"Light Phantom, Enzo?"
"...."
Oh sial, dia tahu identitas ku? Siapa dia?! Seorang player atau...
"Ehh?" (Enzo)
Fiuh-
Untuk jaga-jaga, aku pura-pura kebingungan. Memasang ekspresi wajah orang polos tak berdosa, juga tidak tahu apapun.
*grabs*
"?!"
Gadis penyihir itu langsung memegang kedua tanganku dengan tegang, wajahnya seperti mengatakan dia bersyukur dan lega karena sudah bertemu denganku.
"A-anu... Sebenarnya, ada apa ini?" (Enzo)
Aku bertanya ke dua orang yang bersamanya, mereka berdua menggelengkan kepalanya sambil menggaruk kepala mereka, mereka sama polosnya denganku.
"Kagami-san, itu pasti kamu!"
"Ya?" (Enzo)
Gadis itu masih memegang tanganku, namun kali ini.. Dia bahkan mendekatkan mukanya padaku, dan berbisik padaku.
"Enzo, top player assassin 1, dijuluki Light Phantom, dan memasuki final di turnamen ballistic melawan Divine Hazard. Nama aslimu adalah Kagami Kaito"
Dia seorang player?! Juga, dia tahu namaku?!, Aku berkata pada diriku sendiri.
**
Sekarang, aku sedang berada di sebuah kedai untuk petualang karena suatu urusan dengan gadis penyihir yang merupakan seorang player dengan ras karakternya sebagai elf.
Tentu saja, aku tahu kenapa dia memilih elf sebagai ras untuk karakternya. Itu karena, ras elf bisa dapat mendapat tambahan stat saat kau mengambil class mage atau archer.
Jika kau memilih archer, maka agility*, accuracy*, speed*, dan dexterity* akan lebih besar dari stat lainnya serta kau juga akan mendapat kemampuan unik yaitu 'Eagle Eye'.
Agility membuat karaktermu lebih lincah, kesempatan dodge mu juga akan meningkat, sedangkan accuracy bisa membuat tingkat kesuksesan saat kau menembak, bahkan bisa saja menyebabkan critical hit.
Untuk speed, mungkin tidak perlu dijelaskan, ini hanya akan menambah kecepatan gerak karaktermu, speed dan agility harus tetap seimbang agar lebih efektif.
Dexterity ini adalah keterampilan menggunakan suatu senjata, jadi sudah pasti ini hal yang penting bagi class archer, karena semakin besar stat dex maka akan ada stat yang lain yang akan bertambah seperti attack, attack speed, ini juga berlaku untuk meningkatkan 'Eagle Eye' ke level yang lebih tinggi. Dan terakhir adalah 'Eagle Eye', kemampuan khusus para ras elf untuk class archer, membuatmu bisa melihat sesuatu dengan jarak yang jauh dengan jelas, tentu saja semakin tinggi levelnya semakin jauh juga jarak tempuhnya.
(Note*: Kelincahan, Akurasi, Kecepatan, dan Keterampilan)
Tapi, disini kita sedang membicarakan ras elf dengan class mage. Maka dari itu, kita jelaskan lagi tentang kelebihannya.
*cough*
Jika karakter dengan ras elf memilih class mage maka intelligence*, magic attack*, dan luck* akan lebih tinggi dari yang lainnya serta mendapat 20% bonus attack, juga kemampuan khusus 'Mana storage'.
Stat int untuk para mage adalah yang terpenting dari yang lainnya, karena dengan meningkatkan stat int maka stat lain seperti magic attack, magic defend*, mana, dan spell speed* akan bertambah.
Magic attack dan luck sepertinya hanya sebagai stat tambahan yang tidak terlalu spesial karena sebagian besar stat diperoleh dari banyaknya poin int. Tapi, dengan luck yang tinggi bisa meningkatkan kesempatanmu mendapat barang yang langka saat membunuh monster atau boss, biasanya istilahnya kita sebut 'drop rate'. Itulah kenapa, saat akan melakukan raid boss atau dungeon, penyihir dengan luck yang tinggi adalah prioritas utama.
Untuk 20% bonus attack, itu hanya aktif saat menggunakan skill serangan saja, selanjutnya adalah 'mana storage' seperti namanya itu adalah penyimpanan mana, itu berguna sebagai mana darurat, ketika mana utama sudah habis dipakai, mana yang akan dipakai adalah mana yang sudah disimpan atau dikumpulkan di dalam 'mana storage'.
(Note*: Kecerdasan, Serangan sihir, Keberuntungan, pertahanan sihir, kecepatan merapal sihir)
"Maaf karena memaksa mu untuk ikut denganku"
"Mm, tidak apa-apa, tapi kamu siapa?" (Enzo)
Un yah, aku harus bertanya tentangnya dulu, mengkonfirmasi apakah dia seorang player atau bukan. Kami duduk terpisah dari rekannya, juga Sina.. Dia terus memerhatikan kami dengan penuh amarah.
"A-aku adalah Hanezawa Rin, nama karakterku adalah Rin, jadi kamu bisa memanggilku Rin saja.." (Rin)
Eh, dia menggunakan alasan nama karakternya agar aku memanggilnya dengan nama depannya. Dan juga, Hanezawa Rin.. Dia adalah teman sekelasku, di kelas dia adalah orang yang pendiam dan juga tidak terlalu mengetahui tentang teknologi, selain itu..
Besar! Itu yang kupikirkan saat aku melihat dada karakternya. Di dunia nyata dia memiliki dada yang kecil, itu sedikit lebih berisi daripada punya Saki.
Hmm, hmm, jadi karena itu dia membeli device game untuk bermain Phantasm Star yang mana adalah topik hangat di sekolah, hanya untuk mewujudkan mimpinya untuk mempunyai dada yang besar. Sayang sekali karena aku adalah bagian dari tim papan, karena mereka mengatakan 'Flat is Justice!'.
Aku tersenyum sendiri yang membuat Hanezawa-san kebingungan.
*cough*
"Ah, mungkinkah kamu Hanezawa Rin yang itu? Teman sekelasku-" (Enzo)
"Ya!" (Rin)
"Yang pendiam itu? yang dadanya kecil?" (Enzo)
"...."
A-aura membunuh?!
Setelah aku menyadari ada aura membunuh, aku langsung waspada, tapi setelah melihat-lihat itu berasal dari Rin.
"Ha-hanezawa..-san?" (Enzo)
"Jangan.." (Rin)
"Hah?" (Enzo)
Suara yang diucapkannya tidak terdengar jelas, tapi aku rasa dia mengucapkan kata "jangan", tapi apa maksudnya..
"Jangan mengatakan aku dada rata, dan juga panggil aku Rin!!" (Rin)
"Hoek-" (Enzo)
Dia menggunakan [Rock Hand] untuk memukulku di perut, meskipun itu adalah sihir tingkat rendah tapi kalau kau menggunakannya saat musuhmu lengah itu pasti akan efektif.
"!!!"
"Kak Enzo?!" (Sina)
Sina langsung melompat ke meja kami sambil memegang pedang yang kuberikan padanya.
"Tu-tunggu dulu Sina, tidak apa-apa, itu hanyalah kesalahpahaman. Dia tidak bermaksud melukaiku kok" (Enzo)
"Emm, kalau kak Enzo berkata seperti itu.. Ya, sudah" (Sina)
Sina turun dari meja, dan aku harus meminta maaf pada pemilik tempat ini dan pelanggan lainnya karena membuat keributan.
Aku kembali ke pembicaraanku dengan Rin.
"Oke, jadi.. Apakah kamu bertemu dengan player lain selain aku selama kamu disini?" (Enzo)
"Belum, kamu adalah yang pertama" (Rin)
"Oh begitu... Lalu, ngomong-ngomong kamu juga ikut dipindahkan kesini saat pertarunganku dengan Yaku?" (Enzo)
"Ya" (Rin)
"Dan tempat pertama kamu dipindahkan, dimana itu?" (Enzo)
"Ahh, itu adalah di hutan sebelah selatan kota ini. Lebih tepatnya, aku tersangkut di pohon di hutan itu dan dikepung oleh Goblin, untungnya mereka berdua menyelematkanku, dan sejak itu aku bergabung dalam party mereka" (Rin)
Mereka berdua yang dimaksud Rin mungkin adalah dua orang itu yang sedang ngobrol dengan Sina.
"Oh, kapan?" (Enzo)
"Huh?" (Rin)
"Maksudku, sudah berapa hari kamu disini?" (Enzo)
"Sekitar 2 minggu yang lalu" (Rin)
Hmm, 2 minggu yang lalu kah... Sedangkan aku dan Yaku datang kesini sekitar seminggu yang lalu.
Meskipun aku, Yaku, dan Rin dipindahkan pada waktu yang bersamaan tapi ada perbedaan waktu saat tiba disini.
"Aku tidak mengerti.." (Enzo)
Aku bergumam sambil menyilangkan tanganku, lalu saat sedang berpikir dua orang rekan Rin bicara kepadanya.
"Maaf Kagami-san, kami ada janji dengan guild master tentang kenaikan pangkat temanku, kita akan lanjutkan lain kali" (Rin)
"Ah, ya, tentu" (Enzo)
Rin dan teman party-nya meninggalkan kedai setelah berpamitan.
"Kak Enzo, apakah sudah beres?" (Sina)
"Ya.. Sekarang apa yang akan kita lakukan? Mengambil quest kah atau-" (Enzo)
"Hmm?" (Sina)
Aku mendapat sinyal dari shadow mark yang kutinggalkan pada pencuri di pasar tadi.
Dia sedang berada di gang sempit, beberapa orang berdiri di depannya.
"Apa mereka komplotannya?" (Enzo)
"Ada apa?" (Sina)
"Tidak.. Tidak ada apa-apa" (Enzo)
Hmm, haruskah aku pergi saja kesana dan melihatnya secara langsung?
"Sina, ayo!" (Enzo)
"Kemana?" (Sina)
Aku menarik Sina keluar dari kedai, setelah berada di luar aku langsung menggunakan [Shadow Teleport] yang mana bisa membuatku berpindah tempat ke bayangan yang sudah kutandai sebelumnya menggunakan [Shadow Mark].
**
"Oi, oi! Serahkan makanan itu jika kau ingin hidup!"
Di gang yang sempit, hanya memiliki luas kurang lebih 2 meter. Terdepat sekelompok orang yang mencoba memalak seseorang yang menggunakan jubah hitam yang membawa makanan yang di curi dari pedagang.
Orang berjubah hitam itu menolak untuk memberikan makanan yang ia dapatkan dengan mencuri dari pedagang.
"Kau masih tidak mau memberikannya? Kalau begitu jangan salahkan kami karena akan melukaimu sampai kau tidak bisa berdiri lagi!"
"Serang!"
Ketika sekelompok orang itu sudah memukulinya, si pencuri tetap meringkuk di tempat sambil menjaga hasil curiannya.
Dan ketika itu juga, saat salah seorang dari pemalak itu akan menggunakan skillnya untuk melukai si pencuri, aku dan Sina muncul dari bayangan si pencuri dan langsung menyerang sekelompok pemalak.
Akhirnya mereka kalah dan hanya menerima luka memar saja, karena Sina yang melawan mereka menggunakan tangan kosong. Tidak sepertiku, yang tidak ahli- belum ahli bertarung dengan tangan kosong.
Para pemalak melarikan diri, tapi sebelum mereka berhasil melarikan diri aku berhasil untuk menggunakan [Shadow Curse] pada mereka.
[Shadow Curse], skill ini dapat menyerap energi kehidupan mereka secara perlahan, meskipun begitu skill ini tidak sampai membunuh orang, hanya melemahkan tubuh mereka saja, skill ini akan hilang setelah tubuh yang dikutuk melemah.
"Kamu tidak apa-apa?" (Enzo)
Aku membantu si pencuri itu untuk berdiri, alasanku datang kesini bukan untuk membantunya tapi untuk mendapatkan informasi darinya. Karena biasanya, seorang pencuri mempunyai banyak informasi dari siapapun.
"Terima kasih.."
"Oh ya, namamu siapa?" (Enzo)
"Aku.. Avi"