Chereads / Fantasy Star / Chapter 10 - Sina si gadis rubah

Chapter 10 - Sina si gadis rubah

"Umm.. Aku Enzo, bagaimana denganmu?" Tanya Enzo

"Aku Sina, senang bertemu denganmu kak Enzo" Balasnya sambil menundukkan kepalanya kemudian mengangkatnya lagi dan tersenyum

Senyumannya membuat jantung Enzo berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Tenangkan dirimu Kaito.. Kau itu bukan Lolicon" Gumam Enzo dalam hatinya

Enzo menampar pipinya untuk menyadarkan dirinya dari penyakit lolicon miliknya, Sina serontak terkejut saat Enzo menampar dirinya sendiri.

"Jadi, apa kau tinggal di daerah sini?" Tanya Enzo

Sina mengangguk kemudian ia berdiri dan memegang tangan Enzo. Enzo terkejut saat Sina memegang tangannya, seluruh badannya serasa sedang tersetrum.

"Woi.. Woi.. Woi.. Karung dimana, padahal udah ada kesempatan ini" Gumam Enzo dalam hatinya

Sina membawanya sambil tetap memegang tangannya, dia berjalan ke arah hutan. Tak lama kemudian, mereka melihat sebuah rumah atau bisa dibilang gubug yang terbuat dari kayu, ukurannya cukup besar.

"Eh.. Apakah itu rumah tempat mu tinggal?" Tanya Enzo sambil berjalan dengan Sina

Sina menoleh ke belakang, melihat Enzo dan mengangguk. Dia memalingkan pandangannya lagi ke depan.

"Dia tinggal di tengah hutan ini.. Padahal ada banyak monster disini, tapi kelihatannya tempat ini belum pernah diserang oleh monster" Gumamnya dalam hati

Pintu rumahnya terbuka dan ada seseorang yang keluar dari rumah itu, dia memilik telinga dan ekor yang sama seperti milik Sina.

"IBU!!" Teriak Sina sambil berlari

Enzo tergiring olehnya, larinya sangat cepat. Sina berteriak satu kali lagi, lalu seseorang yang dipanggil ibu oleh Sina menoleh ke arah kami.

Sina memeluk ibunya, sedangkan Enzo terjatuh karena Sina yang berlari sambil memegangnya lebih cepat darinya.

"Sina, kamu tidak apa-apa?" Ibunya memegang pundaknya dan mendorongnya sedikit kemudian ia melihat Enzo yang sedang terjatuh, "Sina.. Siapa dia?" Tanya Ibunya sambil melirik Enzo

"Ibu, tidak perlu cemas.. Kakak Enzo adalah orang yang baik, dia bisa menyelamatkan kita!" Ucap Sina

"Tu-tunggu dulu.." Ucap Enzo sambil mencoba untuk berdiri

"Menyelamatkan siapa dari siapa maksudmu?" Lanjutnya setelah ia berdiri

Ibu Sina berjalan ke arah Enzo dan berhenti di depannya.

"Tolong selamatkan kami!" Ibu Sina meminta tolong sambil menundukkan kepalanya

Enzo terkejut dan hanya berkata 'eh' kemudian melihat ke arah Sina seakan sedang menanyakan situasinya.

"Kak Enzo.. Tolong selamatkan aku dan ibuku dari hutan ini, kami sudah hidup damai disini selama 10 tahun.. Tapi, seminggu yang lalu, iblis datang ke hutan ini dan meminta kami semua untuk meninggalkan hutan ini" Ucap Sina, mengikuti ibunya menundukkan kepala

"Tunggu.. Kau bilang 'kami semua'?" Kata Enzo, dia kebingungan

Kemudian para penghuni hutan lainnya bermunculan di belakang Sina dan ibunua, tapi tidak terlihat satu pun monster. Mereka semua adalah binatang buas.

Mereka semua dipimpin oleh Raja hutan, Singa. Mereka semua berhenti tepat di belakang Sina, Enzo mengeluarkan dagger-nya tapi Sina menghentikannya.

"Kak Enzo, jangan! Mereka adalah teman kami" Ucap Sina sambil memeluk Enzo

"Teman kalian..?" Enzo terlihat kebingungan

Enzo melihat para binatang buas itu, terdapat Singa, Beruang, Ular, dan binatang buas lainnya. Kebanyakan dari mereka adalah bangsa dari Singa.

Singa yang paling depan, yang memimpin binatang buas lainnya meraum seperti meminta bantuan.

"Mereka bilang, mereka butuh bantuan untuk mengalahkan iblis itu" Ucap Ibu Sina, kemudian membalikkan badannya ke arah para binatang buas

"Semuanya mohon perhatian!" Teriak Ibu Sina, suaranya sangat jelas, semua binatang itu memberikan perhatian padannya

"Kalian tidak perlu khawatir.. Jangan khawatir kalau Hutan Seke kita akan dihancurkan oleh iblis. Sekarang kita punya penyelamat kita disini, dia adalah Enzo, kalian tidak perlu khawatir akan kekuatannya, karena aku sudah memastikannya sendiri menggunakan kemampuan pendeteksi-ku" Teriaknya lagi lebih lantang, tapi para binatang buas itu masih meragukannya

Enzo menghela nafasnya dan mengangkat tangannya keatas, mereka semua langsung diam.

"Tidak apa, sepertinya mereka ingin menguji kemampuan ku kan? Kalau begitu akan aku tunjukkan" Ucap Enzo

Mereka semua memberikan perhatiannya pada Enzo. Sina berdiri di sampingnya sedangkan ibunya mundur beberapa langkah.

Enzo menarik nafas panjang kemudian mengeluarkannya, dia menutup matanya. Menyimpan dagger-nya, kemudian membuka matanya kembali.

Para binatang buas itu ketakutan dan tunduk padanya, itu disebabkan karena tekanan aura pembunuh milik Enzo yang sangat besar.

"Aku.. Enzo! Akan membunuh iblis itu, dan menyelamatkan kalian.. Itulah janjiku! Aku tidak akan pernah mengikari-nya" Teriak Enzo sambil mengangkat tangan kanannya ke depan

Para binatang buas itu meraung memberikan hormat pada Enzo, Ibunya Sina menundukkan kepalanya dan Sina yang berdiri disamping-nya terpukau, matanya bersinar-sinar membentuk bintang.

Enzo mengarahkan tangannya ke atas dan ke bawah, kemudian merapalkan sebuah mantra.

"[Absolute Guard]"

Membuat pelindung seluas 50 Meter, pelindung itu tahan serangan fisik maupun sihir. Pelindung absolut, tidak dapat dihancurkan, itu hanya dapat hancur ketika batas waktu-nya sudah habis.

Batas waktu Pelindung Absolut adalah 3 hari, untuk tiga hari kedepan mereka akan baik-baik saja. Hanya orang yang dianggap teman oleh si pengguna skill yang bisa memasuki atau keluar dari pelindung ini.

"Nah.. Dalam 3 hari ini kita akan bersiap untuk bertempur melawan iblis-iblis itu. Persiapkan diri kalian! Latih kemampuan kalian!!" Teriak Enzo

"Kakak hebat sekali.." Gumam Sina dalam hatinya

Sina memeluknya sangat erat, Enzo melihatnya dan mengelus kepalanya sambil tersenyum.

"Aku tidak akan membiarkanmu terluka.. Aku tidak ingin kejadian yang menimpa ibu dan adikku terulang kembali, aku pasti akan menyelamatkan kalian kali ini." Gumam Enzo dalam hatinya

Enzo merasa tidak asing dengan situasi ini, dia melihat Sina seperti adiknya sendiri di masa lalu.

"Aku sudah menganggap-mu sebagai adikku sendiri.. Sina, aku pasti akan melindungi mu" Ucap Enzo sambil tersenyum

"Mm" Sina hanya mengangguk