setelah ngobrol panjang lebar, ibunya Alfi langsung merangkul Alfi dengan erat dan memainkan payudaranya yang masih ranum, Alfi pun menggeliat keenakan.
" ahh enak mi" kata Alfi yang sudah terbuai oleh nafsu.
" hmm, benarkah" tanya umminya.
" benar" kata Alfi.
boleh ummi lepas baju kamu nak" kata umminya.
" boleh mi" kata Alfi
kemudian umminya melepaskan baju yang melekat di tubuh Alfi termasuk jilbab dan kaos kaki yang di kakinya lalu melipatnya hingga rapi.
Alfi pun tersenyum melihat kelakuan ummi pada dirinya, lalu ummi pun menelanjangi dirinya lalu keduanya bergumul kembali.
umminya Alfi masih kelihatan muda, kulitnya masih nampak halus dan tak ada kerutan kerutan yang melekat di tubuhnya.
Alfi menciumi bibir umminya dengan ganas bakan sekali- sekali ia membuat mendesah akibat permainannya.
di sebuah sofa warna merah dengan polos itu terjadilah adegan percintaan antara ibu anak yang berlangsung selama kurang lebih dus jam, hawa panas mendekati mereka. nafsu mereka pun makin bergolak, seakan tak ada lagi perbedaan antara status sosial mereka. apalagi jika dilihat sekilas mereka tampak teman sebaya, karena postur wajahnya yang begitu mirip dan tidak ada tanda-tanda penuaan di wajah ibunya.
" mi, anda keliatan cantik hari ini" kata Alfi sambil membelai mesra rambut umminya
" benarkah nak" jawab umminya.
" benar mi" kata Alfi lagi.
" ayo kita lanjutkan lagi" kata umminya
" ayo mi" jawab Alfi
dan akhirnya mereka bergumul lagi, menikmati percintaan antara ibu dan anak