If time has confiscated your love, then walk forward. Never turn backwards, but occasionally look to remind you of things that have hurt you. (Jika waktu telah menyita cintamu, maka berjalanlah kedepan. Jangan pernah berbalik arah kebelakang, tapi sesekali lihatlah untuk mengingatkanmu akan hal yang pernah membuatmu terluka). By Author.
Pagi ini Xiao Hui terbangun dengan keringat dingin mengucur deras. Dia memimpikan hal yang sama lebih dari satu kali. Dengan perasaan berat dan wajah pucat Xiao Hui beranjak dari tidurnya.
"Mengapa kamu melakukan ini Zhe Quan He. Apa salahku padamu?". Kata Xiao dengan tangan memegangi kepala yang terasa berat. Hanya itu yang terucap di bibir Xiao Hui setelah terbangun.
Setelah selesai mandi dan memakai kemeja yang disiapkan pelayan, Xiao turun menuju ruang makan.
"Ayah.. Aku akan berangkat ke kantor sekarang".
Xiao Hui tidak menunggu jawaban dari ayahnya dan berjalan keluar. Hari ini Xiao Hui berencana untuk menjemput Hao Nan agar mereka ke kantor bersama.
…..
Didepan rumah Hao Nan, Xiao Hui memarkirkan mobilnya. Dia berjalan ke arah pintu depan dan mengetuknya.
*Tok.. Tok..*
Terdengar suara pintu terbuka, Hao Nan yang sudah memakai kemeja wanita dengan rambut yang tergerai dengan ujung yang sedikit di kepang dan di jepit ke samping.
Sejauh Hao Nan membuka pintu, tidak sedetikpun Xiao mengedipkan mata.
"Tuan Xiao, ada apa? Apa ada yang salah denganku?" Tanya nya yang melihat Xiao melihat dengan tatapan aneh.
"Tidak! Dimana adik-adikmu?"
"Mereka sudah berangkat duluan. Tuan ada apa datang kemari sepagi ini?". Tanya Hao Nan, dia yang menyadari Xiao terus memandangnya menjadi salah tingkah dan bersikap kikuk.
"Aku hanya menjeputmu untuk kekantor bersama. Aku tunggu kamu di mobil".
"Sebenarnya apa niat Tuan Xiao menjemputku? Aku masih bisa naik taksi untuk pergi kekantor. Lagi pula tidak baik jika karyawan datang bersama direkturnya".
Perkataan Hao Nan menyadarkan Xiao dari diamnya
'Apa aku sedang mencari tempat untuk berlindung dari masa lalu?'. Tanya Xiao pada hatinya
"Pertanyaanmu ada benarnya juga. Karyawan tidak seharusnya pergi bersama Direkturnya. Jadi sekarang apa aku perlu melepas semua ini untuk bisa membuatmu diam?".
Xiao melepas jas rompi beserta dasinya. Sekarang Hanya tersisa kemeja yang masih tercium wangi parfum ternama keluaran terbaru.
"Bukan seperti itu maksudku Tuan Xiao. Tapi.." Melihat Xiao yang keras kepala Hao Nan hanya bisa menghela nafas. "Baiklah aku aka ikut Tuan"
Hao Nan mengunci pintu dan berangkat bersama Xiao menuju kantor.
…..
Sesampainya di tempat yang jaraknya tidak jauh dari kantor, Hao Nan meminta turun. Dia memilij berjalan sedikit dari pada mendengar gosip miring karena presiden Hight Throne mengantarnya ke kantor.
"Terima kasih untuk tumpangannya pagi ini Tuan Xiao". Mobil kembali melaju hingga kedepan kanto Hight Throne.
Di kantor, Hao Nan sudah di hadang oleh Yao He, wajah Yao He seakan mengatakan banyak hal padanya
"Hao Nan, kamu tadi malam pulang dengan siapa?" Tanya Yao He antusias.
"Yao He, bisa tidak.. Kita tidak membicarakan itu dahulu. Kita kan sedang bekerja saat ini". Kata Hao Nan dengan wajah masam.
Yao He heran melihat wajah sahabatnya yang muram di pagpagi hari. Disaat mereka disibukkan pekerjaan, terdengar Hao Nan di panggil ke ruangan Direktur.
'Ada apa lagi dia memanggilku, apalagi yang ingin dia lakukan kepadaku?'. Batin Hao Nan.
.....
Di dalam ruangan Xiao Hui, sekretaris Jin sedang menunggu perintah Xiao Hui.
"Jin, cari semua data diri mengenai Hao Nan. Terutama data tentang pasangan Hao Nan".
Sek.Jin penasaran dengan apa yang ada didalam fikiran Tuannya itu "Tuan, untuk apa Tuan mencari data dari pegawai Hao Nan?" Tanya Sek.Jin
"Tidak ada, hanya ingin mengenalnya. Bukankah kamu juga senang melihatku sudah dekat dengan seseorang?"
"Aku turut senang jika memang demikian. Tapi saya hanya menyarankan, jangan mempermainkan perasaan wanita Tuan. Aku tahu Tuan Xiao masih belum bisa melupakan Zhe Quan, tapi mencari seseorang untuk menjadi tempat pelarian itu juga tidak baik". Sek.Jin menasehati.
"Aku mengerti, tapi kali ini mungkin aku harus benar-benar melupakan masa lalu. Karena aku juga tidak ingin menyakiti Hao Nan".
"Panggil Hao Nan kemari. Aku ada tugas untuknya".
Sek.Jin pergi memanggil Hao Nan. Tidak berselang lama Hao Nan datang ke ruangan Direktur. Di dalam Xiao sedang menattap laptopnya.
"Ada apa Tuan Xiao memanggil saya?" Tanya Hao Nan formal.
"Ini berkas mengenai keputusan Rapat kemarin. Rencananya Perusahaan akan mengadakan peragaan Busana 2 hari dari sekarang. Hari ini tugasmu adalah temani saya menemui para Klien di Restaurant Jyang".
'Apa pria ini sengaja untuk membuatku dekat dengannya?' Tanya Hao Nan dalam hati.
"Bukankah Tuan sudah memiliki Sekretaris Jin?" Kata Hao memberi alasan
"Jin adalah pria, aku tidak suka membawa pria saat sedang menemui Klien" jawab Xiao asal.
"Baik Tuan Xiao. Saya akan mempersiapkan segala sesuatunya".
'Dia pasti sengaja. Mana ada alasan tidak suka sekretaris pria untuk bertemu Klien. Alasan yang sangat tidak masuk akal'. Kata Hao dalam hati.