Chereads / A Phoenix's Story / Chapter 13 - Senjata Manusia 1

Chapter 13 - Senjata Manusia 1

Beberapa minggu telah berlalu sejak Sakura bergabung dengan Gerakan Pemberontak, sekarang Sakura sering ditempatkan di misi yang sama dengan Minami dan Azuki.

Saat ini mereka bertiga sedang berada di Ruang Komando setelah menyelesaikan sebuah misi "Terima kasih atas kerja kerasnya, ini upah kalian" Kata Ritsuko sambil memberi tiga buah amplop coklat pada Minami,Azuki dan Sakura.

"300 ribu yen, lumayan juga" Kata Azuki sambil membuka amplop miliknya "Apa yang ingin kamu lakukan dengan upahmu, Minami?" Tanya Azuki pada Minami.

"Mungkin akan kutabung, seperti biasanya" Jawab Minami "Bagaimana denganmu, Sakura?" Tanya Azuki pada Sakura.

"Itu bukan urusanmu, Azuki-senpai" Kata Sakura sambil berjalan keluar dari Ruang Komando meninggalkan Minami dan Azuki. "Sikapnya dingin sekali" Kata Minami "Sabar, mungkin saja dia punya alasannya sendiri" Kata Azuki.

Malam harinya Ritsuko, Kanako dan Azuki sedang makan malam di apartemen Minami. "Jadi makan malam hari ini nasi goreng omelet?" Tanya Azuki.

"Ya, tiba-tiba aku jadi ingin memakannya jadi aku buat saja sendiri" Kata Minami. "Selamat Makan" Ucap Minami, Azuki, Ritsuko dan Kanako bersamaan.

Mereka berempat mulai memakan makanan mereka "Enak, seperti biasa" Kata Ritsuko. Kanako yang sedang makan kemudian melihat Sakura yang berada di lorong apartemen mengenakan seragam serafuku biru dan putihnya "Oh! Sakura-chan! ayo ikut makan malam bersama kami!" Ajak Kanako.

"Tidak usah, aku tidak lapar" Jawab Sakura yang kemudian kembali ke apartemennya. "Anak itu sedikit tertutup,ya" Komentar Kanako "Anehnya dia dapat bekerja sama dalam tim dengan baik" Kata Minami.

Kemudian, di Ruang Komando, Ritsuko sedang memeriksa daftar persediaan Gerakan Pemberontak "Hm? Aneh sekali" Ujar Ritsuko.

Ritsuko kemudian memanggil salah satu anak buahnya "Kenapa persediaan amunisi kita tidak kunjung tiba? harusnya persediaan itu sudah ada di Tokyo dua hari yang lalu" Tanya Ritsuko pada seorang wanita berambut hitam yang sedang mengoperasikan sebuah komputer.

"Mengenai itu, komandan…" Wanita itu ragu-ragu "Kapal kargo yang seharusnya membawa persediaan amunisi kita telah tenggelam dua hari yang lalu begitu juga dengan kiriman lain untuk kita yang seharusnya tiba di Tokyo".

Ritsuko pun terkejut "Apa? apa ini sabotase dari Perusahaan Asakura? mungkin aku harus menyuruhnya memeriksa hal ini" Ritsuko lalu segera menelepon seseorang melalui smartphonenya.

Pada suatu malam, Ritsuko sedang berjalan di koridor apartemen begitu dia mendapati Minami mengenakan celana panjang berwarna hitam dan t-shirt bergaris-garis berwarna putih dan hitam sedang membawa sebuah kardus hendak memasuki apartemennya.

"Selamat malam, Minami, benda apa yang sedang kamu bawa?" Tanya Ritsuko. "Ini adalah sebuah konsol video game, Kanako-san menyarankanku untuk membelinya untuk penghilang bosan" Minami pun membuka pintu apartemennya dan memasukinya.

"Minami, aku ingin kamu ikut denganku sebentar" Kata Ritsuko sambil memasuki apartemen Minami "Aku tidak bisa menemukan Azuki atau Sakura jadi aku minta tolong padamu".

"Ya, Azuki dan Sakura sedang berlatih di ruang latihan, latihanku sudah selesai terlebih dahulu makanya aku keluar sebentar membeli konsol video game" Kata Minami.

Minami kemudian bertanya pada Ritsuko "Kita akan pergi kemana?".Namun Ritsuko hanya menjawab "Nanti kau juga akan tahu" Jawab Ritsuko Minami pun mengikuti Ritsuko.

Minami dan Ritsuko pun pergi mengendarai mobil Ritsuko. Sampai akhirnya mereka berdua tiba di depan sebuah bar.

"Silver Wind Bar" Minami membaca papan nama bar tersebut begitu dia keluar dari mobil Ritsuko.

"Untuk apa kita disini?" Tanya Minami "Kita akan bertemu dengan seorang informan yang bekerja untuk Gerakan Pemberontak" Kata Ritsuko selagi dia memasuki bar tersebut sambil diikuti oleh Minami.

Bar itu diterangi cahaya remang-remang dan musik barat dapat terdengar dari juke box di ujung bar tersebut.

Minami mengamati pengunjung bar tersebut "Parah banget! pasti nanti istriku bakal marah nanti!" kata seorang pria pada temannya, namun temannya hanya tertawa.

Di meja lain, seorang pria sedang curhat dengan temannya "Gara-gara Perusahaan Asakura, Perusahaan tempatku bekerja jadi bangkrut dan akhirnya aku dipecat!" sambil marah pria itu meminum segelas penuh bir. Temannya hanya bisa menenangkannya dengan menepuk punggungnya.

"Ritsuko-san, dimana informan yang kamu ceritakan itu?" Tanya Minami pada Ritsuko.

"Bersabarlah Minami" Jawab Ritsuko selagi mereka berdua duduk di depan meja bartender "Aku pesan segelas martini, dan beri anak ini jus jeruk" Kata Ritsuko pada seorang bartender tua berambut abu-abu yang sedang membersihkan sebuah gelas. "Mohon tunggu sebentar" Kata si bartender itu.

Setelah beberapa saat, bartender tersebut menyajikan martini dan jus jeruk pada Minami dan Ritsuko "Silakan Ritsuko-san" kata bartender itu.

"Rupanya kamu sering berkunjung kesini,ya Ritsuko-san" Kata Minami sambil meminum jus jeruknya. "Minami, pria itu adalah pemilik bar ini, namanya adalah Sakamoto Kazuhiro" Ritsuko memperkenalkan Kazuhiro pada Minami.

"Salam kenal. Minami-kun" Kata Kazuhiro pada Minami. Minami pun terkejut "Kukira paman cuma seorang bartender biasa tadi" Minami lalu menjabat tangan Kazuhiro.

"Jadi Ritsuko-san, mana informan yang akan kita temui?" Ritsuko lalu meminum martininya sebentar lalu berkata "Dialah informannya, Minami" perkataan Ritsuko membuat Minami kembali terkejut.

"Dulu aku pernah bekerja di Dinas Rahasia Jepang, jadi mengumpulkan informasi adalah kemampuanku" Kata Kazuhiro.

"Lalu akhirnya aku menikah, pensiun dari Dinas Rahasia dan membuka sebuah bar, namun aku belum berhenti dari pekerjaanku sebagai informan. Menjadi pemilik bar adalah penyamaran yang sempurna untuk mengumpulkan informasi" Kata Kazuhiro menceritakan pengalamannya.

"Ritsuko-san mengetahui kemampuanku dan kemudian dia merekrutku" Lanjut Kazuhiro. "Dengar Minami, ini adalah masalah yang dihadapi kita baru-baru ini" Minami mendengarkan Ritsuko sambil meminum jus jeruknya.

"Sepertinya Perusahaan Asakura sedang berusaha memutus jalur suplai kita dengan cara menenggelamkan kapal kargo berisi muatan yang dikirim untuk kita, oleh karena itu aku menyuruh Kazuhiro untuk mencari tahu siapa anggota Perusahaan Asakura yang bisa melakukan hal seperti itu".

"Ini dia, Ritsuko. Semua yang ingin kau tahu ada di dalam sini" Kata Kazuhiro sambil memberi Ritsuko sebuah flashdisk.

"Terima kasih Kazuhiro. akan kukirimkan bayarannya ke rekeningmu seperti biasanya" Ritsuko lalu menerima flashdisk dari Kazuhiro. Minami dan Ritsuko pun pergi meninggalkan bar itu setelah Ritsuko membayar untuk minuman mereka berdua.

Sementara itu di kantor cabang Perusahaan Asakura divisi teknologi, terlihat seorang pria berambut hitam sedang menerima telepon dari CEO Perusahaan Asakura.

"Tentu saja Ryogi-sama, aku dapat menjamin kalau senjata manusia kita tidak akan dapat dikalahkan" Kata pria itu sambil melihat seorang gadis berambut merah muda yang mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru dan rok pendek berwarna hitam dan sebuah pantyhose berwarna hitam sedang mengoperasikan komputer, seperti mencari sesuatu.

"Ya, ya terima kasih Ryogi-sama" Pria itu mengakhiri panggilannya dan berjalan menuju gadis berambut merah muda itu.

"Apa yang kamu lakukan Itsuki!? Aku tidak menyuruhmu untuk membuka komputer itu!" Pria itu menendang tubuh gadis bernama Itsuki itu hingga dia terjatuh dari kursinya.

"Aku hanya ingin mencari tahu lebih banyak tentang Gerakan Pemberontak, Sanada-san" kata Itsuki, mata birunya berusaha menghindari tatapan mata pria itu.

"Kamu itu hanya sebuah senjata, senjata seharusnya cuma boleh menuruti perintah pemiliknya! Senjata tidak boleh melakukan sesuatu tanpa diperintah pemiliknya!" Teriak pria itu "Kamu beruntung aku masih memperbolehkanmu untuk makan dan minum".

"Sekarang pergi ke kamarmu! kita akan menyerang kapal kargo Gerakan Pemberontak dalam waktu dekat!" Perintah pria itu kepada Itsuki. "Baik,Sanada-san" Itsuki lalu meninggalkan kantor tersebut sambil berlinang air mata.

Sementara itu di Ruang Komando, terlihat Ritsuko sedang menampilkan isi flashdisk yang diberi Kazuhiro ke layar LCD besar, didekatnya terlihat Kanako, Minami, Azuki dan Sakura sedang melihat LCD itu.

"Jadi seperti yang sudah kukatakan tadi, Perusahaan Asakura sedang mencoba memutus jalur suplai kita" kata Ritsuko "Sekarang kita akan tahu siapa pekerja Perusahaan Asakura yang ditugaskan untuk hal itu".

Ritsuko kemudian membuka sebuah folder dan kemudian memunculkan foto dan profil Itsuki. "Namanya Harada Itsuki, dia adalah sukarelawan proyek cyborg yang dijalankan Perusahaan Asakura 3 tahun lalu".

"Cyborg? Itu berarti…" Kata Azuki mengambil kesimpulan "Ya, Itsuki adalah seorang cyborg yang didesain untuk bertarung, Julukannya adalah Senjata Manusia" Kata Ritsuko menanggapi perkataan Azuki.

Ritsuko kemudian mengganti profil Itsuki dengan profil dan foto seorang pria berambut hitam "Namanya Sanada Imamura. dia adalah ketua Divisi Teknologi Perusahaan Asakura, Divisi yang menjalankan proyek cyborg pada Itsuki" Kata Ritsuko sambil menjelaskan informasi tentang pria tersebut. "Dan menurut info yang didapat, dia atasan resmi Itsuki" Kata Ritsuko.

"Jadi ada kemungkinan kita bertemu dia jika kita ingin melawan Itsuki" Kata Sakura. Ritsuko pun melanjutkan membaca informasi dalam flashdisk itu.

"Kazuhiro hebat sekali, dia bahkan mendapat informasi kapan Itsuki menyerang kapal kargo kita lagi" Kata Ritsuko sambil menunjukkan informasi yang dibacanya di layar LCD besar.

"Menurut informasi ini, Itsuki akan menyerang kapal yang berisi muatan kita pada tanggal 17 Mei 2015" Kata Ritsuko "Berarti dia akan menyerang besok" Kata Minami.

"Ini misi baru kalian bertiga" Kata Ritsuko kepada Minami, Azuki dan Sakura. "Besok kalian harus pergi menuju kapal yang membawa muatan kita dan lindungi kapal itu agar tidak ditenggelamkan oleh Itsuki, apa kalian mengerti?" Ritsuko memberi perintah.

"Dimengerti!" Minami, Azuki dan Sakura menjawab secara bersamaan.

Bersambung