Chereads / A Phoenix's Story / Chapter 14 - Senjata Manusia 2

Chapter 14 - Senjata Manusia 2

Keesokan siangnya di Samudera Pasifik terlihat enam buah helikopter yang terbang melintasi lautan.

Helikopter-helikopter itu mendekati sebuah kapal kargo dan mulai mendarat satu-persatu dan menurunkan sejumlah tentara Gerakan Pemberontak.

"Jadi ini kapal yang harus kita lindungi?" Kata Azuki yang mengenakan rok pendek berwarna biru dan sebuah kemeja putih yang ditutupi oleh jaket cardigan berwarna cokelat dan dilengkapi dengan jepit rambut berbentuk kupu-kupu yang dipasang di sisi kanan kepala Azuki.

"Kapal ini cukup besar juga" Kata Minami yang mengenakan celana panjang berwarna cokelat, t-shirt berwarna putih,jaket hoodie berwarna merah dan gaya ponytail yang selalu dia gunakan untuk mengikat rambutnya.

"Yang penting jangan sampai lengah, musuh bisa menyerang kapan saja" Kata Sakura yang membawa L85A2 dan mengenakan rok pendek berwarna abu-abu dengan kemeja lengan panjang berwarna putih dilengkapi dengan rompi anti peluru,sabuk peralatan, dan sebuah ransel.

Begitu helikopter yang ditumpangi Minami, Azuki dan Sakura mendarat, Azuki langsung membuka koper yang dibawanya dan membiarkan drone-drone pengintai di dalamnya mulai terbang mengorbit.

"Ritsuko-san, apa kau tahu jam berapa Itsuki menyerang kapal ini?" Tanya Minami pada Ritsuko melalui handsfree "Aku tidak tahu, yang penting kalian harus selalu waspada" Jawab Ritsuko.

"Dimengerti" Kata Minami, dia lalu membantu tentara Gerakan Pemberontak menyiapkan pertahanan mereka.

Setengah jam kemudian, datang sejumlah helikopter lain. "Waspada! ada sejumlah helikopter tak dikenal dari arah jam 6!" Teriak seorang tentara Gerakan Pemberontak yang sedang mengawasi langit.

Para tentara itu pun segera pergi ke posisi mereka masing-masing "Itu pasti helikopter milik Perusahaan Asakura!" Kata Minami.

"Cepat tembak helikopter itu!" Mendengar perintah komandannya seorang tentara dengan segera menembakkan RPG dan menjatuhkan salah satu helikopter Perusahaan Asakura ke laut.

Helikopter-helikopter yang tersisa pun berpencar dan menghindari tembakan RPG lain dari Gerakan Pemberontak.

"Minami-senpai! apa kau bisa menembakkan apimu ke arah helikopter itu?" Tanya Sakura pada Minami "Tentu saja aku bisa" Minami lalu memanjat sebuah peti kemas dan mengeluarkan bola api dari tangan kanannya dan memegangnya seperti sebuah bola, dia lalu membidik sebuah helikopter yang mencoba mendekati kapal.

Begitu dia mengunci sasarannya, Minami melempar bola api di tangan kanannya seperti melempar bola baseball. Bola api yang dilemparkan Minami dengan tepat mengenai kokpit helikopter, helikopter bersama pasukan yang menumpanginya pun jatuh ke laut.

Akhirnya salah satu helikopter Perusahaan Asakura berhasil menurunkan pasukannya di buritan kapal dan dengan segera Tentara Gerakan Pemberontak dan Perusahaan Asakura pun saling menembak.

Minami pun menyerang tentara–tentara Perusahaan Asakura dengan menggunakan Akai Sora. "Untung saja muatan di bagian buritan ini tidak banyak, aku jadi bisa bertarung dengan leluasa" Kata Azuki sambil menyayat seorang tentara yang mendekat menggunakan pedang claymorenya.

"Begitu,ya jadi kelemahan Azuki-senpai adalah tidak bisa bertarung di tempat sempit" Kata Sakura yang menembak seorang tentara menggunakan L85A2nya dari balik dinding pelindung yang dibuat Azuki.

"Anehnya aku masih belum bisa menemukan Itsuki" Kata Kanako melalui handsfree pada Minami.

"Mungkin dia masih ada di dalam helikopter yang belum mendarat" Kata Minami sambil menyayat vertikal seorang tentara dan menyemburkan api dari tangan kirinya, mengenai dua orang tentara dan menjatuhkan mereka ke laut "Temukan dia, Kanako-san" Kata Minami pada Kanako melalui handsfree.

"Berani juga Gerakan Pemberontak itu sampai menempatkan tentara mereka di kapal kargo ini" Kata Imamura yang melihat baku tembak antara tentara Gerakan Pemberontak dan Perusahaan Asakura dari dalam sebuah helikopter beserta Itsuki di sampingnya yang mengenakan rok pendek dan kemeja berwarna hitam. helikopter mereka pun mendarat di anjungan kapal.

"Minami! ada beberapa helikopter lain yang menurunkan pasukan di anjungan kapal! dan Itsuki ada di dalam helikopter itu!" Kata Kanako pada Minami melalui handsfree.

"Baik! aku akan kesana!" kata Minami "Azuki! Sakura! Itsuki sudah mendarat di anjungan kapal!" teriak Minami. Azuki dan Sakura pun mulai meninggalkan buritan bersama dengan Minami.

"Itu dia" Minami melihat Itsuki yang sedang berdiri di atas sebuah peti kemas bersama dengan Imamura. "Kita harus menyerangnya" Kata Azuki. Minami, Azuki dan Sakura pun mulai memanjat peti kemas.

Begitu tiba di atas peti kemas, Minami langsung memberi perintah pada Sakura "Sakura, aku dan Azuki akan menyerang Itsuki. kamu lindungi kami dari sini".

"Terserah senpai saja, aku juga tidak ingin berurusan dengan Itsuki" Sakura mulai mengambil posisi menembak sementara Minami dan Azuki mulai berlari dari peti kemas ke peti kemas lain.

Minami kembali mengeluarkan Akai Sora dari sarung pedangnya sementara Azuki menengadahkan tangan kanannya ke depan dan muncullah tiga buah pedang claymore yang diletakkan di sela-sela jari tangan Azuki "Tiga pedang!? Sebenarnya kamu punya berapa pedang,sih?" Kata Minami kebingungan.

"Sekarang bukan saatnya untuk hal itu! lihat! Itsuki dan Imamura sudah melihat kita" Azuki mengalihkan perhatian Minami pada Itsuki dan Imamura.

"Lihat Itsuki, ada dua orang yang mencoba menyerang kita. Bunuh mereka berdua!" "Baik, Sanada-san" Itsuki pun melompat ke peti kemas di depannya dan meletakkan lengan kirinya kedepan sambil mengambil sebuah magasin peluru dari sakunya menggunakan tangan kanannya.

Lengan kiri Itsuki mulai berubah bentuk menjadi sebuah senapan otomatis. Itsuki meletakkan magasin ke bagian bawah lengannya dan mulai menembak Minami dan Azuki. "Cepat menghindar, Azuki!" Teriak Minami.

Azuki dan Minami pun menghindari tembakan Itsuki. "Sebutan Senjata Manusia memang cocok untuknya" Sakura pun menembak Itsuki dari jauh menggunakan L85A2nya.

Itsuki terkejut dan menghindari tembakan Sakura. "Dia bisa menembakku dari jarak jauh, siapa gadis itu?" Kata Itsuki. Minami dan Azuki melihat Itsuki yang terganggu konsentrasinya dan mulai mengepungnya dari sisi kanan dan kiri.

Azuki menyayat Itsuki dengan tiga pedangnya seperti sebuah cakar namun Itsuki dengan sigap menghidarinya.

Minami pun mencoba menyayat vertikal Itsuki menggunakan Akai Sora namun Itsuki dengan cepat mengubah tangan kanannya menjadi sebuah pedang dan menangkis sayatan Minami.

"Tiga lawan satu, benar-benar tidak adil" Kata Itsuki "Mungkin tidak adil untuk kami, ya?" Kata Minami. Azuki kembali datang untuk membantu Minami dengan cara kembali menyayat Itsuki.

Itsuki pun mundur ke belakang dan bersiap meninju Azuki "Tanganku ini terbuat dari besi, apa yang akan terjadi kalau aku meninjumu?" Kata Itsuki pada Azuki. Itsuki lalu meninju Azuki, namun ditahan dengan tiga pedang Azuki. "Refleksmu cepat juga" Puji Itsuki sementara Minami hanya takjub.

Minami dan Azuki pun menyerang Itsuki bersama-sama namun serangan Minami dan Azuki masih dapat ditangkis oleh kedua tangan Itsuki.

Akhirnya Minami dan Azuki mulai kelelahan dan mundur ke belakang untuk mengambil nafas. Itsuki pun melakukan hal yang sama "Apa yang kau lakukan Itsuki! melaksanakan satu perintah saja tidak bisa, kamu benar-benar tidak berguna!" Teriak Imamura.

Mendengar hal itu Itsuki berbalik dan pergi ke arah Imamura "Apa? apa kamu menolak perintahku? Sebuah senjata tidak boleh menolak perintah tuannya!".

Kemudian secara tiba-tiba, Itsuki menusuk dada Imamura dengan tangan kanannya yang masih berubah jadi pedang.

Minami, Azuki dan Sakura pun terkejut "Kau tahu Sanada-san, aku sudah muak menuruti perintahmu" Kata Itsuki pada Imamura "K-k-kurang ajar! k-k-kau berkhianat!" Kata Imamura terbata-bata akibat kekurangan darah.

"Apa itu kalimat terakhirmu,Sanada-san?" Itsuki lalu mengambi sebuah granat dari kantongnya, menarik pin pengamannya dan menyelipkannya ke dalam baju Imamura.

"Selamat tinggal Sanada-san" Itsuki lalu melempar Imamura ke laut tanpa melihatnya. "Aku menyerah! aku bergabung dengan Gerakan Pemberontak!" Teriak Itsuki sambil mengangkat kedua tangannya.

Kemudian terjadi ledakan dari laut yang kemungkinan berasal dari granat yang diletakkan Itsuki di dalam baju Imamura.

"Aku mendengar suara ledakan, apa yang terjadi, Minami-chan?" Tanya Kanako pada Minami melalui handsfree "Sepertinya kita mendapat anggota baru,Kanako-san" Jawab Minami.

Sore harinya, semua tentara Perusahaan Asakura telah dihabisi. "Jadi kau akan mengirim helikopter untuk menjemput kami bertiga dan membawa Itsuki ke markas?" Tanya Minami pada Ritsuko melalui handsfree.

"Ya kapal itu akan tetap dijaga oleh tentara Gerakan Pemberontak" Kata Ritsuko. Minami kemudian bertanya pada Itsuki "Jadi, kenapa kamu tiba-tiba membunuh atasanmu? dan memutuskan bergabung dengan kami?".

Itsuki pun menjawab "Sudah kukatakan bukan? Aku sudah muak mendengar perintah orang itu" "Apa itu pantas dijadikan sebuah alasan?" Kata Azuki.

Sebuah helikopter pun mendarat dan mengantar Minami dan yang lainnya kembali ke Tokyo.

Kemudian di Ruang Komando Ritsuko mendengarkan laporan dari Azuki "Begitulah yang terjadi, Ritsuko-san" Kata Azuki.

"Jadi biar kuluruskan ini, Itsuki memutuskan bergabung dengan kita karena dia tidak ingin diperintah oleh atasannya lagi?" Kata Ritsuko.

"Itu benar, dan aku juga punya alasan khusus" Itsuki lalu mendekati Minami dan memegang tangan kanannya "Aku jatuh cinta padamu Minami! Mungkin ini yang disebut 'cinta pada pandangan pertama',ya!".

Perkataan Itsuki membuat Minami dan Azuki terkejut sementara Ritsuko dan Sakura bersikap biasa saja.

Kanako pun menjadi bersemangat sambil berkata "Oh! Bagus sekali!".

"Ehhhhh? K-k-kamu jatuh cinta padaku? Tapi kita kan baru saja bertemu. kita bahkan sempat bertarung tadi" Minami kebingungan "Sudah kubilang, kan ini cinta pada pandangan pertama" Itsuki pun mencoba mencium tangan Minami namun Minami dengan cepat menarik tangannya.

Tanpa menghiraukan Minami dan Itsuki, Ritsuko pun berkata pada Itsuki "Ya sudah, kalau kamu ingin bergabung dengan kami, mulai sekarang kamu harus tinggal di apartemen ini".

"Dimengerti. oh, ya aku akan mengenalkan diriku sekali lagi" Kata Itsuki "Namaku Harada Itsuki, umur 15 tahun, mohon bantuannya untuk kedepannya" Itsuki membungkukkan badannya.

"Baiklah, mungkin aku dan Azuki bisa mengajakmu berbelanja beberapa barang bersamamu" Kata Minami.

Beberapa hari kemudian di sekolah, Minami menghela nafas di bangkunya "haah, Itsuki memang membuatku repot, untung aku tidak bertemu dengannya di sekolah" Kata Minami dalam hati.

Bel pelajaran berbunyi dan siswi-siswi mulai duduk di bangku mereka masing-masing.

Seorang guru pun memasuki kelas. Setelah siswi-siswi memberi hormat, guru itu pun memberi pengumuman "Hari ini kita kedatangan murid pindahan baru, silakan masuk, Harada-san".

Itsuki pun memasuki kelas mengenakan seragam sekolah Tatsuki, sebuah rok pendek motif kotak-kotak berwarna biru aqua dan sebuah kemeja putih berdasi yang ditutupi oleh blazer biru tua dan juga sebuah pantyhose yang menutupi kakinya "Namaku Harada Itsuki, senang bertemu dengan kalian" kata Itsuki dia pun melihat seluruh kelas dan melihat Minami.

"Tidak mungkin" Kata Minami dalam hati. Itsuki pun berlari menuju bangku Minami dan memegang kedua tangan Minami "Tidak kusangka ternyata kita berdua satu kelas, Minami" Minami menatap Itsuki dengan pandangan lelah.

Siswi-siswi pun mulai berbisik "kenapa Harada-san sangat gembira terhadap Yamashita-san?"

"Apa jangan-jangan Itsuki-san itu…".

"Oh tidak" Kata Minami dalam hati "Ternyata Itsuki-san itu pacarnya Minami?" teriak salah satu siswi.

"Tapi bukannya Minami-san itu suka dengan Azuki-san?" Kata siswi lain.

"Jadi Yamashita-san punya dua pacar!?" Siswi lain pun menjawab.

"Ternyata Minami-san punya harem sendiri!" Kata Yukari.

Siswi-siswi lain berteriak histeris "Kyaaaaa!" Tanpa memperdulikan guru mereka yang ada di depan kelas. "Astaga" Kata Minami melihat tingkah Itsuki dan teman-teman sekelasnya.

Sementara itu di Bandara Internasional Narita, terlihat seorang pria misterius berambut coklat yang mengenakan jubah berwarna hitam dan membawa sebuah buku kuno baru keluar dari terminal kedatangan yang kemudian didatangi oleh seorang pria berbaju formal. "Saya dari Perusahaan Asakura, selamat datang di Jepang, Wallace-san".

bersambung