Chapter 35 - Dia Datang 

Saat ini kedua belah pihak dalam posisi diam, keduanya sama sekali belum ada yang menggerakkan pasukan.

Bahkan aku sendiri yang memimpin perang kali ini juga bingung, kami yang berada dalam posisi diserang, tapi entah kenapa aku jadi tidak ingin menyerang mereka.

Selain memikirkan korban jiwa, rasanya sia-sia saja meladeni para penggila otot itu, lebih baik kugunakan pasukan disini untuk pekerjaan lain yang lebih bermanfaat.

Terdengar suara yang memanggilku dari belakang.

" Fredella chan, kasihan pasukan barisan depan lho yang sedang menunggu perintahmu lho. "

Shoichi sama mencoba untuk membuyarkan lamunanku.

" maafkan saya shoichi sama, saya tidak fokus tadi. "

" jangan minta maaf padaku, kaulah yang memimpin saat ini, seharusnya kau tahu apa yang dikerjakan selanjutnya. "

" disitulah kebingungan saya, kupikir kita terlalu mendominasi disini. "

" kalau begitu, apa aku perlu maju kebarisan depan untuk menghancurkan mereka ? "

" tapi shoichi sama, itu agak sedikit…. "

Cleopatra sama tiba-tiba menyela.

" Shoichi sama tidak adil, ingin Mendahuluiku memusnahkan musuh. "

" anggap saja sekalian Latihan setelah beberapa tahun tidak ikut perang lagi. "

" otou sama dan oka sama lah yang tidak adil, harusnya aku saja yang menghancurkan musuh. "

Sekarang Fazela malah ikut-ikutan

" tapi semuanya, jika kita menyerang mereka. Ini akan melenceng dari strategi kita yang hanya fokus untuk bertahan bukan ? "

Aku mencoba menengahi perdebatan.

" itu memang benar sih, tapi aku tidak melihat serangan sejak kita berhasil mematahkan semua serangan musuh, seharusnya mereka lebih bersemangat untuk menyerang karena ada musuh kuat yang menanti. "

" itulah yang kupikirkan Fazela, tapi kali ini tampaknya mereka dipimpin dari orang guild, setidaknya kali ini mereka melancarkan serangan dengan hati-hati. "

Situasi berbalik ke kubu Parthia, saat ini semua petualang sedang kebingungan, salah satu kartu andalan mereka, tidak berkutik sama sekali.

" APAAA, semua serangan Oregon sang Pembantai dipatahkan ? "

Sang raja tidak bisa menyembunyika keterkejutannya.

" mohon maafkan saya, kali ini saya tidak ikut mempertahankan kekuatan tempur utama mereka ikut juga. "

" jadi, mereka ikut ?, keluarga Romanova. "

Sang raja mulai menunjukkan keringat dingin.

" itu benar, sudah saya pastikan. Ada tiga orang. "

" APAA, Tiga. Satu saja sudah menyusahkan apalagi tiga. Siapa saja mereka ?,setidaknya jika dia tidak ikut kita bisa mundur dengan aman. "

" pertama sang perdana Menteri Ichibei Shoichi. Yang kedua sang jenius dari surga Ichibei Fazela Romanova, dan yang terakhir sang Dewa Perang Cleopatra Romanova. "

" kau bercanda bukan…. "

Kata-kata raja seakan tidak punya kekuatan.

" saya sendiri telah mempersiapkan Langkah terburuk. Semua petualang class A hingga S saya taruh untuk segera berperang, setidaknya saya berharap bisa mematahkan dominasi mereka. "

" yah, kuharap itu benar. Kuserahkan hal itu padamu ahli strategi, sekarang pergi dan urusi itu. "

" dimengerti raja. "

Ahli strategi itupun keluar tenda raja. Sang raja pun memanggil bawahan terpercaya nya.

" siapkan jalur kabur sekarang juga. "

" dimengerti raja. "

Bersamaan dengan perkataan sang raja, cuaca mulai mendung, sebentar lagi akan turun hujan.

Tapi, tetap saja kedua pasukan dalam kebuntuan, tidak ada pihak yang menyerang. Jika dilihat dari sikap pasukan Parthia, sepertinya kebanyakan prajurit mereka tidak tahan ingin segera maju untuk menyerahkan nyawa mereka.

Saat ini aku sedang mengatur orang kuat yang kita punya.

" sekian, apa ada yang ingin kalian tanyakan ? "

Seorang petualang class A yang terlihat malas mulai bertanya.

" aku sudah mengerti strategi yang kau inginkan, tapi ada satu hal yang membuatku curiga, kenapa tidak kau lepaskan jubah Panjang dan topengmu itu, kita ini sekutu bukan ? "

Saat aku hendak menjawab, petualang lain mulai berbicara.

" aku tidak peduli tentang penampilannya, jika dia punya ide bagus, harus kita turuti saja, toh juga kita tidak dirugikan disini. "

" setidaknya kita tidak perlu meragukan kecerdasan tuan ahli strategi Paxnomus. Meski tebakanku dia hanyalah pria yang pendek hehe. "

Nadanya penuh dengan ejekan, tapi aku tidak peduli.

" jika kalian mengerti, lakukan saja. Kalian akan dibayar besar jika berhasil melakukan ini. "

Semua orang sekarang mulai bersemangat.

Sekarang hanya tinggal menyiapkan pasukan biasa.

" kirimkan perintah penyerbuan secara teratur, buatlah barisan secara rapat. Jangan biarkan pasukan utama asal menyerang tanpa bantuan dari pasukan lain. "

" dimengerti tuan ahli strategi. "

Pesanku pun disampaikan ke baris depan, sekarang mungkin saat yang tepat untuk menabuh genderang perang.

Tapi karena ini pekerjaan, maka aku harus melakukannya.

Pasukan ku pun menerima perintah itu, dan bersiap maju secara perlahan. Kurasa dengan sedikit paksaan pasukan barbar ini bisa patuh juga.

Pasukan pertualang Bersama pasukan biasa maju dengan kekuatan besar, 350 ribu orang maju dengan hentakan kaki yang percaya diri. Dengan tekad sebesar ini, setidaknya bisa dipastikan pasukan darat musuh juga akan ketakutan.

Dilanjutkan dengan pengaturan baru untuk pasukan wyvern kami, kali ini aku menaruh para penyihir untuk duduk dibelakang penunggang wyvern, agar sihir dan panah yang dikeluarkan pasukan musuh bisa ditahan, selama dilangit juga energi pasukan penyihir bisa Kembali dengan cukup cepat.

Ditambah dengan bantuan pasukan udara, gertakanku harusnya bisa menjadi Langkah awal peperangan.

Dan seperti itulah yang terjadi, tanpa disadari ada seorang wanita yang berpakaian ketat bersembunyi dibalik bayangan suatu tenda yang kosong, sambil mendengar semua perintahku.

" dan begitulah yang terjadi raven sama. "

Dia melaporkan hal itu pada tuannya dengan telepati.

" kerja bagus, Ryoko. Lanjutkan, aku akan segera kesana. "

" dimengerti raven sama. "

Saat melihat gerakan sebesar itu, aku tidak terlalu terkejut. Tapi ini mengejutkan bagi pasukan darat kami, dengan aura intimidasi sebesar itu wajar saja jika mereka ketakutan dan gemetar, apalagi bagi kebanyakan orang ini peperangan pertama mereka.

" jadi, mungkin ini saatnya kalian bergerak. Aku tidak yakin pasukan darat kita akan bertahan. "

" kau yakin Fredella chan ?, jadi siapa yang akan kau pilih untuk membereskan semuanya ? "

Eh, jadi aku harus memilih dari semua orang kuat ini ?, aku kebingungan, namun seketika aku mendapatkan jawaban.

" lebih baik kalian semua turun langsung, kurasa hal ini akan menjadi lebih mudah. "

Aku mencoba untuk mencari jawaban yang aman.

" leluconmu sangat mengerikan Fredella chan, tapi jika itu perintah pemimpin, kami tidak berhak menentangnya. "

Shoichi sama mencoba memperjelas situasi.

" apa ini lelucon bagi anda semua ? "

Aku sendiri sekarang yang panik.

Tapi aku baru menyadarinya, dulu Fazela seorang diri bisa membantai 2 sekolah sihir negara lain dengan mudah, apalagi Fazela yang sekarang, sepertinya aku baru memencet tombol bencana bagi pasukan musuh.

Ketiga orang dibelakangku mulai pemanasan, sepertinya mereka hendak melakukan ini dengan serangan cepat.

Menghadapi situasi seperti ini, para pasukan garis depan mulai menunjukkan tanda-tanda ketakutan, mungkin sebentar lagi mereka akan lari.

Namun, beberapa saat kemudian terdengar suara lantang yang berasal dari garis depan, sepertinya orang yang kutaruh diposisi itu mulai menunjukkan kehebatannya.

" Apa kalian sebagai tentara kekaisaran ketakutan menghadapi situasi seperti ? "

Semua orang mengarahkan pandangannya pada orang itu.

Ucapan dari seorang jenderal Infanteri memang tidak bisa dianggap remeh, meski tanpa kemampuan sihir yang besar, dan hanya mengandalkan kemampuan berpedangnya, dia bisa menutupi kekurangannya denga kharisma dan otaknya yang cerdas.

" jika kalian mundur, apa yang kalian ingin katakan pada keluarga kalian dirumah ? "

" menjadi pengecut dan lari dari medan perang ? "

" jika itu, aku. Akan lebih baik maju dan gugur di medan perang dengan penuh hormat. Dengan semangat seperti itu nama kalian akan selalu dalam kebanggaan kekaisaran ini. "

Semangat semua orang Kembali terkumpul, kali ini, mereka meresa tidak ada gunanya untuk pamer atau mementingkan diri sendiri. Dalam hati mereka hanya terdapat satu kesatuan, yaitu pelindung kekaisaran dan keluarga mereka masing-masing, jika mereka mundur apa yang akan dieprbuat pasukan musuh pada keluarga mereka ?.

" Bulatkan tekad kalian, kita akan menahan mereka disini, jika kita berhasil, nama besar akan Bersama kita. "

" WOAAAHHH "

Semua pasukan berteriak dengan kencang, kali ini strategi intimidasi pihak musuh tidak terlalu efektif karena jendral berpengalaman itu bersama kami.

Dalam beberapa kaki lagi, pasukan terdepan akan bertabrakan dengan pasukan garis depan, pasukan udara musuh juga memasuki jarak tembaknya untuk pasukan bertahan. Jadi pihak mana yang akan melancarkan serangan pertamanya. kondisi langit mulai hitam, mungkin ini pertanda pertumpahan darah akan dimulai.

Hembusan angin mulai berubah, langit yang berwarna hitam mulai menjadi semakin gelap.

Menyadari perubahan yang tiba-tiba ini, pasukan musuh berhenti bergerak.

Perlahan terbentuk lingkaran cahaya kecil diantara awan gelap dilangit. Terlihat seperti seorang dewa hendak turun dari langit.

Cahaya matahari mulai menyinari tepat di bawah lingkaran itu. langit cerah mulai terlihat di bagian itu.

" aura ini, jangan-jangan…. "

Cleo mulai meneriakkan sesuatu.

" anak itu selalu saja. "

Sudah sewajarnya sebagai ayahnya aku paham.

" jadi dia datang ya…. "

Fazela terlihat menyadarinya.

Dalam pandanganku, ada mahluk lain yang ingin ikut campur kah.

" tenang saja Fredella chan, atasanmu telah Kembali. "

" eh, maksud anda Shoichi sama ?, dia ? "

Shoichi sama hanya menganggukkan kepala sambil melihat kearah tempat yang bercahaya itu.

Ada 4 titik siluet cahaya yang muncul, perlahan setiap titik mulai menunjukkan bentuk seperti manusia.

Muncul lah seorang laki-laki yang kukenal Bersama 3 cewek lain yang bersandar pada tubuhnya, aku melihat wanita yang memakai kimono hitam memeluk leher raven, dan sisanya memeluk kedua sisi pinggangnya, kemunculan macam apa ini....

Saat menyadarinya aku merasakan hawa yang cukup dingin. Ini terjadi sebelumnya, katanya Mizue saja yang ingin menteleport kita ke medan peperangan.

Tapi saat aku menyadarinya saat ini aku berada diatas langit aku,Mizue,Nakame, serta Ziemlich terbang. Bukankah ini terlalu mencolok ?.

Dan begitulah yang terjadi sebab atas kemunculan aneh kami.

" ano Mizue, bukankah ini berlebihan mengubah cuaca cerah hanya untuk kita sendiri dan juga kenapa harus cahaya, kau ini dewi iblis bukan ? "

" sihir cahaya dan kegelapan itu hanya beda frekuensi saja, selama aku pernah melihatnya dengan mudah aku bisa melakukannya. "

Mizue mengatakan hal itu sambil mendekat di telingaku, oke sekarang aku merasa malu karena ditatap banyak orang dari bawah.

" tapi, meski begitu. Kenapa kalian semua menempel padaku ? "

" itu karena saya tidak ingin kita terpisah jauh Raven sama. "

Nakame menjawab dengan cepat.

" apa Ichibei sama tidak menyukainya ? "

Sekarang Ziemlich mulai menunjukkan sisi moe nya.

" tentu agar aku tidak kedinginan di tengah hujan seperti ini. "

Mizue menjawab sambil mempererat pelukannya.

" kalian ini…, ingat tujuan kita kesini. "

Aku mencoba meluruskan keadaannya, akhirnya mereka bertiga melepaskan pelukannya dan bersikap professional.

Meski begitu, entah kenapa aku merasakan aura iri dari semua pasukan laki-laki dibawahku, bagaimana tidak aku membawa wanita kelas tinggi Bersama disertai kekuatan gak ngotak, ini akan jadi kejutan bagi pihak musuh.

kami semua menggunakan otoritas terbang kami, jadi pandangan semua orang bercampur antara kagum dan jengkel.

Sekarang saatnya masuk giliranku, aku menggunakan sihir osilasi suara, karena tempat ini luas seharusnya suaraku bisa terdengar oleh semua orang.

" Permisi sekalian wahai para tukang invasi, perkenalkan saya orang yang datang terlambat. Nama saya Ichibei Raven Romanova, salam kenal. "

Setiap orang kebingungan untuk menanggapi perkataanku.

Tapi, aku melihatnya Oyaji tertawa terbahak-bahak mendengar sapaanku.

" heh, dasar anak bodoh, kau salah membawa budaya disini. Hahahaha "

Dia tidak berhenti tertawa.

Meski begitu, aku merasakan tatapan intimidasi dari Okaa sama Onee sama. Saat melirik sebentar, kedua mata mereka merah menyala, entah kenapa aku merasa bisa diterkam setiap saat.

Kesampingkan itu dulu, harusnya aku melanjutkan pidatoku.

" kalau begitu akan kuperjelas, kalian sudah tahu bukan apa yang ingin kalian lakukan, maka aku akan memberi kalian pilihan, yang pertama mundurlah dan Kembali ke negara kalian dengan damai, atau pilihan kedua yaitu dimusnahkan. "

Saat mengatakan hal itu, kedua mata merahku mulai menyala. Ini terjadi Ketika aku merasa sedang percaya diri atau sedang ingin serius.

Hanya dengan ucapan saja, orang yang memiliki tekad lemah langsung melangkahkan kakinya untuk mundur.

Meski begitu aku tidak yakin mereka mau mundur begitu saja.

Tiba-tiba ada sebuah serangan cahaya yang diarahkan padaku, dalam sepersekian detik serangan itu ditebas Nakame dan shockwave tebasannya melanda pasukan musuh.

" areeee, ternyata ada orang bodoh yang ini menguji keberuntungannya disini. "

Saat melihat orang yang menyerang, ternyata dia seorang petualang, seperti biasa mukanya memuakkan karena hanya mengincar uang saja.

Lalu, banyak pasukan petualang yang mengarahkan berbagai macam sihir ke arahku. Semua orang dari pihak musuh mulai meneriakkan sesuatu.

" incar dia, dia merupakan petinggi musuh. "

" sebodoh apa dia, jenderal tertinggi musuh maju hanya dengan sedikit orang ke garis depan, meski dengan sihir terbang sekalipun mereka sama sekali tidak terlihat menakutkan. "

Para petualang mulai bebicara tentang siapa yang tercepat memenggal kepalaku.

Aku menyadarinya, hanya dengan ucapan orang-orang itu, 3 wanita yang bersamaku benar-benar marah besar, bahkan aura mereka bertiga bocor dan menyebabkan cuaca disekitar kami berubah menjadi hujan badai petir.

" kalian semua tenanglah, itu hanya ucapan omong kosong, sekarang Mizue. Bunuh siapa saja yang memiliki niat membunuh, jangan lukai orang yang terpaksa ikut bertarung. "

" oke Raven. "

Mizue memejamkan matanya untuk memilih target pengecualian. Dalam sepersekian detik dia selesaikan. Lalu dia menjentikkan jarinya, dan keluarlah naga petir diantara awan hitam pekat dilangit.

Jika kuhitung jumlahnya, mereka ada 10 dan ukurannya besar sekali. Apa-apaan ini.

Mizue pun hanya memberi satu perintah.

" matilah sampah. "

Mengikuti perkataannya semua orang dalam radius naga itu tersambar petir, mereka tidak sempat meresponnya karena kecepatannya sendiri sudah dalam kecepatan petir. Kebanyakan orang hangus terpanggang, tapi kulihat ada ratusan petualang yang tidak ikut terpanggang dan hanya pingsan.

" Mizue, kerja bagus. "

" setidaknya aku sudah memusnahkan 100 ribu pasukan mereka, 5 ribu petualang tak berdosa hanya kubuat pingsan. "

Mizue mengatakan hal itu dengan senyuman manisnya.

Aku memberinya acungan jempol.

Selanjutnya giliranku Kembali berbicara.

" etto, sekarang anggap saja gelombang pertama serangan kami, jadi apa kalian masih ingin melanjutkan ini ? "

Suaraku menggema ke seluruh tempat ini.

Hujan deras yang dikuti petir menggelegar, 10 naga petir itu sudah hilang. Tapi Mizue bisa saja dengan mudah memunculkannya Kembali.

Sekarang giliran pasukan musuh yang mulai ketakutan, perlahan ada banyak orang yang mundur, tapi para petualang class S dan A yang terkuat dibarisan belakang mulai memancarkan aura permusuhan.

" akhirnya, kita menemukan lawan yang setara "

" aku tidak ingin ada pertumpahan darah yang sia-sia. "

Kedua petualang Class Samesh dan Oregon mulai berdebat.

Semua petualang kelas A juga ingin ikut menyerangku, mereka telah mempersiapkan gear mereka masing-masing.

" sepertinya gadis-gadis yang Bersama orang itu juga orang kuat juga, bisa membunuh 100 ribu pasukan dalan sekejap, bibit mereka terlalu unggul. "

kata Sang pemilih wanita, petualang class S, Rekons.

Dibelakangku, semua pasukan heavenly terlihat takjub akan kejadian yang barusan terjadi.