Chereads / ENOLA / Chapter 2 - New Life

Chapter 2 - New Life

Dua tahun sudah berlalu sejak Nandini tiada. Sekarang yang ada hanyalah Violet Reafellie. Dan aku kembali lagi ke negaraku ini. Bukan aku bukan lagi penduduk negri ini. Aku Violet dari Inggris dan aku kembali ke tempat ini untuk bekerja.

Aku seorang penulis fiksi fantasy. Impianku sejak dulu. Aku kemari untuk mencari inspirasi kelanjutan novelku. Karena di negara inilah inspirasiku berasal.

Jika bukan karena tuntutan dari atas aku tidak mau kembali ke mari. Aku tidak menyangka mereka memilih novel fantasyku yang ku kerjakaan saat masih duduk di bangku SMP dari pada novel novelku yang lebih baru. Tapi memang novelku ini sukses. Karena sukses mereka menuntutku untuk melanjutkan ceritanya. Sebenarnya aku sudah membuat kelanjutannya saat SMP tapi hanya setengah. Saat akan ujian aku berhenti menulis. Kemudian aku malah membuat novel baru dan tak menyelesaikannya.

Aku tidak dapat mengingat lagi apa yang hendak aku tulis saat itu. Yang ku ingat inspirasiku berasal dari buku kuno yang ada di perpustakaan kota. Semoga buku itu masih ada.

Aku sangat tidak suka ketika mereka menatapku. Yah bagi mereka aku adalah bule dengan rambut pirang dan mata biru. Sangat berbeda dengan aku yang dulu. Aku memilih menjadi seperti ini karena tak ingin dikenali tapi malah membuatku mencolok.

Aku sudah menyakan letak buku yang ku maksud. Mereka sedikit bingung. Bukan bingung karena aku bertanya dengan bahasa asing tapi mereka bingung bagaimana aku tahu bahwa di perpustakaan kota ada buku tersebut.

Dan aku menemukannya. Sudah sangat lama aku tidak menyentuhnya. Aku mulai membuka dan membacanya di meja baca. Tak lupa aku menulis catatan. Aku tidak mungkin meminjam buku ini.

Aku cepat cepat mencari refrensi yang penting di buku tua ini. Aku tak tahan melihat dan mendengar mereka membicarakanku. Lucu juga jika dipikir. Mereka pikir aku tidak paham. Aku sangat paham akan apa yang kalian perbincangankan. Dan bukankah seharusnya perpustakaan itu haris hening.

Aku berdeham. Lalu hening seketika. Tapi tak lama kemudian mereka gaduh. Aku tak tahan lagi.

"Apakah anda butuh bantuan." tanya seseorang.

Aku mendongak dan aku terkejut.