hey kha yang tertidur pulas tidak menyadari kehadiran Juan saat itu.
Juan kembali ke kamarnya dengan begitu banyak beban pikiran yang ada di kelapanya.
" Aku tidak yakin dengan perasaan ku kepadanya, mungkin aku hanya bersimpati pada hey kha karena kami memiliki pengalaman hidup yang sama pahitnya."
Juan barbaring ditempat tidurnya dan masih mengingat kejadian di mana dia kehilangan kekasih yang sangat dia cintai.
* Saat itu Juan pergi kesebuah pesta pertemuan *
Juan yang melihat Hanna yang sedang duduk pergi menghampirinya untuk menyapanya.
" Hanna kau berada disini juga rupanya.." Hanna menyapa Juan kembali dengan ketusnya.
" memangnya aku tidak bisa disini..?? lagi pula aku hanya datang sekedar memenuhi undangan saja aku dan kakakku tidak akan mempermalukan mu."
Juan yang mendengar hal itu sedikit terkejut dan berkata.
" Apa yang sedang kau bicarakan...dimana jein..???"
Hanna merasa bingung dengan pertanyaan Juan.
" Jein..? bukankah jein pergi menemui mu..??"
Juan yang mendengar Hanna tidak bersama dengan Jein mulai panik saat itu, karena dia dan jein sedang bertengkar..jein selalu saja salah paham pada Juan.
Lalu mengatakan pada Hanna.
" Aku belum bertemu dengannya sejak tadi.."
Hanna yang mendengar itu mulai khawatir lalu berkata.
" Apa yang kau katakan..?? jika jein tidak bersama mu terus dia pergi kemana..??? "
Hanna dan Juan mulai panik mencari jein.
Di tempat lain jein masuk ke sebuah ruangan yang merupakan salah satu tempat kesukaan Juan.
Jein masuk kedalam dan Tanpa jein sadari bahwa ada seseorang yang sedang berusaha menjebaknya karena sakit hati padanya karena merebut Juan.
" Juan aku datang untuk...."
belum selesai jein berkata dia sangat tercengang dengan apa yang dilihatnya, ternya didalam ruangan itu ada 2 orang pria yang sedang mengobrol sambil minum alkohol, jein pun berusaha kabur.
" maaf aku salah tempat.."
seorang pria berkata pada jein.
" Kau tidak salah tempat, kau pasti jein mantan kekasih Juan yang di katakan Juan pada kami...untuk menemani kami malam ini."
jein yang mendengar hal itu pun sangat terkejut dan juga marah.
" Kalian pasti bercanda...Juan tidak mungkin melakukan hal ini padaku..tidak mungkin.!!"
Jein masih tetap tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari kedua pria ini.
" kalian pasti pembohong.."
jein melangkah keluar dari ruangan itu, namun tiba-tiba seorang pria menariknya lalu melemparkannya ke sofa.
" Kau ingin kemana...selesaikan dulu pekerjaan mu..!!"
jein yang melihat perlakuan tidak sopan dari pria itu, sangat marah dan menampar pria itu.
" kalian sudah keterlaluan...aku tidak ada hubungan apa pun dengan Juan, aku mohon lepaskan aku."
Jein berusaha melepaskan diri dari pria-pria itu .
Di tempat lain Hanna dan Juan memeriksa setiap ruangan, namun yang menemukan jein adalah Hanna.
Hanna yang melihat kakaknya di perlakukan seperti itu tidak terima dan memukul seorang pria dengan botol minuman.
" hei pria brengsek..!!! menjauh dari kakakku ."
Seorang pria mendekati nya dan berkata.
" kau juga ingin bermain dengan kami rupanya..dan aku akan membalas untuk apa yang kau lakukan pada temanku"
pria itu pun menarik Hanna, kemudian Juan datang untuk menolong mereka.
Juan sangat marah melihat hal itu lalu menyuruh Robin dan beberapa anak buahnya mengurus masalah itu.
Juan yang melihat jein saat itu sangat terguncang dengan keadaan jein yang sangat berantakan, kemudian melangkah maju untuk membantunya, Namun jein tiba-tiba berteriak dan itu membuat Juan terkejut.
" Tidak...!!! menjauh kau dariku...cepat menjauh..!!! "
Sambil terus menangis 😭 dan menunduk karena malu.
Juan berusaha mendekati jein untuk menenangkan nya.
" jein aku hanya ingin membantu mu..Jangan takut jein semuanya telah berakhir...Aku akan membantumu mengganti pakaianmu ."
jein yang saat itu masih sangat terguncang dengan kejadian itu, tetap tidak ingin Juan mendekatinya dan berkata dengan marahnya.
" Aku mohon menjauh dari ku pria brengsek..!! belum puaskah kau melihatku seperti ini..??"
Hanna yang melihat jein seperti itu memeluknya dan mengajaknya keluar.
" Jein tenangkan dirimu, ayo kita keluar dari ruang ini dan pulang ke apartemen."
jein hanya mengangguk kan kepalanya lalu pergi bersama Hanna.
Juan tidak terima dengan sikap jein padanya dan berkata.
" Ada apa...?? mengapa kau sangat marah padaku. Aku tahu aku salah...semua nya terjadi karena diriku, Tapi aku tidak tahu bahwa kau datang mencari ku..aku mengetahui kau berada di acara ini dari Hanna...Sungguh aku minta maaf jein. "
Perkataan Juan yang seperti itu semakin membuat jein salah paham padanya, jein semakin merasa hancur mengetahi bahwa pria yang bersama dengan nya lebih dari 3 tahun itu ternyata benar-benar pria yang kejam dan tidak mempunyai hati nurani.
Dia bahkan tega menjualnya setelah bosan padanya.
Jein berhenti sejenak lalu berkata pada Juan.
" Ini adalah dosaku di kehidupan lampau ku, karena bertemu dengan iblis sepertimu. "
Jein mengajak Hanna pergi meninggalkan Juan.
Sementara Juan yang mendengar jein mengatakan hal seperti itu seperti itu merasa hancur dan tanpa Juan sadar dia menitikan air matanya.
" Ada apa jein..? Aku tahu aku salah karena Mengabaikan mu selama beberapa hari ini..tapi aku tidak pernah sedikitpun menghiyanati cintamu padaku. "
Juan sangat marah dan menelpon Robin.
" Robin, apa mereka mengatakan siapa yang menyuruh mereka..?? "
Robin pun menjawab.
" Tidak tuan, mereka tidak ingin mengakui siapa yang menyuruh mereka."
Juan begitu marah mendengar mereka yang tidak ingin mengaku.
" Aku ingin kau membuat mereka lumpuh untuk selamanya dan cari tahu siapa yang melakukan semua ini.."
Robin pun berkata.
" Baik tuan"
Jein dan Hanna sampai di apartemen mereka, jein langsung masuk ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya lalu berkata pada Hanna.
" Aku ingin sendiri..setelah aku merasa baikan aku akan bicara dengan mu. "
Hanna sangat khawatir pada jein saat itu dan berkata.
" Biarkan aku membantu mu..aku tidak akan tenang membiarkan mu sendiri menghadapi semua ini."
Jein hanya diam saja mengabaikan Hanna saat itu dan tidak membuka pintu untuk Hanna.
Jein merasa sangat hancur setelah melihat keadaan nya sendiri di kaca, dengan keadaan rambut yang berantakan serta pakaian yang robek , membuat jein merasa terhina dan melemparkan semua barang-barang nya ke lantai.
kemudian masuk ke kamar dalam mandi dan menggosok-gosok badannya dengan keras.
" Ini semua bekas sentuhan pria-pria iblis itu...tubuh ini sangat memuakakan, Aku tidak menginginkan tubuh ini. "
sambil terus menangis 😭.
Hanna yang mendengar suara dari kamar jein sangat panik dan berusaha mendobrak pintu kamarnya, namun Hanna tidak bisa dobrak nya.
Hanna terpikir untuk menelpon Juan dan menyuruhnya kemari.
" Juan..Juan cepat kemari..jein mengurung dirinya di kamar, aku sangat takut jein berbuat nekat."
Juan bergegas menuju ke apartemen jein. Hanna yang sedikit sadar dari kepanikannya menyadari bahwa ada kunci cadangan didalam lemari kemudian hann mengambilnya dan membuka pintunya.
Hanna sangat terkejut melihat keadaan kamar saat itu dan memanggil jein.
" Jein kau di mana..?? "
Hanna yang mendengar tangisan jein dari dalam kamar mandi, bergegas menghampiri nya lalu menari jein keluar dari situ.
" Apakah kau sudah gila..?? mengapa kau menyakiti dirimu sendiri.."
jein menatap dengan sedih kepada Hanna.
" Aku sangat membencinya...sama halnya dengan aku membenci diriku sendiri.!! mengapa Juan melakukan ini pada ku "
Hanna tidak mengerti dengan apa yang jein katakan.
" Apa yang Juan lakukan padamu, jelaskan padaku..sunggu aku tidak mengerti. "
jein menjelaskan pada Hanna apa yang terjadi waktu diruang itu dan juga apa yang pria-pria itu katakan padanya.
Hanna merasa tidak percaya mendengar dunia yang jein katakan.
" Aku tidak percaya Juan melakukan itu padamu..ini hanya salah paham. Juan bahkan sangat panik saat dia mendengar mu menghilang."
jein menggenggam kedua tangan hanna dan berkata.
" Aku mendengar nya sendiri dia berkata seperti itu padaku, apakah aku se rendah itu dimatanya..?? Hingga ia setega ini padaku."
Merasa sangat tertekan dan terus menangis dengan tersedu-sedu.
jein menantap Hanna sambil menyentuh wajahnya.
" Aku tahu selama ini kau menyukai dia.. tapi kau berusaha menutupinya dariku."
Hanna yangg mendengar itu pun sangat terkejut dan terdiam tanpa kata.
Jein kembali melanjutkan perkataannya.
" Aku tahu aku egois, aku hanya mementingkan perasaan ku padanya, kau tidak salah Hanna..dia adalah lelaki sempurna pastinya semua wanita menginginkan nya. Akulah yang begitu bodoh mempercayainya. "
Juan yang sampai di apartemen jein saat itu tidak sengaja mendengar apa yang jein katakan dan membantah semua itu.
" Ini semua hanya salah paham jein.." berusaha mendekat pada jein, namun jein sangat marah melihat Juan dan berlari keluar rumah.
" mengapa kau kemari...aku tidak ingin melihatmu. "
sambil terus berlari keluar.
Juan dan hanna mengejar jein saat itu, namun Jein hanya terus berlari dan tanpa sadar sebuah mobil truk mendekat lalu menabrak jein saat itu.
tubuh jein pun terhempas jauh dijalan dan darahnya terus mengalir membasahi jalanan.
Hanna yang melihat se kerumunan orang pergi mendekatinya dan melihat.
ternyata itu jein..!!!
Hanna yang melihat kondisi jein saat itu, jatuh pingsan di atas tubuh jein.
Juan sendiri begitu terkejut Jein yang berbaring dijalan dengan darah di sekujur tubuhnya.
Juan meminta bantuan pada orang-orang dengan kata yang terbata-bata dan Air mata yang mengalir deras di pipi nya.
Namun mereka hanya memandangi nya dan berkata dia tak dapat tertolong lagi.
Juan yang mengingat hal itu sangat terpukul dan Juga sedih, lalu beranjak dari tepat tidurnya.
Pergi ke lantai bawah untuk mengambil sebotol wine lalu duduk diruang tamu.
Juan menderita mengingat hal itu, Juan terus minum sampai akhirnya dia mabuk dan tanpa sadar menjatuhkan botol minumannya.
hey kha yang terbangun hendak ke kamar mandi mendengar seperti sesuatu yang pecah.
" Suara apa itu..?? Apakah Juan sudah kembali.."
sambil menengok jam dinding.
" ini sudah pukul 03:00 pagi rupanya."
hey kha pun turun ke bawah hendak melihat suara apa yang dia dengar, namun hey kha sangat terkejut melihat kondisi Juan saat itu dan bergegas menghampiri nya.
" Juan ada apa dengan mu, Apa kau baik-baik saja?"
Juan tanpa sadar menarik tangan Hey kha, hingga Hey kha jatuh kedalam pelukannya.
"Juan...,"
*Hai Pembaca semuanya...
Jangan bosan-bosan bacanya ya..,