Alfi segera pulang dengan mengendarai sepeda seperti dia berangkat tadi, dengan melewati jalan yang sama pada saat ia ke sekolah tapi dengan arah yang berbeda. kalau tadi pagi dia berangkat pada saat udara masih segar sekarang dia harus pulang dengan udara yang begitu panas.
dengan menstater motor matic miliknya, dia meninggalkan parkiran sekolah menuju ke jalan raya. sebelum sampai ke gerbang dia sudah dihadang oleh seseorang yang sama sama memakai matic. dan seseorang itu adalah zaki pacarnya.
" besok kamu gak boleh bawa motor ke sekolah, aku akan jemput kamu besok" kata zaki.
" hmm, baiklah. Terima kasih zak" kata Alfi
" sama-sama" balas zaki
zaki kemudian mempersilahkan Alfi untuk lewat dan melajulah ia keluar dari gerbang sekolah.
setelah sampai di jalan raya Alfi sudah dihadapkan dengan lalu lalang kendaraan yang melaju kencang mengerubuti jalanan.
bunyi klakson mobil pun berbunyi bersaut-sautan. Alfi berjalan di pinggir sambil mencari celah jalan.
lima belas menit ia melaju di jalan raya dan akhirnya sampai juga dia di rumah. saat sampai di rumah ia sudah disambut uminya dengan senyuman.
" selamat siang, anakku yang cantik" kata uminya.
"met siang juga mi" kata Alfi.
" gimana nak sekolahnya tadi" kata uminya.
" alhamdulillah, seru umi' kata Alfi
" benarkah, " kata umi
Alfi pun menceritakan seluruh kejadian di sekolah termasuk soal dia jadian dengan zaki. uminya senang mendengarkan itu dan merestui hubungan mereka lalu menyuruh Alfi untuk meminta zaki datang ke rumahnya di sore hari.