Chereads / SELIN—DION / Chapter 31 - 30. Maksud Kedatangan Diandra

Chapter 31 - 30. Maksud Kedatangan Diandra

30 menit sebelum kedatangan Selin

Seorang gadis berjalan menghampiri meja kerja sekretaris Dion, gadis tersebut terlihat memesona dengan penampilannya yang cukup sederhana tetapi tetap terlihat elegan dan berkelas.

"Permisi, apa Dion ada di dalam?" Sapa gadis cantik tersebut dengan ramah pada Rima–Sekretaris Dion.

"Maaf Mbak, apa anda sudah membuat janji dengan Pak Dion sebelumnya?" tanya sang sekretaris dengan ramah. Sang sekretaris memperhatikan gadis yang berdiri di depannya itu, ia belum pernah melihat gadis itu sebelumnya dan tidak mengenali siapa gerangan gadis cantik nan elegan yang sedang berdiri di depannya ini.

"Ah.. saya belum memberitahukan kedatanganku padanya, tapi kau bisa memberitahukan kedatangan ku. Katakan padanya saya, Diandra sedang berada disini" ucap sang gadis yang ternyata adalah Diandra dengan ramah. Gadis itu menampakkan senyum manisnya yang bisa membuat orang-orang terpesona dengan senyumannya.

Rima mengangguk sedikt lalu melalukan panggilan interkom pada sang atasan sesuai instruksi yang diberikan oleh sang tamu dan menyebutkan nama tamu sang atasan. Setelah ia mendengar jawaban dari sang atasan ia lalu kembali meletakkan telepon interkomnya.

"Mari saya antar" ucap Rima sambil berdiri dari kursinya dan berjalan mendahului Diandra menuju ruangan Dion.

TOK TOK TOK

Rima masuk ke dalam ruangan Dion setelah mendapat persetujuan dari pemilik ruangan dengan di ikuti oleh Diandra di belakangnya.

"Permisi Pak, Tamu anda sudah datang" ucap Rima pada sang atasan. Dion tampak duduk di balik meja kerjanya dengan masih memeriksa beberapa laporan perusahaannya. Ia mendongak setelah mendengar suara sang Sekretaris dan melihat kedatangan Diandra.

"Dee, Silahkan masuk" ucap Dion sambil beranjak dari kursinya dan berjalan menghampiri Diandra. "Rima, tolong siapkan minuman untuk tamu saya" perintah Dion pada sang sekretaris.

"Baik Pak" jawab Rima sambil mengangguk " Maaf Mbak, anda mau minum apa?" tanya Rima pada Diandra dengan ramah.

"kalau bisa tolong buatkan Orange Juice saja" jawab Diandra dengan ramah pula. Rima mengangguk setelah mendengar permintaan sang tamu dan segera pamit undur diri.

"Silahkan duduk Dee" ucap Dion mempersilahkan Diandra untuk duduk di salah satu sofa yang terdapat di ruangannya, ia juga mengambil tempat duduk di single sofa yang ada disana.

"Jadi ini ruanganmu sekarang?" tanya Diandra sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, ia mengamati setiap tata letak tuangan tersebut sebelum pandangannya berhenti tepat pada pemilik ruangan.

"Yah... seperti yang kau lihat sekarang" jawab Dion sambil mengandarkan punggungnya ke sandaran sofa yang ia duduki.

"Aku ngga nyangka kamu bakalan beralih profesi kayak gini" ucap Diandra lagi. Ia masih mengamati ruangan Dion.

"Yah... aku juga ngga Nyangka bakalan berakhir menjadi o4ang kantoran" timpal Dion sedikit terkekeh, ia juga tidak menyangka bahwa hidupnya akan beralih dari yang bisanya menghabiskan waktunya di udara menjadi menghabiskan waktunya di dalam ruangan tersebut.

TOK TOK TOK

Pintu ruangan Dion kembali diketuk dan menampilkan Rima yang sedang membawa nampan berisi minuman untuk sang atasan dan sang tamu, dan setelah meletakkan minuman tersebut ia kembali pamit dan kembali meninggalkan mereka berdua.

"Jadi, ada hal apa sampai kau datang ke kantor ku?" tanya Dion menanyakan tujuan kedatangan Diandra ke kantornya setelah pintu ruangannya kembali tertutup.

"Ahh.. ya, aku sampai lupa" ucap Diandra sambil menepuk keningnya. "Aku mau mengundang kalian, maksudku kau dan calon istrimu untuk datang ke acara Fashion Show ku yang akan di adakan besok malam" ucap Diandra sambil mengeluarkan sebuah kartu undangan dan menyodorkannya ke arang Dion yang duduk di seberangnya.

Dion menerima undangan yang disodorkan oleh sang mantan dan memeriksanya sesaat sebelum meletakkannya di atas meja kaca yang ada didepannya.

"Woww... Selamat" ucap Dion memberi selamat pada sang mantan, ia turut senang dengan pencapaian yang telah di capai oleh Diandra dalam kariernya.

"Terima kasih" jawab Diandra dengan tersenyum lebar.

"Oh ya ngomong-ngomong soal Selin, sebenarnya aku sedang menunggunya sekarang, dia akan tiba sekitar 5 menit lagi. Kau bisa langsung mengundangnya saat dia datang" ucap Dian yang mengingat kalau Selin akan segera datang.

"Kalian akan makan siang bersama?" tanya Diandra

"Iya, kami akan makan siang bersama. Kebetulan tunangan sahabatnya baru datang dan mengundang kami untuk makan siang bersama." Jawab Dion, ia kemudian melihat kearah jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "tidak biasanya dia terlambat seperti ini" guman Dion pelan yang masih bisa di dengar oleh Diandra.

"Apa ada masalah?" tanya Diandra saat melihat Dion mengerutkan keningnya.

"Tidak" jawab Dion singkat, tapi dari ekspresinya Diandra tau kalau ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, ia kemudian ikut memeriksa jam di pergelangan tangannya dan menyadari sesuatu yang membuat mantan kekasihnya itu tiba-tiba berubah.

"Apa tidak sebaiknya kau meneleponnya? Capa Diandra tiba-tiba. Dion diam sejenak tak mengerti dengan ucapan Diandra barusan dan setelah beberapa saat, ia baru mengerti maksud dari perkataan mantan kekasihnya itu. Ia lalu beranjak dari duduknya menuku meja kerjanya untuk mengambil ponselnya.

Setelah ia memegang ponselnya dan menghidupkan layar utama, ia melihat ada pesan masuk dari sang calon istri yang ternyata sudah ia terima beberapa menit yang lalu. Ia segera memeriksa pesan tersebut.

[Aku tidak jadi mampir ke kantormu, kita bisa langsung bertemu di tempat janjian saja] isi pesan dari sang calon istri. Selin juga mengirimkan alamat tempat yang akan menjadi tempat makan siang mereka.

Setelah membaca pesan tersebut dan memeriksa lokasi yang ia terima, Dion segera mengambil jasnya yang menggantung di gantungan jas di belakang kurainya dan meraih kunci mobilnya yang tergeletak diaras meja kerjanya.

"Selin ngga jadi datang, aku akan langsung ke tempat janjian kami saja" ucap Dion pada Diandra memberitahu isi pesan yang dikirimkan oleh Selin.

"Oh... aku kira aku bisa ketemu sama dia dan mengundangnya secara langsung" ucap Diandra setengah mengeluh, ia sebenarnya sangat ingin bertemu dengan Selin dan mencoba berteman dengan calon istri dari sang mantan kekasih karna mengingat pertemuan pertama dan keduanya tempo hari berjalan tidak lancar.

"Mungkin lain kali, aku bakalan bujuk dia untuk datang ke pagelaran kamu" ucap Dion menghibur Diandra. Ia paham dengan niat baik mantan kekasihnya itu untuk mencoba berteman dengan sang calon istri.

"Ya sudah, kamu sebaiknya berangkat sekarang. Aku juga masih ada janji dengan teman ku untuk makan siang" ucap Diandra beranjak dari duduknya dan merapikan sedikit penampilannya. Dion mengangguk menyetujui usulan Diandra dan mereka segera berjalan keluar dari ruangan untuk segera berangkat ke tempat tujuan masing-masing.

Saat berada di luar ruangannya, Dion melihat meja kerja sekretarisnya telah kosong karna memang saat ini sudah memasuki jam istirahat kantor dan kemungkinan sang sekretaris telah pergi untuk istirahat bersama rekan-rekannya.

Dion kemudian melanjutkan langkahnya dan di ikuti oleh Diandra di sampingnya, mereka sedikit bercakap-cakap selama perjalanan menuju lift hingga mereka berpisah di parkiran dan segera berangkat ke tujuan masing-masing.