Chereads / A Phoenix's Story / Chapter 16 - Kabut Ilusi 2

Chapter 16 - Kabut Ilusi 2

Keesokan siangnya, Terlihat Minami yang mengenakan rok pendek berwarna coklat, t-shirt berwarna hitam dan jaket hoodie berwarna merah.

Azuki berada di belakang Minami, dia mengenakan rok pendek berwarna merah, kemeja berwarna putih dan jaket cardigan berwarna cokelat dan jepit rambut berbentuk kupu-kupu yang terpasang di sisi kanan kepalanya.

Sakura mengikuti Azuki dari belakang, dia mengenakan celana panjang berwarna biru, kemeja berwarna putih, sabuk peralatan, rompi anti peluru, ransel dan membawa sebuah L85A2

Itsuki berada di belakang Sakura, dia mengenakan rok pendek berwarna hitam, kemeja lengan pendek berwarna putih dan dua buah tas peralatan kecil terpasang di kedua sisi pinggangnya. tiba di pintu gerbang mansion tempat Wallace bersembunyi.

"Baik Kanako-san, kita sudah sampai di pintu gerbang mansion" kata Minami pada Kanako melalui handsfree.

Azuki pun membuka koper yang dibawanya dan membiarkan drone-drone pengintai mengorbit mansion tersebut.

"Mansion itu sudah kuperiksa dan sayangnya hanya ada satu pintu masuk yaitu pintu depan, jadi kalian harus memasuki mansion itu dengan penuh waspada" Kata Kanako "Dimengerti, Kanako-san" Jawab Minami.

Minami lalu mengeluarkan Akai Sora dari sarungnya dan menyayat gerbang mansion, mereka berempat lalu memasuki mansion tersebut.

Sementara itu di dalam mansion, terdapat beberapa orang petarung Perusahaan Asakura sedang berlari dengan panik "Gerakan Pemberontak telah memasuki pintu depan! cepat kirimkan orang untuk melawan mereka!" Teriak salah satu petarung.

Di dekatnya terdapat Wallace yang sedang memegang gelas berisi anggur merah.

"CEO itu benar, aku cukup membuat mereka menemukanku lalu aku bisa menghabisi mereka" dia lalu meminum anggurnya lalu memberi perintah salah satu petarung "Suruh orangmu untuk memakai masker gas mereka, aku akan mengeluarkan senjataku" "Baik, pak!" Petarung itu mematuhi perintah Wallace.

Tiba-tiba muncul kabut yang memenuhi seluruh wilayah di sekitar mansion, mengejutkan Minami dan lainnya yang masih ada di halaman depan.

"Apa ini? Asap?" kata Itsuki terkejut sambil memegang hidungnya "Bukan Itsuki-senpai, ini tidak berbau, mungkin ini adalah kabut" Kata Sakura "Azuki, Apa ini sihir buatan Wallace?" Tanya Minami.

"Mungkin saja, aku sendiri tidak tahu sihir apa yang dimiliki Wallace" Jawab Azuki.

"Maaf Minami-chan! aku tidak bisa membantu kalian! yang penting tetap waspada!" Kata Kanako pada Minami melalui handsfree "Dimengerti, Kanako-san!" jawab Minami.

"Akan kuperiksa sekeliling terlebih dahulu" Kata Azuki "Bagaimana caranya?" Tanya Minami. Azuki pun menutup mata dan mulai berkonsentrasi sambil disaksikan Minami,Sakura dan Itsuki.

kemudian dari punggung Minami keluar sepasang sayap berwarna putih yang terbuat dari cahaya dan mulai mengangkat tubuh Azuki.

Minami dan Itsuki pun kagum sementara Sakura tidak bereaksi sama sekali "Ternyata kamu bisa melakukan hal ini juga, ya" Kata Minami "Apa jangan-jangan kamu melakukan ini untuk menyelamatkanku waktu itu?" Tanya Minami yang mengingat saat Azuki tiba melindunginya di depan apartemen lama milik Minami.

"Ya, kamu pikir bagaimana caranya aku bisa pergi ke apartemenmu dalam waktu singkat seperti itu" Jawab Azuki.

"Aku akan terbang mengelilingi mansion itu, akan kuberi tahu jika ada pergerakan lewat handsfree" Azuki pun terbang menuju mansion.

"Azuki memang seperti itu, sihirnya memang tidak bisa ditebak" Komentar Minami.

"Itu Gerakan Pemberontak! Bunuh mereka!" Tiba-tiba sejumlah petarung Perusahaan Asakura mulai menyerbu keluar dari pintu masuk mansion sambil mengenakan masker gas bersenjatakan katana dan sejumlah submachine gun.

"Gawat Azuki! petarung Perusahaan Asakura mulai menyerang!" Kata Minami pada Azuki yang masih terbang mengelilingi mansion.

Minami, Sakura dan Itsuki mulai bergerak, Sakura dan Itsuki membalas tembakan sambil berlindung di balik tempat persembunyian terdekat.

Minami pun mulai menangkis sayatan pedang seorang petarung Perusahaan Asakura.

Begitu melihat celah, Minami menyayat dada petarung tersebut, mata coklat Minami pun berubah menjadi merah dan tato api pun muncul di pipinya, Minami lalu menyemburkan api dari tangan kirinya dan membakar tiga orang petarung yang hendak menyerang Minami dengan pedang mereka.

Di sisi lain, Sakura menembak beberapa petarung Perusahaan Asakura hingga tewas dengan L85A2nya.

Sementara itu, Itsuki menembakkan meriam di tangan kanannya dan meledakkan beberapa petarung yang hendak mengincar Sakura "Terima kasih, Itsuki-senpai" Kata Sakura sambil menembak seorang petarung lain tepat di kepalanya.

Sejumlah petarung Perusahaan Asakura lain mulai tiba dan menembaki Sakura dan Itsuki menggunakan P90 dan Uzi mereka.

Sakura juga mulai menyadari bahwa mereka berdua sedang terdesak, dia mulai melepas pin pengaman granat dan melemparkannya ke arah sekelompok petarung dan meledakkan mereka.

"Minami-senpai! Tolong kami! kami sedang terdesak disini" Teriak Sakura pada Minami.

"Tidak bisa! aku juga sedang sibuk disini!" Jawab Minami sambil menangkis serangan katana dua orang petarung sambil menendang perut petarung ketiga yang menyerangnya dari kiri dan segera menyayat dua orang petarung yang menyerangnya.

Tiba-tiba sejumlah anak panah berwarna putih pun menghujani para petarung Perusahaan Asakura dan membunuh mereka "LUMINOUS ARROW" Teriak Azuki yang terbang di udara.

"Maaf lama" Kata Azuki "Baiklah! Sekarang saatnya habis-habisan!" Itsuki mulai bersemangat saat tangan kanan Itsuki mulai berubah menjadi pedang.

Sementara Minami, Azuki dan Itsuki pun menyerang petarung Perusahaan Asakura di tiga tempat berbeda sementara Sakura memberi tembakan perlindungan bagi mereka.

Akhirnya semua petarung Perusahaan Asakura berhasil dikalahkan "Azuki, apa kamu melihat Wallace di dalam mansion itu?" Tanya Minami.

"Aku tidak tahu, mungkin dia masih ada di dalam tapi di dalam mansion itu mungkin masih ada sisa petarung Perusahaan Asakura".

"Dengan kata lain jika kita masuk kedalam kita akan masuk ke sarang musuh" Kata Sakura. "Azuki, coba periksa kembali wilayah ini dari atas dan cari keberadaan Wallace, kami bertiga akan masuk dan menghabisi musuh yang tersisa" perintah Minami pada Azuki.

"Baiklah, akan kucoba" Azuki kembali menumbuhkan sepasang sayap di punggungnya dan terbang sementara Minami, Sakura dan Itsuki memasuki mansion.

Ketika Minami, Sakura dan Itsuki memasuki mansion, suasana mansion itu gelap "Sepertinya mereka mematikan semua lampu di mansion ini untuk menyerang kita secara diam-diam" Kata Sakura sambil mengisi ulang L85A2nya.

"Lihat itu" Itsuki menunjuk dua tangga besar di lobi mansion "Ada dua tangga menuju ke lantai dua, sementara pintu besar di bawah tangga itu mungkin menuju ke ruangan selanjutnya" Kata Itsuki.

"Jadi apa yang harus kita lakukan Minami-senpai? Apa kita harus berpencar?" Tanya Sakura "Akan beresiko jika kita berpencar, lebih baik kita tetap bersama" Kata Minami.

"Baiklah jadi sekarang kita akan kemana? Ke ruang berikutnya atau ke lantai dua?" Sakura kembali bertanya "Kita akan periksa lantai dua terlebih dahulu" Kata Minami.

Ketiga gadis itu pun menaiki tangga ke lantai dua.

Begitu mereka tiba, Itsuki langsung mencoba menyalakan lampu "Tidak ada siapa-siapa" Kata Itsuki "Coba periksa kamar-kamar itu dan cari tahu apa ada orang di dalam" Kata Minami.

Minami, Sakura dan Itsuki pun memeriksa kamar satu-persatu, namun mereka tidak menemukan seorangpun. "Tidak ada siapapun di lantai dua, kita bahkan tidak menemukan Wallace, sekarang ayo periksa lantai satu" Kata Minami.

Ketiga gadis itu pun menuruni tangga dan kemudian bertemu dengan sejumlah petarung Perusahaan Asakura "Itu Gerakan Pemberontak! Serang!" Teriak seorang petarung yang kemudian menyerbu Minami, Sakura dan Itsuki menggunakan pedung.

Minami dengan segera mengeluarkan Akai Sora dari sarung pedangnya.

Sakura pun melempar L85A2nya ke belakang dan kemudian mengambil kedua pisau dari tas di kakinya.

Sementara itu tangan kanan Itsuki berubah menjadi pedang, ketiga gadis itu pun berlari menuju petarung Perusahaan Asakura yang hendak menyerang mereka.

Minami dengan gesit berlari sambil menyayat perut beberapa petarung Perusahaan Asakura, tidak memberi mereka kesempatan untuk menyerang balik.

Itsuki mematahkan pedang para petarung Perusahaan Asakura sambil menebas dada mereka.

Sakura dengan lincah menusuk dada seorang petarung kemudian melompati punggungnya dan mendarat di petarung lain sambil menusuk dadanya dengan kedua pisaunya.

Akhirnya petarung Perusahaan Asakura yang tersisa berhasil dikalahkan "Azuki, kami tidak menemukan Wallace di dalam mansion, bagaimana denganmu? Apa Wallace berhasil kabur?" Tanya Minami pada Azuki melalui handsfree.

"Aku melihat Wallace berada di taman belakang mansion tapi untungnya dia belum melihatku" Lapor Azuki.

"Dimengerti, jangan serang Wallace terlebih dahulu, kami akan segera kesana" Perintah Minami "Baiklah aku akan mendarat terlebih dahulu" Jawab Azuki.

"Azuki menemukan Wallace di taman belakang, ayo segera kesana!" Kata Minami pada Sakura dan Itsuki, Ketiga gadis itu pun segera pergi ke pintu depan dan memutar menuju taman belakang mansion.

Begitu Minami, Sakura dan Itsuki tiba di taman belakang mansion, mereka bertiga melihat Azuki yang berlutut di depan mereka, di sisi kanan dan kirinya terdapat dua buah pedang claymore Azuki berlutut sambil memegang kepalanya, Matanya menatap ke depan dengan perasaan takut "Jangan! Jangan pergi, Onee-chan!" Teriak Azuki sambil menggigil ketakutan.

"Apa yang terjadi disini!?" Teriak Minami.

bersambung