" Oca ayo ikut mamah kekamarmu, kita perbaiki riasan nya"
" iya mah " sahutku
" oca cepat "
Oca begitu lambat waktu itu, dan akhirnya mamahnya telah kehabisan kesabaran, mamah langsung menariknya.
Tiba tiba saja ketika mereka hendak menaiki tangga terdengar suara mobil, Oca dan
mamah sontak langsung terkejut
" apakah itu keluarga pak wijaya? " tanya mamah,
" mungkin saja aku tidak tau siapa? "
" nyonyah... Non oca..... " teriak bi ningsih
" ada apa bi? "tanya mamah
" itu nyah keluarga pak wijaya datang"
" iya bi kami berdua akan kedepan, bi ningsih siap kan semua cemilan dan makanan ya jangan sampai ada yang terlewatkan buat keluarga pak wihaya nyaman dan merasa sangat di hormati" jawab mamah
"baik nyah, saya akan kedapur "
Oca terlihat sangat begitu gugup mereka langsung kembali ke depan pintu terlihat mobil pak wijaya sedang ada di depan pintu pagar rumah mereka, dengan sangat lambat sopir pak wijaya mengendarai mobilnya hingga sampai kedepan teras rumah Oca, sopir itu turun dan membuka pintu mobil terlihat pak wijaya dan istrinya, trun dari mobil. Ayahnya bertanya kepada pak wijaya " dimana Raga?"
"tadi Raga ada debelakang mobil kami, apa jangan jangan dia kecelakaan? " jawab pak wijaya.
tak lama kemudian mobil lamborghini berwarna gold masuk melalu pintu gerbang rumah mereka.
" itu dia raga " ucap pak wijaya.
Oca rasa Oca pernah melihat mobil ini dimna ya? Oca berpikir dan tak lama kemudian Oca mengingat nya, Oca rasa ini mobil kaka kelas yang sangat arogan itu yang diperebutkan banyak wanita di sekolah. "apa mungkin dia? Mungkin bukan, bukan dia aja di kota ini yang mempunyai mobil lamborghini berwarna gold. Ah aku males mikirin kakel arogan itu lagian dia udah lulus juga dari sekolahan ngapain dipikirn, mikirin dia malah teringat waktu aku dikantin, dia yang numpahin kuah soto ke baju aku. Tapi ayah memanggil nya Raga Jangan jangan memang benar dan namanya pun juga ada wijaya nya. Ha apa ini kenyataan atau aku hanya bermimpi dijodohkan dengan laki-laki arogan yang gak bisa senyum dan meminta maaf, tidak mungkin. Mungkin itu hanya kesamaan aja positif thinking aja deh" Oca berbicara didalam hati.
Mobil pun akhirnya di depan teras rumah mereka. Sopir nya pun membuka kan pintu, lalu turun lah sesosok lelaki yang bernama raga itu. Sopir pun masuk ke mobilnya untuk memarkirkannya, laki laki itu berbalik menghadap kami, sontak Ocalangsung terkejut dan berteriak
" ha...." Oca langsung menutup mulutnya dengan tangannya, ayahnya langsung bertanya kepadanya " kenapa ca?"
"tidak yah tidak apa apa tangan ku hanya teetusuk jarum, lalu aku sedikit terkejut " ternyata memang benar itu adalah kaka kelas arogan itu, Oca tidak tau lagi harus apa Oca hanya memasang muka yang menyebalkan, karena Oca terlalu marah dangan kaka kelas yang satu ini dia terlalu arogan, Oca benar benar tak tertarik dengan nya.
" Raga kenapa kamu telat? Bukan kah kamu ada dibelakang mobil aya tadi?" tanya pak wijaya
" memang benar aku dibelakang ayah tapi tadi pak adi terlalu cepat mengemudi mobil sehingga ketika di lampu lalu lintas aku terkena lampu merah " jawab Raga,
" baik lah pak wijaya ayo silahkan masuk biar kita berbicara didalam" ucap ayah
" baik ayo mah, Raga" mengajak keluarga nya masuk kerumah pak raden.