Hao Nan yang baru menyadari bahwa dia menjadi pusat perhatian seketika terdiam. Dia meninggalkan tempat itu bersama Yao He dengan perasaan malu.
Setelah perdebatannya dengan Angela Shin, banyak dari karyawan lain yang masih satu divisi mengerumuninya. Mereka mulai bertanya dan menanyakan banyak hal. Pro dan kontra tidak bisa dihindari, salah satunya ada karyawan wanita yang sangat tidak suka akan kehadiran Hao Nan.
"Apakah kamu Hao Nan yang berani mengusik tamu Xiao Hui. Sepertinya kamu memang perlu mendapat sedikit tamparan.
Plaak..!
Tanpa Hao Nan tahu apa salahnya, dia mendapat tamparan dari seorang wanita.
"Anggap tamparan itu sebagai pengganti karena kamu telah membuat keributan dan mempermalukan Perusahaan Hight Throne dengan membuat Nona Angela marah. Apa kamu tahu, Nona Angela adalah teman Tuan Xiao sejak kuliah dan kamu justru membuatnya marah. Apa kamu masih punya muka bekerja disini?" katanya dengan amarah membludak.
"Maaf Nona yang aku tidak tahu namanya! Aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan. Dan masalah pekerjaan, selagi aku tidak melanggar kode etik Perusahaan kamu tidak berhak mengatakan itu. Permisi! Aku tidak ada waktu untuk berdebat hal tidak penting denganmu". Hao Nan pergi dari hadapan wanita yang tidak dia ketahui namanya.
Dari kejauhan Xiao Hui ternyata diam-diam mengamati Hao Nan. Dia tersenyum sebelum pergi dari tempatnya dan kembali keruangannya.
Di ruangan Direktur, Xiao terus memikirkan sikap Hao Nan yang tegas dan berani dalam menghadapi wanita seperti Angela yang angkuh.
"Jin, apa kamu sudah mendapatkan data diri tentang Hao Nan?" Tanya Xiao pada Sek.Jin yang sedang mengerjakan beberapa tugas.
"Aku sudah mencarinya, tapi data dirinya tidak lengkap. Sebagian sudah di hapus oleh seseorang, dan mengenai orang tuanya yang meninggal. Dahulu Ayahnya adalah seorang Perdana menteri di wilayah Shanghai, beliau terkenal dengan kejujuran dan desikasinya pada pemerintah". Sek.Jin menyerahkan semua berkas mengenai data diri Hao Nan
'Pantas dia begitu percaya diri menghadapi Angela yang angkuh. Ternyata sifat ayahnya menurun padanya. Aku jadi semakin tertarik untuk mengenalmu'.
"Mengenai temu janji dengan Klien yang batal. Apa kamu sudah mengurusnya?"
"Sudah. Direktur Han Zhu Ou sudah memaklumi alasan kamu tidak bisa hadir".
Xiao Hui melihat data diri dari Hao Nan.
Nama :Yun Hao Nan. 28, oktober 1992.
Lulusan S1 bidang akutansi.
Ayah Han Shi Nan dan istri Yun He Ming.
Adik pertama Ji Han.
Adik kedua ChunYi Nan.
Pernah memiliki hubungan selama masa kuliah dengan pria yang saat ini menjabat sebagai direktur Perusahaan Han Grup, yaitu Han Chen Guang
'Wanita ini pernah menjadi kekasih dari Chen Guang? Ternyata selera wanita ini tinggi juga, mampu menjadi mantan dari Chen. Sepertinya tidak akan mudah mendekati wanita seperti Hao Nan aku masih butuh banyak informasi tentang dia'.
"Jin, aku akan keluar. Beritahu Hao Nan aku menunggunya 10 menit lagi di depan kantor.Jika ada laporan penting segera beritahu aku!".
Waktu sudah menjelang sore. 10 menit lagi karyawan kantor tanpa pangkat sudah mulai bergiliran keluar. Xiao Hui keluar dari ruangannya, dia berencana untuk mengajak Hao Nan keluar bersama.
Xiao Hui yang tidak terbiasa menunggu, berdiri di depan kantor selama lebih dari 20 menit hanya demi menunggu Hao Nan keluar.
'Apa Wanita ini sengaja membuatku menunggu?'.. Batin Xiao.
"Maaf telah membuat anda menunggu lama Tuan Xiao. Saya baru saja menyelesaikan tugas yang harus saya selesaikan. Ada perlu apa Tuan Xiao menunggu saya?"
Melihat Hao Nan datang dengan wajah tanpa bersalah karena telah membuatnya menunggu hanya bisa menghela nafas.
'Xiao Hui. Kamu harus sabar, Dia bukanlah wanita pada umunya. Jadi ikuti saja apa kemauan dia'. Kata Xiao pada dirinya sendiri.
"Aku hanya ingin mengantarmu pulang. Cepat! Aku akan menunggumu di mobil".
Xiao berjalan menuju mobilnya. Tiba-tiba saja wanita yang tadi menampar Hao Nan datang menghampiri Xiao dengan wajah penuh percaya diri.
'Bukankah wanita tadi yang tiba-tiba menamparku? Dia sedang mendekati Xiao? Kita lihat apa yang akan terjadi kalau aku datang dihadapan pria aneh itu. Sudah mengajakku pulang bersama dan sekarang menggandeng wanita lain. Sebenarnya inginnya dia apa?'. Batin Hao Nan kesal.
"Tuan Xiao, apakah anda akan keluar? Jika iya, saya bisa temani anda makan malam". Wanita tadi berkata dengan senyuman mengembang, dan tanpa rasa takut dia menggandeng Xiao seperti sudah mengenal lama.
Hao Nan yang berjalan di belakangnya mendahului sambil menyapa "Tuan Xiao, terima kasih atas niat baik anda untuk mengantar saya pulang. Tapi saya bukan orang yang tidak tahu terima kasih". Menaruh uang pada saku Xiao "Anggap ini ongkos anda menjemput saya tadi pagi. Silahkan nikmati malam anda saya tidak akan mengganggu. Saya permisi!". Hao Nan berjalan mendahului mereka.
'Pfft.. jadi ingin tahu bagaimana ekspresi Xiao saat ini. Apakah wajahnya akan tetap datar setelah aku melakukan itu padanya?'. batin Hao Nan.
Xiao yang merasa terang-terangan direndahkan oleh Hao Nan memberi tatapan tajam dan menghempaskan tangan yang menggandengnya.
"Seperti kata wanita tadi, Terima kasih untuk niat baikmu menemaniku, Dan aku bukanlah orang yang tidak tahu terima kasih". Mengambil uang dan melemparnya pada wanita yang menggandengnya. "Ambil uang yang kamu mau. Anggap itu uang konpensasi karena telah berani menyentuhku tanpa seizinku! Sekarang cepat pergi!". Usir Xiao pada wanita yang menggandengnya.
Setelah Xiao mengusir wanita yang tidak dia kenal. Xiao bergegas keluar mencari keberadaan Hao Nan.