Chereads / gadis remaja sudut kota jingga / Chapter 4 - chapter 04

Chapter 4 - chapter 04

pukul tujuh tepat, pelajaran pertama di sekolah tersebut di mulai. para siswa yang lagi asyik bermesraan di kantin sudah kembali ke kelasnya masing-masing. merekapun sudah merapikan bajunya yang acak acakan dan kembali ke kelas dengan wajah yang begitu ceria seakan tidak melakukan apa-apa.

di dalam kelas, mereka asyik menyiapkan buku pelajaran dan siap mendengarkan penjelasan gurunya. begitu juga dengan Alfi yang dari tadi duduk di bangku urutan tiga dari depan dan dua dari samping. Dia ditemani oleh Wulan disampingnya. dia asyik membaca buku fisika sambil memainkan bulpen hitam kesayangannya. sekali kali ia mengobrol dengan wulan.

" Lan, mau gak nanti sepulang sekolah kita jalan-jalan sebentar," ajak Alfi

" jalan-jalan kemana fi?" tanya Wulan

"jalan-jalan di mall dekat sini." jawab Alfi

"ok deh" begitu kata Wulan.

tak lama kemudian, pelajaran pertama pun di mulai. yang mengajar di jam pertama adalah pak Budi Hariono, seorang guru fisika. beliau mengajar begitu disiplin walaupun usianya masih terbilang muda.

" assalamualaikum warahmatullahi wa barakatu, selamat pagi, anak-anak" sapa pak Budi sebelum memulai pelajaran.

"wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakah, pagi juga pak" jawab murid-murid..

setelah mengucapkan salam, pak Budi langsung saja memulai pelajarannya di hari itu, beliau menyuruh murid-muridnya membuka buku paket fisika halaman 70 tentang gaya dan usaha. kemudian beliau melepaskan seluruh pakaiannya sehingga tersisa hanya kaus kaki dan sepatu yang melekat di kakinya dan mulai mengajar kami.

saat itu murid-murid di kelas kami kebanyakan perempuan daripada laki-laki, ya perbandingannya sekitar 15 anak perempuan dan 5 anak laki-laki, tidak termasuk Aldi pacarnya Wulan karena dia ada di ruang sebelah.

pak Budi menerangkan bab gaya dengan jelas, sesekali beliau menuliskan hal-hal yang penting di papan tulis dan menyuruh kami mencatatnya di buku. kamipun dengan seksama memperhatikan apa yang di tulis oleh pak Budi dan mencatatnya di buku catatan kami. sesekali juga beliau mengajukan pertanyaan kepada kami.

" Mutia, apa yang dimaksud dengan gaya?" tanya beliau kepada seorang murid yang bernama Mutia. Mutia yang mempunyai nama lengkap Indah Ayu Mutia Sari ini adalah seorang cewek yang dibilang alim meskipun kenyataanya tidak. dia sering terlibat dalam adegan percintaan dengan teman sekelasnya sekaligus pacarnya dimanapun dia berada. bahkan sempat ia pernah bercumbu dengan pacarnya saat pelajaran berlangsung. ia adalah sosok gadis berjilbab tapi gak terlalu. ya mungkin jilbab yang umum di pakai oleh masyarakat kebanyakan. dan dia termasuk penduduk kota jingga meskipun tak bertetangga dengan Alfi.

" gaya adalah tarikan dan dorongan dari suatu benda" jawab Mutia dengan lugas dan jelas.

" ya benar!" respon pak Budi kepada jawaban Mutia. kemudian pak Budi mendekati Mutia sambil berkata " karena kamu sudah menjawab pertanyaan ku dengan benar ini kuberikan hadiah". tiba-tiba saja pak Budi mendekatkan kemaluannya ke arah Mutia.

" ini diapakan pak?" tanya Mutia sambil mengelus kemaluan pak Budi.

" kamu emut aja Mutia," jawab pak Budi.

" iya pak dengan senang hati" kata Mutia.

Mutia mengemut kemaluan pak Budi dengan penuh semangat, ia memaju mundurkan mulutnya yang saat itu tersumpal kemaluan gurunya tanpa memperhatikan pacarnya yang saat itu sedang dilanda rasa cemburu. dengan berbalut jilbab putih Mutia tiba-tiba saja membuka kancing bajunya dan menyudahi permainan oral untuk berkata " pak, aku ingin berbuat lebih dari ini" kemudian Mutia mendekatkan wajahnya ke wajah gurunya dan mulai mengecupi bibirnya dengan ganas. pak Budi gelagapan menghadapi serangan muridnya itu yang begitu bertubi-tubi dan sangat begitu liar. ia hanya pasrah menghadapi hal itu.

sementara di tempat sama murid-murid memandangi mereka dengan perasaan decak kagum dan tak terasa sudah satu jam pak Budi dan Mutia saling bercumbu di dalam kelas sampai bunyi bel pergantian pelajaran berdentang. pak Budi pun mengakhiri petualangannya.