"Clair?"
Sosok itu adalah Clair seorang petualang peringkat A sekaligus teman masa kecil Meil
"Ada apa ini" Ucap Clair
Semua petualang yang berada di area lobby, menghentikan tawa mereka dan berbisik berbisik.
"Hey, bukankah itu Clair si Halilintar? Kenapa dia ada disini" ucap beberapa petualang yang berada di lobby
Clair kemudian melihat ke arah mereka dan menyapa Meil lalu dia berjalan menuju mereka bertiga
"Hey Meil! Bagaimana kabarmu?" Tanya Clair sambil berjalan
"Ah.. Aku baik-baik saja" Jawab Meil
Clair melihat Enzo dan Zion yang berada di samping Meil.
"Siapa mereka?" Tanya Clair sambil menunjuk Enzo dan Zion
"Mereka adalah Enzo dan Zion, aku bertemu dengan mereka saat perjalanan pulang kesini" Ucap Meil
Enzo dan Zion memberi salam kepada Clair setelah dikenalkan oleh Meil.
"Senang bertemu dengan kalian Enzo dan Zion. Aku Clair, seorang petualang peringkat A" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman
"Aku Zion dan dia Enzo, kami baru saja mendaftar menjadi petualang" Ucap Zion sambil bersalaman dengan Clair
"Baru mendaftar? Begitukah? Kalau begitu semoga kalian beruntung dan kau juga Meil" Ucap Clair sambil berjalan menuju pintu keluar
"Ah tunggu" Ucap Meil tetapi Clair tidak mendengarnya dan terus berjalan akhirnya dia pergi keluar
"Cih sialan si Clair itu. Baru dipromosikan ke peringkat A karena membantai pasukan goblin di utara saja sudah belagu" Ucap beberapa setelah Clair keluar
Seseorang turun dari tangga dan memanggil Enzo dan Zion.
"Ah Enzo-san, Zion-san. Ini kartu guild kalian, saat ini kalian adalah petualang peringkat F. Kalian bisa memilih misi yang ada di quest board sana, kalian hanya bisa mengambil misi yang setingkat atau lebih tinggi satu peringkat dengan peringkat kalian. Itu artinya kalian sekarang hanya bisa mengambil misi peringkat F dan E saja" Ucap resepsionis itu
"Aku mengerti" Ucap Enzo
Via akhirnya datang ke guild petualang itu dan segera berlari ke lantai atas mengajak Meil.
"Meil ayo cepat kita bisa terlambat untuk pertemuan" Ucap Via sambil berlari menuju lantai atas bersama dengan Meil mengikutinya
Meil dan Via pergi ke lantai atas tanpa memberitahu Enzo dan Zion yang sedang memilih quest pertama mereka sebagai petualang di dunia ini. Saat mereka sedang memilih quest, 3 orang petualang mendatangi mereka. 2 wanita dan 1 pria, salah satu wanita itu memiliki telinga panjang, itu adalah elf. Mereka meminta Enzo dan Zion untuk bergabung ke dalam party agar mereka bisa ikut dalam quest special yang hadiahnya lumayan besar.
"Apakah kalian mau bergabung dengan kami? Kebetulan kami butuh 2 orang lagi dalam tim kami. Dan kalian kebetulan sekali kalian berdua adalah warrior dan assassin kan? Kami membutuhkan kalian agar kami bisa ikut dalam quest special, pembasmian dungeon laba-laba" Ucap gadis petualang berambut merah yang rambutnya diikat (ponytail)
"Dungeon laba-laba? Sepertinya menarik, boleh saja. Kami akan bergabung dengan kalian" Ucap Zion sambil mengepalkan tangannya
"Syukurlah. Kalau begitu, ayo kita mendaftar ke resepsionis disana" Ucap gadis rambut merah ponytail
Mereka pergi ke meja resepsionis untuk ikut dalam quest special.
"Permisi, kami mau mendaftar untuk ikut dalam quest special" Ucap gadis rambut merah
"Ah, quest special kah? Tapi apakah tidak apa-apa? Kalian merekrut petualang pemula kan?" Tanya gadis elf yang menjadi resepsionis yang menangani party itu
"Tidak masalah! Lagipula quest itu menerima semua peringkat party kan? Termasuk party kami ini" Ucap gadis rambut merah
"Ah kalau begitu, silakan tulis nama party anda disini" Ucap gadis elf
Pemimpin party itu menuliskan nama party mereka di kertas pendaftaran quest
"Ini, terima ini. Itu adalah tanda bahwa party kalian akan mengikuti quest ini. Silakan segera ke ruang pertemuan di lantai atas" Ucap gadis elf
Mereka naik ke lantai atas dan segera menuju ke ruang pertemuan.
Mereka sampai di ruang pertemuan itu, gadis rambut merah itu membuka pintu dan melihat banyak sekali party peringkat atas yang ikut dalam quest ini. Meil dan Via yang berada disana melihat ke arah party gadis rambut merah itu dan melihat Enzo dan Zion. Meil menyapa mereka, Party yang Enzo dan Zion ikuti itu masuk dan duduk ke kursi yang masih kosong.
Tempat party gadis rambut merah itu bersebelahan dengan party Meil dan Via.
"Ah Zion-san apakah kamu ikut dalam quest ini?" Tanya Via
"Yah begitulah.. Kurasa ini akan menarik." Jawab Zion
"Ahahaha.. Zion-san memang selalu ingin musuh yang susah ya" Ucap Meil
"Tentu saja! Satu satunya orang yang pernah membuatku serius bertarung hanyalah Enzo" Ucap Zion sambil melihat Enzo
"Eh? Kenapa aku? Yah.. Aku juga, baru kau saja yang membuatku bertarung dengan serius" Ucap Enzo sambil menguap
"Hey, entah kenapa tapi ucapanmu itu seperti bukan pujian untukku" Ucap Zion
"Hahaha.. Kalian berdua memang benar benar teman baik ya" Ucap Meil
"Oh! Enzo-san!" Ucap Via
"Apa?" Tanya Enzo.
"Ngomong-ngomong bagaimana kau bisa mengetahui kalau wanita yang saat itu adalah monster?" Tanya Via
"Ya! Itu dia! Kami juga ingin tahu" Ucap Zion dan Meil
"Yah.. Itu mudah, pertama. saat aku sedang mencoba menyembuhkannya. Aku bertanya padanya apakah dia terkena racun oleh monster yg menculik anaknya, dan dia berkata iya tapi monster yang menculik Sirius adalah minatour. Tapi minotaur tidak mempunyai sihir untuk meracuni seseorang. Kedua, saat aku dan monster itu bertemu dengan kalian. Dia menggunakan sihir pada Sirius saat memanggil namanya" Ucap Enzo
"Tunggu darimana kau bisa tahu dia menggunakan sihir pada Sirius?" Tanya Meil
"Aku bisa merasakannya saat seseorang menggunakan sihir, Zion juga pasti menyadarinya bukan?" Tanya Enzo kepada Zion
"Yah, aku juga merasakan ada penggunaan sihir pada saat itu. Kukira itu adalah sihirmu jadi aku mengiraukannya" Ucap Zion
"Kalian bisa merasakan penggunaan sihir? Hebat sekali" Ucap Via
Saat Meil mencoba untuk bicara tiba-tiba pintu ruang pertemuan terbuka dan ada seseorang yang masuk dan memperkenalkan dirinya adalah Grain pembuat strategi di guild petualang tersebut. Para petualang yang berada di ruang pertemuan itu mendengarkan rencananya untuk pembasmian dungeon laba-laba. Setelah dia menjelaskan tentang rencananya, dia menyuruh para petualang untuk menyiapkan diri mereka dan akan berangkat besok pagi jam 8 berkumpul di depan gerbang kota. Dia pergi dari ruangan itu dan para petualang pun dibubarkan.
"Tunggu kalian berdua!" ucap gadis rambut merah
"Apakah kalian punya tempat tinggal?" Tanyanya
"Uh. Tidak, kami baru saja mau mencari penginapan di kota ini" Ucap Zion
"Kalau begitu, aku sarankan kalian untuk pergi ke penginapan "Star Zodiac". Penginapan itu adalah penginapan terbaik yang ada di kota ini, tapi harganya mahal" Ucap gadis rambut merah
"Oh begitu? Terima kasih untuk informasinya" Ucap Zion
"Tidak masalah, ngomong ngomong.. Namaku Lia dan gadis elf ini adalah Liara dan laki laki itu Kennel" Ucap Gadis bernama Lia
"Oh aku Zion dan- Woy Enzo! Tunggu!" Ucap Zion yang terhenti dan memanggil Enzo saat Enzo pergi begitu saja
"Ah Aku Zion dan yang tadi kelas assassin itu adalah Enzo, aku pergi dulu. Permisi, ENZO TUNGGU!" Ucap Zion sambil lari mengejar Enzo
"..." Ketiga orang itu tidak bicara apapun
Sementara itu, di suatu tempat yang lain
"Bagaimana hasilnya?" Ucap sesosok misterius yang sedang duduk di singgasana
"Saya berhasil mengambil alih dungeon itu Tuan Lucius" Ucap sosok yang mirip iblis sambil tunduk kepada sosok misterius yang sedang duduk itu
"Baguslah" Ucap sosok misterius sambil tersenyum lebar
Besok paginya, kelompok party petualang yang mengikuti quest spesial sudah berkumpul di depan gerbang. Mereka, masih belum berangkat dikarenakan kereta kudanya masih belum tiba.
"Apakah semuanya sudah berkumpul?" Tanya dari pemimpin party Thunder Mist, Zen.
"Sudah!" Jawab pemimpin party lainnya
Dan kemudian, kereta kuda yang akan mengantarkan mereka pun telah tiba. Mereka pergi ke dungeon laba-laba segera setelah kereta kuda itu datang.