Chapter 5 - 5. Sebuah Dress

Karena didesak Xiao Hui, Hao Nan akhirnya menuruti keinginan Xiao untuk menemaninya menemui klien. Untuk pertama kalinya Xiao Hui datang ketempat bagian pegawai. Dari dulu, setiap Xiao keluar dari ruangannya dia selalu melewati jalan lain untuk menhindari tempat pegawai. Tapi demi menjemput Hao Nan dia justru datang ke Divisi bagian pemasaran.

Sontak semua karyawan kaget, melihat Direktur yang tidak pernah mereka lihat tiba-tiba datang ke Divisi mereka.

Sekretaris Jin yang menemani Xiao memberitahu manajer bagian pemasaran untuk memanggil Hao Nan sekarang juga.

Para pegawai yang mengetahui Hao Nan dicari secara langsung oleh Direktur mereka mulai berbicara di belakangnya.

"Hao Nan, kamu lihat! Semua wanita iri padamu karena Direktur Xiao memanggilmu" bisik Yao He.

"Hust.. Diam kamu. Jangan memperkeruh suasana. Aku akan menemui Direktur aneh itu dulu".

Hao Nan menemui Xiao yang menunggunya di ruang menajer pemasaran.

"Lama sekali datangnya. Apa kamu sengaja membuatku menunggu?" Perkataan Xiao menunjukkan sebuah perasaan kesal karena harus menunggu.

"Maaf Tuan Xiao, saya tidak pernah meminta anda untuk menunggu. Dan juga, jadwal kita menemui klien masih 2jam dari sekarang!" Terang Hao Nan.

'Wanita yang cerdik, Dia bahkan bisa membalikkan tuduhanku. Seberapa banyak lagi hal yang ingin kamu tunjukkan kepadaku Hao Nan. Tunjukkanlah semuanya'. Ungkap Xiao dalam hati.

"Aku adalah Bosmu disini. Jadi menurutlah!".

Xiao berjalan keluar dari ruang Divisi pemasaran disusul Hao Nan menuju ke mobil yang sudah disiapkan didepan pintu utama.

"Masuk!" Perintahnya.

"Tanpa kamu beritahu aku juga mengerti". Jawab Hao Nan ketus.

Hao Nan tidak tahu apa yang ada difikiran Xiao Hui saat ini. Dia memilih diam dari pada harus berdebat dengan pria aneh ini. Mobil terhenti depan sebuah butik milik Perusahaan. Disana menyediakan berbagai pakaian dan gaun dengan kualitas BRANDED, dan yang pasti harganya melejit.

Hao Nan hanya terdiam didepan pintu melihat betapa cantiknya gaun yang terpampang di bagian depan butik.

"Masuk!" Perintahnya lagi.

'Apa dia tidak tahu cara memperlakukan wanita?', .

"Ah.. Iya baik" jawab Hao Nan sekenanya.

Hao Nan masuk dengan mata berbinar melihat gaun yang begitu indah.

"Tuan Xiao, ada yang bisa kami bantu?" Tanya pegawai yang sudah berjajar rapi menyambut Xiao Hui.

'Apakah seperti ini cara hidup sebagai orang kaya. Dimanapun dan kapanpun selalu menjadi pusat perhatian'.

"Carikan gaun formal untuknya!" Katanya dengan wajah tanpa ekspresi.

'Benar-benar CEO arogan. Enak sekali cara bicaranya'. Cibir Hao Nan dalam hati.

"Maaf Tuan Xiao, saya tidak butuh gaun. Lagi pula saya tidak memiliki uang untuk membelinya".

Xiao Hui berjalan mendekati Hao Nan, "Jangan membantah, ini perintah dariku. Kalau soal barang, jangan kamu fikirkan sekatang. Anggap saja itu pemberian dariku.

Xiao Hui menunggu Hao Nan di tempat duduk tamu. Setengah jam kemudian, Hao Nan keluar dengan Dress se lutut berwarna biru toska, dengan riasan natural dan rambut terurai rapi.

Xiao Hui tercengan melihat wanita yang keluar baru saja adalah Hao Nan. Dia terlihat sangat cantik dan menawan.

'Andai saja aku bertemu dengannya sebelum Zhe Quan, pasti aku sudah jatuh cinta padanya'. Batin Xiao.

Hao Nan berjalan kearah Xiao yang terus memandangnya. "Apa ada yang salah dengan penampilanku?" Tanya nya dengan melihat-lihat dirinya sendiri.

"Tidak, sekarang kita keluar, Ini sudah setengah sore. Lebih baik kita makan sebelum menghadiri Party pertemuan".

Xiao Hui keluar disusul Hao Nan yang telah memakai Dress terkini dari perancang lokal dengan kualitas tinggi.

Xiao Hui membawa Hao Nan pergi kesebuah Restaurant terbuka di sebuah taman dengan pemandangan yang menyejukkan. Di sana tiba-tiba saja kepala Xiao Hui terasa berat.

"Tuan Xiao, kamu tidak apa-apa?" Tanya Hao Nan khawatir.

"Jangan perdulikan aku. Aku hanya sedikit lelah"

'Jangan sekarang! Ini bukan waktu yang tepat untukku jatuh. Setidaknya tunggu aku sampai pergi dari hadapan wanita ini'. Batin Xiao Hui,

Dia terus memegangi kepalanya yang terasa amat berat, kesadarannya mulai berkurang. Xiao Hui menelfon sopirnya untuk menjemput Hao Nan.

"Pulanglah! Aku sudah meminta sopir untuk menjemputmu. Aku ada urusan!".

Xiao Hui berjalan dengan memaksakan dirinya terlihat baik didepan Hao Nan dengan kondisi yang hampir setengah sadar.

'Aku sudah merasakannya sejak aku terbangun tadi pagi. Tidak ku sangka akan secepat ini!'.

Hao Nan yang melihat Xiao pergi dengan keadaan seperti itu akhirnya memilih untuk mengikuti diam-diam.

"Mengapa aku melakukan ini? Jelas-jelas dia telah mengusirku tadi".

Tepat didepan kamar mandi, Xiao terjatuh dan pinsan. Hao Nan yang mengikuti sontak terkejut.

"Tuan Xiao..!" Hao Nan seketika menghampiri Xiao untuk melihat keadaanya.

Segera Hao Nan menelfon ambulans untuk membawa Xiao kerumah sakit.

"Tuan Xiao ada apa sebenarnya denganmu?".

Tidak lama kemudian Ambulans datang dan membawa Xiao menuju rumah sakit.