Chereads / 13;26 / Chapter 9 - Pertemuan

Chapter 9 - Pertemuan

Karang keluar menggunakan setelan hitamnya, karena sekarang sedang jam pulang kantor, jalan akan penuh dengan orang-orang yang pulang kerja dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Karang berpikir untuk membawa motor saja, ini akan memudahkannya di perjalanan.

dengan setelan hitam dan motor sport, karang membelah jalan dengan kecepatan sedang. kepadatan kendaraan dijalan tidak bisa diragukan lagi. bahkan dengan motor pun dia tidak akan sampai dengan cepat di tempat tujuannya. Karang putuskan untuk singgah sejenak ditanam yang dilewatinya menuju restoran.

menikmati senja sejenak mungkin bagus, sudah lama juga aku tak melihat senja seperti ini.

ditanam juga terdapat beberapa orang yang sedang menikmati senja. ada pasangan lanjut usia yang melintas di depan bangkunya, pasangan itu menyapa Karang, Karang balas dengan senyum. juga ada pasangan muda yang memadu kasih di hadapan hamparan bunga. sangat tidak tahu malu, berciuman di tempat seperti ini? yang benar saja? juga ada segerombol sampah yang membuat taman ini jadi tak terlihat seindah yang seharusnya. chihhh.... hati Karang mencibir.

cahaya jingga berubah menjadi ungu dan berlahan menjelma menjadi gelap yang sesungguhnya. lampu-lampu taman dinyalakan. langit berawan di atas menutup bintang, bulan juga muncul sesekali di balik awan. Karang kembali mengendarai motornya, gelapnya malam di padukan dengan stelan hitamnya membuat karang tampak seperti gangster.

gerbang restoran terbuka otomatis saat Karang membunyikan klakson kotornya. Karang memarkirkan motornya dan membuka helm yang dia gunakan, seketika profil halus dengan rambut yang sedikit berantakan karena tertutup helm terlihat. rambut meratakannya membuat pelayan yang menyapanya didepan pintu menganga sebelum akhirnya tersadar. bahkan beberapa tamu wanita menahan nafasnya saat melihat Karang melintas di hadapan mereka.

"mari tuan, saya antar ke meja favorit di lantai ini." kata si pelayan ramah memimpin jalan Karang.

"tidak, saya mau tempat untuk sendiri di atap."

" baik silakan ke sebelah sini." si pelayan mengantar karang ke atap, mencatat pesanan Karang dan bergegas ke dapur untuk menyampaikan pesanan. bisa di katakan bahwa atap adalah tempat VIP. jadi tak ada yang berani untuk bertindak ceroboh apalagi lama.

di setiap meja di atap akan ada mangkuk berisi air yang merefleksikan langit malam. pesanan karang tiba tak kurang dari lima belas menit. Karang menyantap makanannya. di sela makannya dia mengangkat kepalanya dan matanya bertemu tatap dengan mata Ai, juniornya di klub drama.

Ai yang sedang berkeliling untuk melihat pekerjanya melakukan tugas tak kalah terkejut. apa yang harus di lakukan? kami sudah bertemu tatap, tidak sopan jika tidak menyapa. tapi kalau aku ke sana apa yang haru aku katakan?