Chereads / 13;26 / Chapter 7 - Hidup dan Kopi

Chapter 7 - Hidup dan Kopi

Ai pergi ke dapur membuat kopi latte, kemudian membawanya menggunakan nampan. di atas nampan itu ada dua gelas, satu berisi latte dan satunya lagi kosong. Ai sengaja membawa dua cangkir itu, niatnya membuat latte tarik.

saat tiba dimeja Karang, Ai menyapa dengan ramah. "maaf kak, boleh duduk?"

karang menurunkan buku yang dibacanya dan meletakkannya di meja. sebelum menjawab,

"silakan..."

Ai tersenyum, meletakkan nampannya di atas meja dan menarik kursi untuk duduk. tangannya mulai sibuk menuang kopi dari cangkir ke cangkir lainnya sambil bertanya, "apa kakak suka kopi?"

"ya" singkat, benar-benar hemat kata, batin Ai.

"aku juga suka, ini favoritku, kalau kakak apa?" tanya Ai lagi.

"ini, kopi hitam." jawab Karang.

"apa tidak terasa pahit?"

"memang pahit, tapi kadang akan ada rasa lain yang muncul." kemajuan, kalimatnya lebih panjang, batin Ai lagi. Ai terus memancing karang untuk berbicara.

"aku juga pernah mendengar soal itu, tapi aku belum pernah mencobanya sendiri. kenapa kakak suka kopi hitam?"

"kopi ini kaya hidup." jawaban sesingkat itu membuat orang akan semakin bertanya-tanya, Karang tak ingin menjelaskan lebih lanjut.

"oh...," Ai menyodorkan gelas yang berisi setengah latte tariknya ke Karang. "coba punya aku, mungkin kakak akan suka sama kopi yang aku buat."

Karang menaikan sebelah alisnya, melihat itu Ai mendorong cangkir itu lebih dekat dengan Karang . baiklah, mencicipi kopi tidak akan membuatku mati, ujar hati Karang. tangannya meraih cangkir itu, hidungnya membaui aroma kopi latte itu, sebelum lidahnya merasakan rasa yang berbeda dari kopi.

ada rasa sedikit manis dan rasa gurih karena susu yang dicampurkan dalam kopi itu. lumayan, ujar hatinya sambil menganggukkan kepala.

"boleh aku coba kopi kakak?" tanya Ai, yang hanya mendapat respon gerakan tangan karang yang mendorong cangkir kopinya. Ai menerima cangkir itu, memutarnya di depan hidung. aroma yang kuat, saat lidahnya merasakan kopi itu, rasa pertama adalah pahit yang mendominasi, berangsur berubah menjadi sepat dan sedikit manis.

"ternyata benar ada rasa lain." ada jeda sejenak saat Ai mengerutkan keningnya sebelum berkata, " aku jadi penasaran, kalau kopi hitam dicampur latte tarik rasanya gimana ya?"

sebelum Ai mendapatkan jawaban dari lawan bicaranya, melihat ke empat temannya melambaikan tangan kepadanya. tanpa menunggu lagi Ai balas melambai dan segera menghabiskan latte di cangkirnya. Ai membawa cangkir yang diminumnya dan nampan itu ke dapur setelah mengatakan, "yang itu buat kakak aja, selamat menikmati..."

Ai menunjuk cangkir latte satunya lagi yang dia sodorkan pada karang sebelumnya.

tujuan utama Ai menanyakan rasa cakupan kopi hitam dan latte tarik miliknya adalah untuk mengajarkan karang tentang toleransi dan berbagi. meski karang tak menyadarinya. karang sendiri mengartikan kopi sebagai hidup, karena itu Ai melakukan pendekata dengannya melalui kopi.

setelah membereskan cangkir dan nampan yang digunakannya Ai bergabung dengan keempat temannya. sedang dimeja yang di tinggalkan Ai, tanpa sepengetahuan seorang pun karang mencampur kopinya dengan latte yang diberikan Ai. mencobanya sedikit, lebih enak dari yang aku bayangkan, batinnya. tanpa sadar bibirnya membentuk sabit mengarah ke atas.

'apa lagi kejutan yang akan di bawa kelima bersahabat itu untukku?' gumam karang.