Enzo dan kawanan binatang buas sedang menyiapkan jebakan, makanan, dll.
___________
3 hari kemudian..
Sina yang sedang mencari-cari Enzo akhirnya dia menemukannya sedang membuat garis mengikuti semua sisi pelindung.
"Kak Enzo!" Seru Sina
"Hmm?" Enzo menoleh ke arah suara tersebut dan menemukan Sina sedang berlari ke arahnya
"Kak Enzo.. Apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya Sina
"Ah.. Aku hanya sedang membuat garis untuk menghilangkan kejenuhanku"
Sina terdiam dan mulai menyipitkan matanya sambil memegang dagunya
"Jangan terlalu dipikirkan, kau bisa gila nanti" Kata Enzo
Wajah Sina memerah setelah Enzo mengatakan itu
"A-apa maksudnya.. A-aku hanya-"
Sina yang mencoba untuk berbicara, kalimatnya dipotong oleh Enzo
"Jadi, ada apa?" Tanya Enzo
Sina mencoba untuk tenang kembali, setelah dia tenang, dia mulai berbicara
"Eh, itu.. Aku hanya mau bilang kalau semua bahan yang kita butuhkan sudah terkumpul" Jawab Sina
"Hehh, begitukah?" Ucap Enzo
Sina meresponnya dengan menganggukan kepalanya
"Kalau begitu.. Sudah saatnya kah..?" Ucap Enzo sambil berdiri dari posisi jongkok
"Nah, bisakah kau menemaniku jalan-jalan.. Sina?" Tanya Enzo sambil mengeluarkan senyuman kecil
"Humm humm" Sina menganggukan kepalanya dua kali
Mereka berdua berjalan ke arah barat hutan dan sampai di sebuah gua yang sangat besar
Gua itu mengeluarkan aura jahat yang besar, bulu kuduk Sina berdiri. Itu mungkin disebabkan oleh tekanan yang berasal dari gua itu
Sina menggenggam erat tangan Enzo sambil melihatnya
"Dia.. Apakah dia tidak merasakan tekanan yang berasal dari gua ini?" Ucap Sina dalam hatinya
"Ada apa Sina?" Tanya Enzo setelah dia menyadari tangannya digenggam sangat erat oleh Sina
"Ti-tidak apa-apa kak Enzo" Jawabnya sambil menggelengkan kepalanya
"Kau.. Merasakannya ya kan? Tekanan yang berasal dari gua ini? Hmm.. Itu wajar saja, karena firasatku berkata bahwa ada sosok jahat yang tinggal disini" Kata Enzo dengan mengeluarkan senyuman kecil
"Eh.. Yaa.. Tapi, sepertinya kakak malah senang mengetahui hal itu" Ucap Sina
"Ti-tidak juga! Aku hanya.. Ah lupakan hal itu, aku akan memeriksa gua ini, apakah kamu mau ikut Sina?" Ucap Enzo
"Ba-baiklah aku ikut kak!" Respon Sina
Enzo masuk ke dalam gua itu diikuti oleh Sina dibelakangnya
Sementara mereka berdua sedang memeriksa gua itu, para binatang buas sedang melakukan persiapan untuk perang
Uniknya, beberapa dari mereka dapat membuat berbagai senjata, terutama catapult yang menjadikan batu sebagai pelurunya
Binatang buas jantan akan bertarung di barisan depan sedangkan untuk betina akan menggunakan catapult
"Oh.. Jadi begitu" Ucap Sina
"Yah, seperti itulah.. Tadinya sih kukira akan cukup hanya dengan mengandalkan binatang buas jantan, tapi untuk berjaga-jaga aku juga memerintahkan para pejantan untuk membuat senjata jarak jauh agar bisa digunakan oleh para betina" Ucap Enzo
"Tapi, aku tidak percaya mereka bisa benar-benar tahu cara membuat senjata seperti catapult..." Terusnya
"Bahkan aku saja tidak tahu cara membuatnya, aku hanya tahu nama dan bentuknya saja.. Hah, pengetahuanku tentang cara membuat senjata ternyata lebih rendah dari binatang" Ucap Enzo dalam hatinya
"Siapa kalian.. Ada urusan apa kalian kemari?"
Tiba-tiba terdengar suara yang lesu datang entah darimana
Enzo refleks mengeluarkan senjatanya dan menjaga Sina
"Sina! Jangan jauh-jauh dariku!" Kata Enzo
"Baik!" Jawab Sina
"Aku tanya sekali lagi.. Ada urusan apa kalian datang kemari?"
Suara itu terdengar kembali
"Siapa kau?! Tunjukkan dirimu, pengecut!" Teriak Enzo
"Pengecut katamu.. Baiklah, akan kuperlihatkan siapa sosok diriku ini, jangan sampai mati ketakutan loh.. Mweheheheh"
Setelah itu, suasana jadi sunyi kembali, tapi tak lama kemudian terlihat sebuah cahaya merah di dalam gua
Enzo sudah bersiap untuk melakukan penyerangan ketika sosok itu menampakkan wujudnya
Semakin lama cahaya merah itu semakin membesar dan mendekat, sesuatu yang menyerupai manusia yang sedang memakai armor terlihat dari arah itu
*tap tap tap* (sfx: langkah kaki)
"Itu.." Ucap Enzo
Sosok itu berhenti sekitar 10 meter dari tempat Enzo berdiri dan mulai menyalakan lampu yang berada di tangannya
Enzo dapat melihat dengan jelas sosok itu sekarang
"Yo!" Ucap sosok itu sambil melambaikan tangannya
"Apa maksudnya ini.. Siapa kau?" Tanya Enzo
"Aku Isaac! Aku sedang tidur disini sampai akhirnya kalian datang dan membangunkanku" Ucapnya
"Hmm, apakah kau manusia?" Tanya Enzo (lagi)
"Tentu saja aku manusia, lihatlah kakiku berada di tanah.. Hanya saja-" Katanya namun terpotong karena ada guncangan yang terjadi
"A-apa yang terjadi?!" Ucap Isaac
Sina menarik baju Enzo
"Kakak.."
"Yah, aku tahu.. Itu pasti para iblis, aku tidak menyangka mereka akan menyerang secepat ini" Ucap Enzo
"Apakah ibu akan baik-baik saja?!" Teriak Sina dengan wajah khawatir
"Tenang saja, [Absolute Guard] milikku masih aktif untuk beberapa puluh menit kedepan" Ucap Enzo
"Tu-tu-tunggu!! I-iblis?! Iblis katamu?!!" Teriak Isaac
"Iya..!" Jawab Enzo
"Ba-bagaimana bisa.. Kukira raja iblis dan pasukannya sudah dikalahkan 20 tahun yang lalu oleh 'Divine Orders'." Ucap Isaac
"Divine Orders?" Tanya Enzo
"Itu adalah pasukan pembasmi iblis yang dipimpin oleh seorang magic swordman, Grey.. Latar belakangnya masih misterius sampai sekarang dan ada rumor mengatakan bahwa dia adalah titisan dewa" Ucap Isaac
"Titisan dewa? Mengapa demikian?" Tanya Enzo
"Karena saat itu umurnya masih muda, sekitar 15 tahunan dan dia sudah bisa mendapat posisi sebagai ketua regu pembasmi iblis. Tapi jika benar kalau raja iblis telah bangkit kembali maka tamat sudah riwayat umat manusia" Kata Isaac
"Oh begitu.. Aku sebenarnya tidak terlalu peduli sih, kalau begitu aku pergi dulu.. Ayo Sina!" Kata Enzo sambil berlari diikuti oleh Sina
"Hey.. Tunggu aku!!" Teriak Isaac sambil mengejar mereka
Pasukan iblis menyerbu hutan Seke dengan membabi buta, tapi mereka dirugikan karena adanya [Absolute Guard] milik Enzo
Para iblis yang mencoba untuk menembus pelindung tersebut berakhir dengan menjadi abu
"Hmm.. Terdapat pelindung suci kah?"
Ucap Iblis Tenrou yang sedang berdiri diatas tebing yang dia buat menggunakan sihir elemen tanahnya
"Tapi.. Pelindung lemah seperti ini tidak akan dapat menghentikanku!!" Teriak Iblis Tenrou sambil mengarahkan kedua tangannya ke pelindung tersebut
Angin berkumpul di kedua tangannya, kali ini sangat banyak yang terkumpul
"[Heavy Wind Blow]"
Dia melepaskan sihirnya, namun sihirnya langsung lenyap ketika [Heavy Wind Blow] miliknya bersentuhan dengan [Absolute Guard] milik Enzo
"APA?!"
Iblis Tenrou sangat terkejut, amarahnya memuncak
"AKAN AKU HANCURKAN PELINDUNG ITU TIDAK PEDULI APA YANG TERJADI SETELAHNYA!" Teriak iblis Tenrou dengan nada marah
Tapi, sebelum iblis Tenrou akan mengeluarkan sihirnya lagi. Pelindung itu perlahan retak dan hancur
(Note: Itu disebabkan bukan karena sihirnya si iblis tapi itu karena durasi skill Enzo sudah habis)
Iblis Tenrou tertawa setelahnya
"HAHAHAHAHA.. TENTU SAJA ITU AKAN HANCUR OLEH SERANGANKU, BAGAIMANA AKU, TANGAN KANAN TUAN LUCIUS, TIDAK BISA MENGHANCURKAN PELINDUNG LEMAH SEPERTI ITU!!"
Dengan angkuhnya iblis Tenrou mengatakan hal itu
Dia kemudian memerintahkan pasukan iblisnya untuk mulai melakukan penyerangan
"Pasukan.. HANCURKAN MEREKA! BERI MEREKA KEMATIAN YANG SANGAT MENYAKITKAN KARENA BERANI MENENTANG TUAN LUCIUS!!" Teriak iblis Tenrou memerintahkan pasukannya
Pasukan iblis mulai menyerbu hutan Seke, para binatang buas sudah bersiap untuk bertempur, mereka sedang menunggu perintah dari Enzo untuk menyerang
Tapi Enzo masih belum sampai disana pada saat itu dan para binatang buas terpaksa harus bertarung tanpa komando, sementara ibunya Sina yang ditemani oleh seekor beruang putih sedang mencari Enzo
"Roar!! (Wahai teman-temanku jangan takut! Kita harus bisa bertahan sampai tuan Enzo datang!)" Raungan dari seekor singa yang memimpin para binatang buas
"ROOOOAAAAARR!!!!" (SEEERRRRRAAAANNGGG!!!)"
Pertempuran antara pasukan iblis dan binatang buas pun tak terelakan, kedua belah pihak sama-sama dirugikan karena kehilangan banyak rekannya
Tapi, yang paling dirugikan adalah para binatang buas, jumlah mereka kini mungkin tersisa sekitar 70 an
20 diantaranya adalah pejantan yang bertarung di garis depan dan sisanya para betina
Beda dengan pasukan iblis, meskipun mereka kehilangan banyak pasukannya tapi jumlahnya masih lebih banyak dari para binatang buas
"HAHAHAHA... DARI AWAL, PERTARUNGAN INI SUDAH DITENTUKAN PEMENANGNYA" Ucap Iblis Tenrou yang masih berdiri di atas tebing
"Para binatang buas yang bodoh, kalau saja kalian menyerahkan hutan ini.. Kami tidak akan melakukan pembantaian terhadap kalian seperti sekarang ini" Ucap Iblis Tenrou
Suaranya terdengar sampai ke para telinga binatang buas
Para binatang buas itu perlahan kehilangan semangat bertarung mereka
"Oh begitu.. Tapi sayang sekali"
Terdengar suara dari arah barat hutan Seke
"Kau akan mati disini.. Iblis"
Suara itu adalah milik Enzo
"Ahh, mereka berhasil menemukan tuan Enzo!" Kata singa si pemimpin
Seketika para binatang buas menjadi semangat lagi untuk melanjutkan pertarungan
"Maaf aku datang terlambat.." Ucap Enzo yang kemudian melihat sekitarnya banyak mayat binatang buas dan iblis
"Jadi kedua belah pihak sudah kehilangan banyak pasukannya ya.. Tapi yang paling dirugikan disini adalah pihak kami" Gumam Enzo sambil melirik para binatang buas
"Nah iblis.. Ini waktunya untuk serangan balik, dan juga.."
"Bersiaplah untuk mati!" Ucap Enzo, entah bagaimana suaranya dapat terdengar oleh iblis Tenrou
"Hee.. Omoshiroi" Ucap iblis Tenrou, kemudian dia melompat dari tempat ia berdiri dan mendarat tepat di depan Enzo
(Note* Omoshiroi=Menarik)
"Semoga kau bisa menghiburku, manusia rendahan.." Ucap iblis Tenrou
Enzo hanya tersenyum mendengar ucapan iblis Tenrou
"Beraninya kau tersenyum seperti itu dihadapanku.. Kau sudah bosan hidup?!" Kata iblis Tenrou
Enzo mengabaikannya dan masih tersenyum, kali ini Enzo sambil mengeluarkan aura membunuhnya
"A-apa ini?! Tidak mungkin seorang manusia rendahan sepertinya bisa mengeluarkan aura membunuh sehebat ini.." Guman iblis Tenrou dalam hatinya
"Sialan.. Rasakan ini!!"
Iblis Tenrou melancarkan pukulannya ke Enzo, namun Enzo dapat menghindari pukulannya
Enzo menghindar kebawah dengan wajah masih tersenyum, kemudian dia membuka matanya dan aura membunuhnya semakin besar
Para iblis dan binatang buas pun gemetaran bahkan iblis Tenrou pun sampai dibuat gemetar
"Kau telah memilih lawan yang salah iblis.." Ucap Enzo sambil menempatkan telapak tangannya di depan perut iblis Tenrou
"[Ultimate Impact]"
*Swoosh, dugg* (sfx: getaran impact dan retakan tanah)
Iblis Tenrou terlempar cukup jauh dari tempat dia mencoba memukul Enzo tadi
Iblis Tenrou mengeluarkan pedangnya dan menancapkannya ke tanah untuk membantunya berhenti dari hempasan tadi
"Manusia ini.. Dia kuat, apakah orang ini yang dimaksud oleh tuan Lucius yang akan membunuhku?" Gumam iblis Tenrou
Iblis Tenrou mencoba untuk berdiri setelah terlempar jauh dan dia mengeluarkan semua kekuatannya, tubuhnya menjadi semakin besar dan muncul tanduk baru di tengah dahinya
"HAHAHAHA... AYO KITA LANJUTKAN, MANUSIA RENDAHAN!!" Ucap Iblis Tenrou