Chereads / MENGEJAR CINTA / Chapter 8 - PERASAAN YANG TIDAK INGIN DIPAHAMI

Chapter 8 - PERASAAN YANG TIDAK INGIN DIPAHAMI

Setelah menerima telepon dari Juan hey kha bergegas memanggil taksi lalu pulang kerumah.

" Akhirnya sampai juga..aku Sangat lelah..."

hey kha pun berbaring di sofa dan tertidur.

Robin yang melihat hey kha telah sampai pergi memberitahukan pada Juan.

" Tuan Juan nona hey kha sudah tiba dengan selamat, tapi sepertinya nona muda kelelahan dan tertidur di sofa di ruang tamu... Apakah perlu saya bangunkan nona hey kha.??"

Juan pun mengatakan.

" biarkan saja dia tidur sebentar.."

Robin sedikit cemas lalu berkata pada Juan yang masih duduk mengerjakan pekerjaan kantor nya.

" Tapi tuan... Nyonya Yin sudah berulang kali menelpon... "

Juan menghentikan pekerjaannya lalu menatap Robin.

" Sudahlah....kamu pergi siapkan saja mobil dan siapkan juga pakaian yang terbaik untuknya.."

Robin pun tersenyum mendengar hal itu. Juan yang melihat hal itu pun bertanya.

" Ada apa dengan wajah mu itu,? Apakah kau ingin berhenti dari pekerjaan mu.....??"

Robin yang mendengar hal itu sedikit takut.

" Maafkan saya tuan juan, Saya tidak bermaksud meledek tuan.."

Juan menatap Robin dan berkata.

" Maksudnya kamu meledek saya barusan..??"

Robin merasa tersudutkan dengan pertanyaan Juan lalu menjawab dengan gugup.

" bukan tuan, eh maksud saya...saya tidak bermaksud menyinggung tuan. "

Juan bertambah kesal mendengar jawaban dari Robin.

" Apakah maksud mu, kamu menyinggung diriku..??" Juan berdiri dari tempat duduknya sambil berkata.

" kau inggin ku bunuh rupanya.!!!" Dengan senyum yang menakutkan.

Tubuh Robin gemetar mendengar perkataan Juan. perasaan tertekan yang ada dalam diri Robin semakin menjadi.

" Bukan tuan, saya! saya tidak bermaksud menertawakan tuan Juan karena perhatian dengan nona muda hey kha ."

Juan berjalan mendekat ke arah Robin yang berdiri tidak jauh darinya.

" Oh, jadi kamu menertawakan sikapku yang tiba-tiba perhatian dengan perempuan itu..???"

Robin Merasa dunia ini tidak lagi berjalan, setidaknya ia berharap agar waktu dapat berhenti dan ia dapat melarikan diri dari situasi berbahaya ini.

'Sial!! entah mengapa diriku sangat sial hari ini.' batin Robin.

Robin meminta maaf sambil membungkukkan tubuhnya.

" Maafkan saya tuan! maafkan saya tuan...,maafkan saya! Saya janji, kejadian ini tidak akan terulang lagi."

Juan yang melihat Robin seperti itu merasa kurang puas mengerjainya.

" Mengapa kau terus meminta maaf, lanjutkan saja omong kosongmu itu! sampai akhirnya kau selesai bicara dan Saya akan mengirim mu untuk menjadi Juru bicara di Hutan Amazon.!!!"

Robin menelan ludah dan wajahnya tampak pucat setelah mendengar apa yang dikatakan Juan.

"sebaiknya,saya berhenti ikut campur urusan pribadi tuan juan jika tidak. jika tadak?! cepat atau lambat Saya akan menjadi makanan hewan-hewan buas yang ada di Hutan Amazon. karena tuan Juan tidak akan pernah main-main dengan ucapannya!" gumam Robin.

kepala juan semakin sakit karena Robin.

"Cepat bangunkan perempuan itu..!!"perintah juan pada Robin.

ribin segerah melakukan apa yang di perintahkan juan, sebelum juan berubah pikiran.

" Ba-baik tuan Juan." ucap robin.

Juan melihat Robin begitu gugup.

"Hhmm...(dengan senyuman) aku kira kau tidak mengenal takut! karena selama kau bekerja denganku, aku tidak pernah melihat ekspresi wajah mu yang seperti ini! sungguh menggelikan!" ujar juan,sambil memegang pundak Robin.

" Apakah kau benar-benar takut aku akan mengirimmu ke hutan Amazon?" tanya Juan pada robin, dengan tatapan tajam.

Robin sangat yakin bahwa juan tidak akan mungkin mengirimnya kesana.

" Tidak! saya yakin tuan tidak akan mengirim saya ke sana.!!" dengan senyuman memelas.

Juan menatap robin dengan wajah tanpa ekspresi dan menaikan alis kanannya.

"menurutmu?! bukankah kau terlalu percaya diri?!" ucap juan pada Robin.

Robin tercengang mendengar perkataan juan. ia percaya bahwa juan akan mengirimkan asisten dan juga teman baiknya itu kr hutan Amazon. dimana begitu banyak hewan buat yang dapat mengancam nyawa disana. 

juan dapat melihat ketakutan di wajah robin. ia pun berhenti mengerjainya.

" Cepat bangunkan wanita itu! jangan hanya mematung di situ...!!"

Robin pun bergegas keluar untuk membangunkan hey kha yang masih tertidur di sofa.

Robin merasa kasihan pada hey kha, karena menikah dengan tuan juan yang begitu kaku dan juga dingin.

ia perlahan mendekat dan membangunkan hey kha.

" Nona mud,Nona muda!Nona," panggil Robin.

Hey kha terbangun dari tidurnya karena mendengar suara yang memanggil namannya.

"huaahh... " lalu membuka matanya dan melihat Robin yang berdiri di depannya.

" Robin, ada apa..??" tanya hey kha. ketika melihat Robin yang berdiri di hadapannya.

" maafkan saya nona, tapi nona hampir terlambat untuk pergi ke rumah nyonya Yin. tuan Juan menyuruh nona untuk segera bersiap-siap," kata Robin pada hey kha.

hey kha bangun dari sofa itu, dan merapikan pakaian serta rambutnya yang sedikit berantakan.

"Ah iya, Aku hampir lupa. baiklah, terima kasih. aku akan segera bersiap-siap," ucap hey kha.

hey kha beranjak dari tempat duduknya, ingin pergi ke kamarnya.

namun robin menghentikan langkahnya.

" Nona muda, tunggu! Maaf saya lupa, bahwa Tuan Juan memanggil nona diruang kerja tuan,"

" aku mengerti," uca hey kha.

hey kha berjalan menuju ruang kerja Juan.

hey kha membuka pintu lalu masuk dan melihat juan yang sedang fokus pada komputer yang ada di depannya.

" uhum," suara batuk kecil hey kha, untuk mengisyaratkan bahwa ia telah tiba.

juan pun menoleh kearah hey kha.

" Akhirnya kau bangun juga, jika tidak aku akan menyuruh orang untuk memindahkan sofa itu keluar dan membiarkan mu tidur diluar sana dengan nyenyak! " kata ketus juan melihat hey kha yang menatapnya dengan wajah murung.

hey kha tidak begitu memperdulikan perkataan Juan padanya.

" Terserah kau saja, Aku lelah bertengkar terus denganmu! Katakan, untuk apa kau memintaku datang kemari?" tanya hey kha pada juan.

" Aku ingin kau memakai gaun yang akan diberikan Robin kepadamu nanti!" perintah Juan.

" Baiklah...." jawab hey kha. lalu berbalik pergi, namun Juan menghentikannya.

" Tunggu, Aku belum selesai bicara!" ucap kesal juan, melihat sikap hey kha yang seperti itu.

hey kha kembali berbalik kearah juan.

"katakan!" ujar kesal hey kha.

Juan melihat wajah lesu hey kha, berusaha menahan amarahnya. ia tidak ingin mencari masalah hari ini, karena mereka akan bertemu dengan sang nenek.

" Aku harap kau mengatakan hal-hal baik tentang diriku di depan keluargaku, Aku tidak ingin Nenek mengetahui apa yang aku lakukan pada mu selama ini..!!"

hey kha mengerti dengan maksud perkataan juan. ia pun yidak ingin membesarkan masalah yang nantinya akan menyisakan dirinya sendiri.

"apa yang telah kau lakukan kepadaku selama ini..??" tanya hey kha pada juan.

Juan tahu bahwa hey kha tidak akan berani membentah perkataannya.

" Baguslah, kau sungguh cerdas.!!" ucap juan.

hey kha memiringkan bibinya melihat wajah senang juan.

" Aku melakukan semua ini untuk keluarga ku, aku tidak perduli dengan hal lainnya! termasuk hal-hal yang menyangkut diri mu Juan Yin." ucap ketus hey kha. Lalu pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Juan cukup puas dengan jawaban hey kha. walaupun juan masih bingung dengan sika hey kha.

"Ada apa dengannya?apakah aku telah menakutinya, hingga dia begitu menurut dan juga tidak membantah perintah ku lagi! hm, ini lebih baik," gumak juan.

beberapa saat kemudian. Robin pergi kekamar hey kha untuk mengantarkan pakaian yang telah di siapkan untuk hey kha.

sesampainya didepan kamar hey kha ,robin mengetuk pintu kamar.

" nona muda, ini saya Robin. saya datang mengantarkan gaun untuk nona,"

hey kha yang mendengar suara Robin, pergi membuka pintu kamarnya.

Robin pun memberikan kotak besar yang berisikan gaun di dalamnya.

" Terima kasih Robin," kata hey kha sambil tersenyum.

Robin berjalan menuruni tangga. ia memikirkan tentang hey kha yang harus bertahan bersama juan.

" Nona hey kha sangat baik dan juga ramah terhadap semua orang, tapi mengapa tuan Juan membenci nona muda? Ah,sudahlah. jangan cari masalah lagi.!!" gumam Robin.

hey kha yang melihat gaun yang diberikan Juan padanya.

" Waaahh....,baju ini sangat indah. aku punya begitu banyak pakaian tapi tidak ada yang sebagus dan se-indah ini! pasti gaun ini sangat mahal," ujar hey kha sambil memeluk gaun tersebut. "ah, jangan sampai gaun sebagus ini kotot!"

beberapa saat kemudian terdengar suara juan yang memanggil hey kha.

" Hei!! apakah kamu tertidur lagi?? mengapa kau sangat lama.!! " panggil juan pada hey kha.

" dia manusia yang kasar dan tidak sabaran!" gumak kesal hey kha.

juan kembali mengetuk pintu kamar hey kha dengan cukup keras.

hey kha pun membuka pintu kamarnya dan melihat juan yang Tampak kesal padanya.

" Maafkan aku," kata hey kha pada Juan.

" Cepat! tidak perlu bicara omong kosong lagi, nenek telah menelpon beberapa kali, dan itu semua karena dirimu yang terlalu lamban! padahal tidak ada yang berubah sedikitpun dari penampilan dan juga wajahmu, tetap saja jelek!" ucap ketus juan pada hey kha.

hey kha hanya bisa pasrah menerima ejekan dari juan. walaupun kesal tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, karena taruhannya adalah keluarga Tan.

" maafkan aku," kata hey kha lagi pada juan.

Juan sedikit terkejut dengan sikap hey kha.

"sudahlah, ayo berangkat."

***

Dalam perjalanan ke rumah nenek.

Tanpa sengaja Juan menatap kearah hey kha dan terus menatapnya.

'ternya dia sangat cantik, mengapa aku baru menyadarinya. apakah karena selama ini aku selalu saja marah-marah padanya? mungkin saja seperti itu,'batin Juan.

hey kha dapat merasakan bahwa juan terus saja menatapnya. perasaan canggung tetus bergejolak di hati hey kha. namun ia coba tenang.

"Mengapa kau menatapku seperti itu??" tanya hey kha pada juan.

Juan begitu terkejut mendengar pertanyaan hey kha. terlebih lagi melihat hey kha yang menatapnya seperti itu.

" Apakah aku terlihat semenakutkan itu?? hingga wajahmu memerah seperti itu," tanya hey kha kembali.

Juan sangt canggung dengan pertanyaan hey kha.

" Diam!! dan lihat ke depan!" bentak juan pada hey kha, karena ia terlanjur malu.

'Sial!! sebenarnya, apa yang telah aku pikirkan. aku tidak bisa seperti ini, ini bukanlah diriku,'batin Juan.

Suasana menjadi hening sampai di rumah keluarga Yin.

*Jangan bosan-bosan bacanya ya...,