanpa sempat melakukan perlawanan.

Sementara itu di ruang komando Kanako menerima laporan melalui handsfreenya "Kami sudah masuk dan sekarang telah tiba di lantai 2" Kata komandan kompi pertama.

"Baiklah, setelah kalian sudah tiba di lantai sepuluh aku akan memerintahkan kompi kedua untuk menyerbu" Kata Kanako memberi instruksi.

Sementara itu di Gedung Tanaka, Minami dan Azuki telah tiba di lantai 9 dan sedang melawan para petarung Perusahaan Asakura.

Minami meninju seorang petarung tepat di muka dan menyemburkan api dari tangan kirinya ke petarung lain sementara Azuki menyayat pinggang seorang petarung lalu menghantamkan mukanya ke dinding apartemen dan kemudian menusuk pundak petarung lain yang hendak menyayatnya dengan katana.

Kemudian Minami menerima pesan dari Kanako melalui handsfreenya "Minami-chan, kau dengar aku?".

"Ada apa, Kanako-san?" Tanya Minami sambil menaiki tangga ke lantai 10 "Kompi satu sudah memasuki gedung, sekarang mereka ada di lantai 5" Kata Kanako memberi laporan situasi pada Minami.

"Aku mengerti, terus kabari kami Kanako-san" Jawab Minami seraya memasuki pintu lantai 10.

Sementara itu di penthouse Gedung Tanaka, Takahiro menanyai salah satu anak buahnya "Ledakan apa barusan?" Salah seorang petarung Perusahaan Asakura pun memberi laporan "Kami tidak tahu Takahiro-san, sistem keamanan kami tidak bisa diakses jadi kami tidak bisa melihatnya melalui CCTV".

Mendengar berita itu Takahiro terkejut "Apa!?" petarung itu pun kembali berkata "Kami juga tidak mendapat laporan dari teman-teman kita di lantai bawah".

"Ini pasti ulah Gerakan Pemberontak! mereka pasti mengincar katana itu" Kata Takahiro mengambil kesimpulan.

"Mereka melakukan serangan cepat dan membuat kita tidak sempat membalas, ya" Kata Masayuki "Hei kamu! Bawa sebagian orang-orangmu ke bawah dan perkuat pertahanan 9 lantai di bawah dan sebagian lagi akan memperkuat penthouse ini".

"Baik! Masayuki-san" Petarung itu pun pergi meninggalkan penthouse tersebut.

Masayuki kemudian mulai merokok "Jika mereka ingin mencuri katana ini, mereka harus langkahi dulu mayat kami" Kata Masayuki.

Sementara itu di lobi Gedung Tanaka, salah seorang petarung Perusahaan Asakura yang telah ditembaki oleh tentara Gerakan Pemberontak ternyata masih hidup dan mulai siuman.

"Uhuk! uhuk!" petarung itu batuk darah "Kurang ajar kalian! akan segera kulaporkan hal ini pada Takahiro-san!" Dia lalu merangkak untuk meraih sebuah smartphone yang ada di dekat mayat rekannya.

Namun sial baginya, kompi kedua Gerakan Pemberontak mulai memasuki lobi "Periksa setiap sudut! Bunuh semua yang masih hidup!" Perintah komandan kompi kedua.

Petarung itu tidak menyadari bahwa tentara Gerakan Pemberontak sedang memasuki lobi dan mencoba meraih smartphone rekannya.

"Ternyata masih ada yang hidup" Salah seorang tentara Gerakan Pemberontak menyadari petarung tersebut sedang bergerak tanpa pikir panjang langsung menembak kepalanya.

Sementara itu di lantai 14, Minami dan Azuki sedang melawan para petarung Perusahaan Asakura. Para petarung itu menembak Minami dan Azuki menggunakan senjata MP5, P90 dan MP7.

Namun dengan gesit Azuki menyayat dada seorang petarung dan menyerang tulang rusuk petarung lain dengan menggunakan lututnya sementara Minami menendang wajah seorang petarung di dekatnya.

Setelah membuat pingsan semua petarung, Minami dihubungi kembali oleh Kanako "Minami-chan! Gawat!".

"Kali ini apa, Kanako-san?" Jawab Minami "Menurut pengamatan kamera CCTV, Para petarung itu sedang memperkuat pertahanan mereka di sepuluh lantai terakhir!" Kata Kanako sambil melihat monitor komputernya.

"Sepuluh lantai terakhir maksudnya lantai 20 sampai lantai 30?" Tanya Minami yang sedang menaiki tangga ke lantai 15 bersama Azuki.

"Benar! kalau begitu rencananya diubah! lupakan soal menghancurkan pertahanan musuh! kalian harus berkumpul dengan kompi pertama di lantai 19, baru kalian akan menyerang bersama-sama" "Begitu, aku mengerti!" Jawab Minami.

bersambung