Chapter 9 - 9. Terjadi Sesuatu Padamu

Waktu sudah hampir petang, Xiao mencari Hao Nan disetiap jalan dengan mobilnya. "Wanita yang menyusahkan, apa dia tidak tahu aku mengkhawatirkannya?".

Xiao terus menyusuri jalan yang menghubungkan kantor dengan rumahnya, tapi dia tidak menemukan Hao Nan. Xiao berfikir mungkin Hao Nan sudah sampai dirumahnya. Dan dia menancapkan gas menuju rumah Hao Nan.

Di depan rumah Hao Nan, Xiao turun dan mengetuk pintu. Terilhat seseorang membukakan pintu dari dalam.

"Kakak.. Ada perlu apa Kakak kemari, Mana Kakak Hao Nan?" Tanya ChunYi. Dia melihat kesekeliling mencari Kakaknya.

"ChunYi, Kakak justru kemari ingin menanyakan dimana Kakakmu. Tapi dia juga belum pulang".

"Lalu Kakak Hao Nan pergi kemana?". ChunYi mulai cemas

"Tenang, Kakak akan mencaro Hao Nan. Kamu tunggu saja dirumah ya. Jika Kakak Hao pulang kabari Kakak".

Xioa mulai khawatir, waktu sudah gelap tapi Hao belum kembali 'Sebenarnya kamu pergi kemana wanita merepotkan?'.

Selama 2tahun ini Xiao belum pernah merasa sekhawatir ini pada orang lain, 'Maafkan aku Zhe Quan, mungkin mulai saat ini tidak hanya kamu yang ada dalam hatiku. Tapi ada nama orang lain yang diam-diam masuk dan singgah bersamamu dihatiku. Apa kamu mengizinkannya Zhe Quan?'.

Xiao bergegas menuju mobil dan mencari di area sekitar jalan yang biasa Hao Nan lewati. Xiao juga menelfon Jin untuk mencari Hao Nan di seluruh CCTV didekat jalan yang biasa dilewati.

["Jin..! Hao Nan belum kembali ke rumahnya. Cepat! Cari dia di seluruh CCTV jalan yang kemungkinan Hao Nan lewati"]. Xiao menutup telefon secara sepihak.

Xiao mencari Hao Nan menggunakan GPSnya, dan menemukan letak terakhir di mana Hao Nan berada. Xiao bergegas menuju tempat dimana kemungkinan Hao Nan berada.

'Apa seperti ini rasanya khawatir, sudah berapa lama aku tidak mengkhawatirkan seseorang?'.

Sesampainya di sebuah Gang sempit, Xiao turun dari mobilnya dan mencari keberadaan Hao Nan di gang sempit. Berjalan menyusuri Gang remang-remang memang menyusahkan dan sulit karena tempatnya memiliki banyak cabang jalan kecil. Di penghujung jalan, Xiao mendengar seseorang berteriak.

"Siapapun, tolong aku..!". Teriaknya,

'Bukankah itu suara Hao Nan. Dia pasti sedang dalam bahaya'. Xiao berlari secepat mungkin mendengar teriakan dari Hao Nan.

Xiao melihat Hao Nan sudah dikerumuni banyak pria yang bernafsu. Pakaian kantor Hao Nan bahkan sudah acak-acakan.

"Lepaskan dia! Aku tidak akan mengulang untuk ke dua kalinya!".

Para pria yang sedang mengerumuni Hao Nan berbalik arah dan mendekat kearah Xiao.

"Jangan ikut campur! Jika kamu ingin menikmati wanita ini, tunggulah giliranmu!". Kata salah satu pria yang mencoba menyentuh Hao Nan.

"Tuan Xiao selamatkan aku". Kata Hao Nan lirih, wajahnya basah oleh air mata.

Xiao yang melihat keadaan Hao Nan sudah tak berdaya tertunduk mulai geram.

"Aku masih memiliki kesabaran. Jadi pergilah sebelum aku melakukan hal yang tidak di inginkan!".

"Hahaha… Kamu hanya seorang Tuan muda! Cepat hajar dia!".

Xiao Hui langsung bersiap ke mode menyerang, para preman mulai maju satu persatu.

*Hiyaak.. Buug!*. Xiao melayangkan pukulan di wajah dan tendangan di bagian perut.

*Sraash!* salah satu preman membawa belati dan mencoba menyerang Xiao di bagian perut dan dada. Tapi Xiao berhasil menghentikan dan menyerang balik dengan membantingnya ke tanah.

"Pergi kalian, kali ini aku maafkan kalian. Tapi tidak ada lain kali!".

Para preman lari terbirit-birit setelah mereka di buat babak belur oleh Xiao. Xiao Hui langsung menghampiri Hao Nan, Dia melepas jasnya untuk menutupi tubuh Hao Nan. Tubuh Hao Nan gemetar, wajahnya masih tampak pucat ketakutan.

"Wanita merepotkan, Apa kamu tahu, kamu telah membuatku khawatir!!" Xiao memeluk Hao untuk meredakan ketakutannya. "Sekarang kamu sudah aman, jadi.. Apa kita bisa pergi dari sini?". Kata Xiao lembut.

Hao Nan mengangguk, Xiao Hui membawa Hao Nan masuk kedalam mobil dan mengantarnya pulang. Diperjalanan Hao Nan hanya terdiam, jiwanya seperti terguncang karena kejadian tadi. Xiao yang melihat merasa dia tidak bisa menjaga Hao Nan dengan baik.

Setelah sampai, Xiao mengantar Hao Nan sampai depan rumah. "Tenanglah Hao Nan. Kamu masih memiliki adik yang menunggu kepulanganmu. Apa kamu ingin mereka melihatmu dengan kondisi seperti ini?".

Xiao menghapus air mata Hao Nan dengan jemarinya. Dia tersenyum hangat membiat Hao Nan menjadi lebih tenang.

"Kakak..! Kenapa Kakak baru pulang?". Tanya ChunYi, Hao Nan masuk tanpa berkata-kata.

Xiao menghampiri ChunYi dan menundukkan badan "ChunYi, Kakak Hao Nan baru saja mengalami musibah. Jadi.. Bisakah ChunYi menjaga dan menenangkan Kak Hao Nan demi Kakak?". Pinta Xiao dengan senyuman.

"Siap! Serahkan padaku Kak. Aku pasti akan menjaga Kakak Hao dengan baik".

"Anak Baik!" Mengusap kepala ChunYi "Kakak pulang dulu yah, Besok Kakak akan datang lagi untuk menjenguk kalian". ChunYi melambaikan tangan melihat Xiao pergi.

"Sepertinya Kak Xiao benar-benar menyukai Kak Hao Nan. Dan aku memang harus membuat mereka jadian. Seharusnya kasus ini aku diskusikan dengan Kak Ji Han. Semoga Kak Ji Han juga menyukai Kak Xiao". kata ChunYi sebelum menutup pintu .