Chereads / My CEO's Heart / Chapter 27 - CEO -26-

Chapter 27 - CEO -26-

Setelah beberapa minggu, akhirnya Charice bisa kembali menjadi dirinya seperti sedia kala. Ia kembali semangat mengerjakan banyak kasus yang sudah ada di depan mata.

Ia kembali menikmati pekerjaanya sebagai sang pemburu berita.

Saat meeting pagi di kantornya. "Jadi Pak... fokus saya sekarang ini adalah memburu berita mengenai korupsi Bank Sowon. Saya akan berkunjung ke kantor polisi karena hari ini ada pemeriksaan terhadap terdakwa, direktur Bank Sowon, Pak Jung Wongeun."

"Tambah lagi ya Char... Reka ulang adegan pencurian emas di pasar Seonu juga perlu kamu liput hari ini."

"Kenapa nyuri aja pake ada adegan reka ulangnya sih pak? Bukannya pembunuhan aja ya yang ada reka ulangnya?!" protes Charice.

"Tanya sama polisinya lah, jangan protes sama Saya!"

"Ahsyiyap... Asal saya nggak dianggep gabut aja ya Pak!"

"Tergantung... kalo kamu nggak bisa dapet bukti dan bawa pulang apa-apa ya nggak akan dianggep kerja!"

Charice menggerutu. "Ih... keringet saya nggak dianggap jadinya kalo gitu?!"

Raymond mengangguk dan bersikap seolah tidak mau tahu.

**

Di kantor Mico alumunium, seorang perempuan menenteng bermerk LV berjalan menuju lift, ia tak lain dan tak bukan ialah Jessica. Dari lift yang terbuka, ternyata ada Yonhee. Saat Jessica akan masuk lift, mendadak Yonhee menarik tangan Jessica untuk ke toilet yang jaraknya tak jauh. Kebetulan ternyata toiletnya sepi dan tidak ada orang.

Jessica tak terima. "Kau... apa-apaan menarikku! Saya nggak sudi dipegang tangannya sama anak koruptor kaya kamu!"

"Diem ya mak lampir!" Yeonhee yang tingginya sampai 177 cm ditambah hak sepatunya 5 cm ini berbeda tinggi dengan 15 cm dengan Jessica yang sudah memakai hak sepatu 7 cm. Ia membekap mulut Jessica dan menginja kaki Jessica menekannya ke tembok di dalam salah satu bilik toilet.

"Lep... Lepasin!" teriak Jessica namun terbekap tangan Yeonhee.

"Kamu ngapain lagi kesini? Saya udah bilang jika saya akan bilang ke pacar kamu jika kamu selingkuh sama David kalo kamu masih suka kesini!" ancam Yonhee. Ia melepaskan tangannya dari mulur Jessica agar dia bisa berbicara.

"Kamu berani?" tantang Jessica. "Lagian kamu sok tahu, ya! Saya nggak pernah selingkuh sama David! Saya punya urusan penting sama dia! Dan kamu yang jelas nggak punya hak untuk tahu urusan saya sama bos kamu!" lanjutnya.

"Saya berani laporin kamu ke Raymond, toh pacar kamu kan bosnya adik saya!" ancam Yeonhee.

"Adik sama kakak kok sama-sama nggak tahu diri ya, dikasih makan uang haram sih, jadinya begini deh jadinya!"

"Kau..." Yeonhee mulai murka, ia mengangkat tangannya.

Jessica menunduk. "Kau akan aku laporkan ke Oppaku jika sampai berani menyentuhku WANITA SIALAN!"

Yeonhee menurunkan tangannya.

"Yeonhee... Ingat ya, kau tidak akan pernah bisa menandingiku, kau jangan pernah mimpi akan jadi seorang wanita yang terhormat, siapa idolamu? Kim Clara? Tidak mungkin kau akan jadi sesukses dia! CEPAT atau lambat kakakku pasti akan tahu semua sifat busukmu!"

Jessica mendorong tubuh Yeonhee yang diam terpaku.

Ia buru-buru pergi menghampiri David.

**

Yeonhee sendiri sangat sakit akan segala perlakuan Jessica selama ini. Selama 8 tahun berpacaran dengan Charles, Jessica sering menginjak-injak harga diri Yeonhee. Sebenarnya keluarga Yeonhee sudah sangat welcome dengan Yeonhee, termasuk kakak dan orang tua Charles. Hanya Jessica yang tidak sreg dengan hubungan kakanya dengan Yeonhee.

Ia sudah menyembunyikan perasaan sakitnya selama hampir 8 tahun namun akhirya ia pun meledak dan sudah tak tahan akan sikap Jessica padanya.

Ia awalnya tak pernah berniat selingkuh dengan bosnya di TVS namun dia akhirnya selingkuh karena ia ingin cepat terkenal dan punya jabatan tinggi di TVS. Ia memanfaatkan bosnya saat itu untuk memperlancar urusan karirnya.

Sayangnya saat dipecat dari TVS, iya tidak bisa diselamatkan oleh Louis. Ia akhirnya dengan berat hati keluar dari perusahaan media tersebut. Ulam pun tiba, ia mendapati ada lowongan pekerjaan di jobs app dan ia mendapat email notifikasi akan lamaran tersebut. Ia pun mendaftar dan diterima.

Yeonhee tidak bisa begini terus, pikirnya. Ia memang harus bangkit dari keterpurukannya yang harus mengubur impiannya untuk menjadi seorang news anchor yang sukses dan ia ingin membuktikan jika ia bukanlah loser. Ia yang awalnya ingin mendekati David namun pada akhirnya berubah haluan rencana yaitu bagaimana menyatukan kembali hubungan David dan adiknya. Dia berpikir setidaknya adiknya mendapatkan pria yang sepadan dan disegani oleh banyak orang agar nama baik keluarganya yang pernah tercemar bisa kembali membaik, termasuk akan ada rasa kebanggaan tersendiri dalam hatinya.

**

Sementara Jessica ada di ruangan David.

"Wanita SIALAN!" Jessica mengumpat sendiri.

David berusaha menenangkannya. "Sabar Jes!"

"Sabar apanya sabar? Kamu kok bisa-bisanya nerima Yeonhee jadi sekeretaris kamu si Dave? Kemaren adeknya kamu pacarin, sekarang kakaknya kamu jadiin sekertaris. HOLY SHIT! Emang kamu nggak bisa ngedeketin cewek berkelas selain saya ya?!"

David hanya bisa mengurut dahi. "Kamu bisa nggak sih diem dulu, Jes?"

"DAVE, asal kamu tahu ya... kalau bukan karena kasus Bibi Denis, aku juga males berurusan sama kamu lagi!"

"Kamu tahu nggak Jes?"

"APA?"

"Kamu tuh udah banyak berubah!"

"Terus kenapa?"

"Kamu jadi sangat kasar dan brutal, nggak seperti dulu yang bisa berbicara lembut..."

"Hai Dave.... Sebelum kamu ngomong begitu ke saya, baiknya kamu ngaca dulu ya! Kamu pikir, kamu nggak begitu?!"

"Saya seenggaknya... sekarang nggak mau mukulin orang lagi dengan tangan saya!"

"WAW!" Nada bicara Jessica terdengar meledek. "REALLY? And then, what must i do? Do I have to congratulate you?!"

"Saya rasa, kamu lebih baik pulang saja dulu hari ini."

"Kamu berani ngusir saya Dave?"

"Bukan begitu Jes...."

"Otak kamu udah kecuci sih sama duo adik-kakak yang sok suci itu! Udah bagus kamu putusin adiknya, eh malah kamu nerima kakaknya kerja disini..."

"Jes, saya mohon kamu jangan berbicara hal buruk mengenai Charice, dia nggak punya salah apa-apa."

"Dave... Kamu... Jangan-jangan... masih cinta..." Jessica memasang wajah meledek. "Ups... maksud saya udah nggak pura-pura alias beneran jatuh cinta ya sama Charice?"

Deg...

Bagian ulu hati David bagai tertusuk mendengar pertanyaan Jessica.

"Kamu ngomong apa sih Jes... Sa... Saya... udah mati rasa, saya nggak mungkin bisa jatuh cinta lagi sama orang lain." David berkata dengan tatapan kosong dan perasaan yang sudah campur-aduk.

Jessica bisa melihat jelas jika David sedang menahan rasa perih.

"Saya bisa lihat Dave... Kamu... udah beneran jatuh cinta sama gadis kecil itu?! SIALAN Kamu Dave, ngakunya cinta mati sama saya tapi nyatanya pada akhirnya bisa-bisanya jatuh cinta sama gadis kecil itu?!"

Jessica pergi dari ruangan David.

Sementara David yang saat awal-awal putus sudah bisa bersenang-senang namun kini malah semakin lama semakin menyadari akan perasaan sebenarnya kepada Charice.

**