Chereads / Touch my heart / Chapter 16 - Sekertaris Pribadi atau pengawal?

Chapter 16 - Sekertaris Pribadi atau pengawal?

Usia pernikahan Safira dan Ryuji sudah menginjak bulan ke 4, sejak menjadi istri pengusaha kaya raya itu Safira memang langsung diboyong ke Jepang. Kepergian mereka ke Jepang awalnya hanya untuk menghadiri perjamuan pengantin baru dan perkenalan secara resmi Safira sebagai Nyonya besar Tanaka Grup, tapi diluar dugaan kesibukan Bos muda asal Negri sakura itu sangat padat hingga jadwal kepulangan ke Indonesia harus diundur bahkan dibatalkan.

Kondisi seperti ini memang sangat membuat Safira tidak nyaman karena harus mengawasi perkembangan perusahaanya secara jarak jauh.

"Indah... kemarin aku sudah mengirim hasil audit devisi keuangan hotel emmerald semua terlihat baik tapi pengeluaran untuk operasional sedikit membengkak jadi tolong awasi transaksi belanja internal hotel." kata Safira pada Indah yang merupakan kepala keuangan hotel Emmerald.

Berkat kemajuan dan kecanggihan teknologi saat ini sangat memudahkan Safira dalam mengerjakan pekerjaanya, dalam hatinya terus bergumam "Aku harus bisa memulihkan keadaan perusahaan agar aku segera bisa berlepas diri dari cengkraman Harimau Jepang ini!" menghardik Ryuji

Tak disangka lelaki yang baru saja ia hardik itu sudah berada dihadapanya, wajahnya tegang nafasnya terengah-engah seperti baru dikejar setan disiang bolong. Tunggu dulu .... seorang wanita berjalan cepat di belakang Ryuji "bukankah itu Yurin?" batin Safira

Ryuji melangkah mendekati kaca besar dengan pemandangan taman nan indah dibaliknya, dia mengatur nafasnya dan menenangkan hatinya sendiri.

"Safira .... mulai saat ini Turin akan menjadi sekertaris pribadimu!" kata Ryuji tenang

"Makasih tapi aku menolak!" jawab Safira yang masih duduk bersila di sofa empuk berwarna abu-abu diruang tamu rumah suaminya.

"Aku tidak memberimu pilihan."

"Heiii .... kamu bukan Raja atau Presiden yang sekali bicara maka aku harus mematuhimu." wajahnya mulai merah menyala tersulut emosi

"Aku sudah memutuskan... kamu sudah mengenal Yurin maka dia akan membantumu menyelesaikan pekerjaanmu, dia juga akan menemanimu selama aku bekerja."

"Aaaaaaa....apa maumu sebenarnya tuan Tanaka ?? awalnya bekerja sama, kemudan menjeratku dalam pernikahan yang tak kuinginkan, dan sekarang kamu mau mengawasi pekerjaanku dengan meminta Yurin bersamaku??kamu ingin memata- mataiku???tunggu???? lidahnya tercekat Safira tampak berfikir sejenak kemudian dengan ragu dia melanjutkan perkataanya..." apa kamu ingin merebut perusahaanku???"

Tangan Ryuji mengepal nafasnya yang mulai tenang kembali tak beraturan, dia berbalik dan menarik tangan kanan Safira hingga tubuh langsingnya terangkat. Ryuji membuat istrinya berada dalam dekapannya dan terus menatap dalam mata Safira yang mulai ketakutan.

"Hargh...." Nafas Ryuji dalam dia melepaskan Safira seraya berkata "Jika kamu ingin aku tak melakukanya maka... segeralah menjadi Mandiri, sebelum itu terjadi Yurin akan bersamamu."

Ryuji meninggalkan dua orang wanita itu berada dalam atmosfir yang penuh dengan amarah.

Sepeninggal Ryuji, Yurinpun segera membantu pekerjaan Safira hampir semua dokumen yang tadinya berantakan kini telah tertata rapi dan siap untuk ditanda tangani Safira sebelum nantinya di Scan dan dikirim balik ke Indonesia.

Tidak hanya pekerjaan kantor Yurin yang terbiasa bekerja dengan cepat bak sebuah robot nan cantik itu juga membantu semua kebutuhan pribadi Safira , Wanita bertubuh sedikit berisi itu terus mengekori Safira kemanapun Safira pergi kecuali toilet.

"Aaarrgh.... Yurin tolong berhentilah mengikutiku...." menghentakan kaki kananya ke lantai dengan keras

"Maaf nyonya saya di minta untuk membantu segala pekerjaan dan kebutuhan anda."

"Baiklah.... tapi ini sudah keterlaluan, sudah hampir satu minggu aku tersiksa dengan adanya kamu, sebenarnya Nyonya Mo sudah cukup bagiku."

Yurin hanya membungkukan badanya tanda menghormati istri orang yang mempekerjakanya.

"Yurin apa kamu tidak lelah mengikutiku setiap waktu?" tanya Safira lagi, namun sekertaris pribadinya itu hanya menjawab dengan gestur tubuh yang sama yaitu membungkukan badan.

"Bisa gila aku kalau hidup seperti ini! aku lebih mirip seorang tawanan daripada seorang istri bos besar."

"Lihatlah malangnya hidupku, pagi hari saat membuka mata Yurin sudah ada dihadapanku mengintiliku kemanapun aku melangkah, mall, taman, salon, toko buku dia terus mengekoriku, sesamoainya dirumah aku harus bertemu dengan Ryuji yang lebih seram dari pada hantu dengan tatapan dinginya...oh Tuhan tolong hambamu ini !!" Safira terus menggerutu akan tindakan Ryuji yang terus membuatnya merasa tidak nyaman.