Mendengar apa yang dikatakan oleh Juan nenek merasa tenang.
Nenek pergi ke kamar hey kha untuk menjenguknya.
nenek yang masuk dan melihat hey kha yang sedang tertidur mendekat lalu menyentuh kepalanya dengan lembut sambil berkata.
" Cucu menantuku, kau harus kuat... nenek percaya bahwa kau bukanlah gadis yang lemah. Nenek berharap suatu saat nanti kau dapat meruntuhkan dan juga mencairkan gunung es yang menjadi penghalang mu mencapai mimpi mu. "
Nenek sangat sedih dengan apa yang terjadi pada hey kha dan juga Juan saat ini.
Hey kha terbangun dari tidurnya dan melihat nenek yang duduk disampingnya .
hey kha sendiri sangat sedih melihat raut wajah nenek yang terlihat sedih, lalu bangun dari tidurnya sambil memeluk nenek.
" Nenek...maafkan aku."
Nenek melihat hey kha seperti itu balik memeluknya lalu berkata.
" Tidak ada yang perlu di maafkan nak, kau tidak berbuat salah..Juan lah yang salah, tapi Nak, bisakah kau berjanji akan satu hal kepada nenek..?? "
hey kha yang masih terus memeluk nyonya Yin, menganggukkan kepalanya.
nenek pun mengatakan pada hey kha.
" Kau jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi..apa kau mengerti..??"
hey kha Kembali mengangguk kepalanya dan berkata..
" Saya berjanji pada nenek "
nyonya Yin melepaskan pelukannya lalu berkata.
" Nak ada hal yang nenek ingin ceritakan kepada mu..."
Hey kha menatap bingung ke pada nenek.
Nyonya Yin kembali melanjutkan perkataannya.
" Nak hey kha, sebelum itu nenek minta maaf atas apa yang telah Juan lakukan kepada mu.."
Hey kha pun hanya diam saja dengan wajah yang sedih.
Nyonya Yin mengerti dengan perasaan hey kha saat ini.
" Nenek tahu apa yang Juan lakukan sungguh keterlaluan, tapi Nak hey kha apa kau tahu dia melakukan semua hal itu untuk mendapatkan perhatian dari mu..."
hey kha sedikit bingung mendengar perkataan nenek padanya.
" Perhatian dari ku..?? apa maksud nenek..."
Nyonya pun menjawab pertanyaan hey kha.
" Iya...sebenarnya Juan sangat tidak ingin merasa terabaikan, terlebih lagi dari orang yang diperhatikan nya "
hey kha tampak diam mendengar pengungkapan dari nenek padanya, Nyonya Yin melanjutkan kembali perkataan nya.
" Nenek mendengar dari Robin bahwa kau bekerja di sebuah restoran..?? "
hey kha menjawab pertanyaan nenek.
" Maafkan saya...nenek "
Nyonya Yin menyentuh kedua tangannya hey kha sambil berkata.
" Kau tahu Nak, dimana letak kesalahan mu, sampai membuat Juan begitu marah..??? " hey kha menggeleng-geleng kepalanya, nyonya Yin pun tersenyum melihat hey kha.
" karena Kau mengabaikan kebaikan nya...Juan pergi keluar negeri selama beberapa hari untuk mengurus pekerjaan nya, namun pekerjaan bukanlah salah satu alasan nya pergi... karena Juan ingin membuatmu nyaman dan tidak tertekan lagi ketika kau melihatnya, Juan ingin agar kau sembuh dengan cepat.."
Hey kha merasa bersalah mendengar apa yang nenek sampaikan pada nya.
Nyonya Yin kembali melanjutkan perkataannya.
" Juan menyiapkan semua pelayan yang terbaik untuk mu dirumah agar kau dapat fokus dengan kuliah mu.."
Hey kha sedikit keheranan mendengar perkataan nyonya Yin.
" Tapi nenek sebelumnya Juan menyuruhku untuk membersikan rumah dan juga memasak untuk nya."
Nyonya Yin pun tersenyum mendengarnya.
" Apakah kau sering membersihkan rumah..?? Hey menjawab pertanyaan nenek.
" Iya, tapi setelah beberapa hari saya melihat rumah sangat bersih...bahkan saya pun sering kali bingung ketika saya sampai ke rumah tidak terlihat sedikit pun debu walaupun saya tidak membersikan nya selama beberapa hari...Teekadang saya berpikir apakah rumah ini mempunyai mesin penyedot debu otomatis yang dipasang ditempat tersembunyi..??"
Nenek yang mendengar hal itu pun tertawa.
Juan yang tidak sengaja mendengar hal itu bergumam dalam hatinya.
( Aku tidak tahu bahwa dia akan menjadi seorang dokter dengan otak seperti itu..sungguh sangat tidak meyakinkan, sambil menggeleng-geleng kepalanya dan pergi )
Kemudian nyonya Yin berkata pada hey kha.
" Ternyata selama ini kalian berdua hidup dengan ke salah pahaman.."
hey kha merasa bingung dengan yang nenek katakan.
" Maksud nenek apa..?? "
Nyonya Yin menjawab pertanyaan hey kha.
" Robin mengatakan kepada nenek bahwa Juan menyuruhnya menyiapkan pelayan untuk membersikan rumah ketika kau tidak dirumah dan menyuruh mereka pergi sebelum kau kembali... jadi yang membersikan rumah adalah para pelayan itu bukan mesin penyedot debu otomatis "
Sambil menggoda hey kha.
hey kha pun tersipu malu mendengar apa yang nenek katakan (hehe ternyata hey kha sangat polos😊)..
mendengar apa yang di katakan nenek, hey kha merasa bersalah kepada Juan.
" selama ini ternyata aku selalu saja salah paham dengan nya..ternyata dia sangat perhatian dengan ku, tapi dia menunjukan nya dengan cara yang sedikit berbeda"
hati hey merasa senang mendengar nya.
nenek pun berkata kepada hey kha.
" Apakah ini yang kau katakan kepada nenek waktu itu...disaat kau inggin tinggal bersama juan...Kau mengatakan agar kalian tinggal bersama dan dapat saling memahami. Tapi Menurut nenek kalian bukan saling memahami tapi saling menyakiti satu sama lain.."
hey kha yang mendengar hal itu merasa bersalah kepada nenek.
Juan pergi ke kamar hey kha untuk membawah makanan untuknya.
Saat itu hey kha masih bicara dengan nyonya Yin, Namun tiba-tiba hey kha teringat akan sesuatu dan ingin bertanya kepada nenek.
" Oh iya nenek...aku hampir lupa, Aku ingin bertanya tentang surat perjanjian..."
belum selesai hey kha bertanya, Juan yang saat itu berada di depan pintu kamar tidak sengaja mendengarnya lalu juan bergegas menerobos masuk dan berkata.
" Nenek...nenek.. hey kha perlu meminum obatnya dan juga dia perlu istirahat, tidak baik jika dia bicara dengan nenek terlalu lama...Karena dia baru saja sembuh harus banyak-banyak istirahat..."
Nyonya Yin yang mendengar hal itu, mengerti akan maksud dari Juan.
" Baiklah nak, kau jaga istrimu dengan baik.. nenek akan istirahat juga "
Nenek berkata kepada hey kha.
" Kita akan lanjutkan lagi mengobrol setelah kau sembuh nanti.."
Hey kha tersenyum sambil berkata.
" Tapi nenek.. Ada yang ingin.."
Juan pun langsung memegang tangan hey kha, hey kha yang merasakan hal itu terdiam karena malu.
nenek yang melihat akan hal itu pun tersenyum senang.
" Baiklah nenek pergi dulu..."
Hey kha yang masih merasa canggung dan malu karena Juan terus menggenggam tangannya pun berkata.
" Hhmm..sampai kapan kau terus menggenggam tanganku..??"
Juan yang mendengar hal itu , lalu melepaskan tangannya dan berkata.
" Aku hanya takut kau berlari ke balkon kamar lagi untuk bunuh diri.."
Hey kha merasa kesal dengan apa yang di katakan Juan.
"Sudahlah jika kau hanya datang untuk mengejek ku saja, sebaiknya kau pergi saja...Aku ingin istirahat ".
Juan pun mengatakan pada hey kha.
" Baiklah jika begitu..ini makanan untuk mu dan juga obat mu...dan satu hal lagi, jangan bicarakan tentang surat perjanjian itu kepada nenek, Karena nenek tidak tahu akan hal itu. "
Hey kha menjadi bingung akan hal itu, tapi ia pun segera mengerti dengan melihat sikap Juan yang seperti itu.
" Oh....jadi kau membohongi ku..?? "
Juan yang melihat ekspresi wajah hey kha seperti itu berkata.
" Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku tidak menyukai mu, aku tidak ingin hidup menderita dengan orang yang tidak aku cintai..sebab itu aku membuat surat perjanjian itu. karena aku pun yakin bahwa kamu juga tidak mencintai ku."
hey kha menatap Juan dan terus menatap Juan dengan wajah yang sedih.
Juan melihat hey kha yang terus menatapnya seperti itu, Juan pun bertanya-tanya.
"Apa yang sedang dia pikir kan, dengan wajah seperti itu...??"
hey kha berkata kepada Juan.
" Kau tidak akan pernah mengerti Dan tak akan pernah mengerti.."
Lalu hey kha berdiri dari tempat tidurnya dan masuk kedalam kamar mandi.
Juan yang mendengar perkataan hey kha seperti itu menjadi tidak tenang.!!
*Catatan*
Haii pembaca yang baik hati😊 jangan bosan-bosan bacanya ya🤗🤗 dan Jika kalian suka dengan ceritanya, Jangan lupa berikan ulasan kalian dan juga tekan Rated 🌟 terima kasih karena sudah membaca karya saya🙏🙏 semoga kakak-kakak sekalian sehat selalu😉