Chereads / Me And My Teacher Relationship?! / Chapter 47 - Keadaan Di SMA Tojidai

Chapter 47 - Keadaan Di SMA Tojidai

(POV Mamoru)

Sudah setengah bulan sejak Kazuto menghilang. Aku tau jika dia sedang pergi jauh dari Tokyo tapi aku tidak tahu sekarang dia berada dimana.

Setelah Kazuto menghilang, skandal Reina-Sensei dan Kazuto pun dapat diselesaikan dengan damai dengan pembelaan Reina-Sensei yang mengatakan jika dia terpaksa menjadi tunangan Kazuto.

Jujur saat aku mendengar pembelaan Reina-Sensei membuatku ingin menamparnya dan menyuruh dia meminta maaf kepada Kazuto. Reina-Sensei tidak tahu bagaimana keadaan Kazuto dimalam dia menelpon aku.

Saat Kazuto menelpon ku, aku merasakan kesedihan dari nada bicaranya. Saat itu aku ingin sekali menyusulnya di stasiun kereta api lalu menyemangati nya, tapi mendengar dia sudah lelah aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Berkat Reina-Sensei, Kazuto dianggap sebagai pencoreng nama Kigahara. Chloe, Kizuna, Misaki, Rise, dan aku sedang berusaha melacak keberadaan Kazuto dan membujuknya pulang ke rumah.

Ayah Kazuto juga sudah membuat sayembara kepada orang yang berhasil menemukan Kazuto maka akan diberi imbalan sebesar 30juta¥. Sekarang aku sedang berusaha keras melacak keberadaan Kazuto agar tidak ada satupun orang yang berhasil menemukan Kazuto dan memenangkan sayembaranya.

"Jadi bagaimana Mamoru? Apa kau dapat petunjuk?," Ucap Kizuna yang sedang melahap makan siangnya.

Setiap istirahat makan siang, kami semua berkumpul di atap sekolah sambil melaporkan perkembangan pencarian Kazuto.

"Aku dapat beberapa petunjuk. Pertama aku menemukan handphone Kazuto di rel kereta stasiun Tokyo."

"Benarkah?," Tanya Kizuna.

Aku meraba kantung celanaku dan mengambil sebuah handphone yang aku yakin ini milik Kazuto.

"Silahkan pastikan sendiri."

Kizuna mengambil handphone itu dari tanganku dan mulai memeriksa handphone itu.

"Benar ini milik Kazuto. Karena masih ada riwayat chatku dengannya 1 bulan yang lalu."

Aku melihat riwayat percakapan Kizuna dan Kazuto. Isinya percakapan nya lumayan membuatku geli, karena Kizuna bertanya-tanya ukuran celana dalam Kazuto berapa.

"Selain handphone ini, apa kau dapat petunjuk lainnya?".

Sebenarnya masih ada tapi aku ragu ini benar atau tidak "3 minggu lalu ada tukang potong rambut yang mengatakan kalau dia bertemu dengan Kazuto. Katanya Kazuto memotong rambutnya di salon miliknya."

"Salon itu berada dimana."

"Jauh dari Tokyo. Kota Takayama prefektur Gifu."

"Kalau begitu akhir pekan kita akan pergi ke Takayama!," Ucap Kizuna dengan Lantang.

Lalu Kizuna berdiri dan membuka pintu atap sekolah "Anda juga harus ikut Reina-Sensei. Ini semua salahmu dan kau harus meminta maaf kepada Kazuto jika kita berhasil menemukannya di Takayama nanti!".

Aku kaget melihat Reina-Sensei yang rupanya mendengarkan pembicaraan kami.

"Baiklah…," jawab Reina-Sensei.

Walaupun aku tidak bisa memaafkan perlakuan Reina-Sensei terhadap Kazuto, tapi apa yang dikatakan Kizuna benar. Dia harus ikut dan meminta maaf pada Kazuto saat kita berhasil menemukannya.

———

Akhir pekan tiba. Kami semua sudah berkumpul di stasiun Tokyo dan sudah bersiap pergi ke Takayama untuk mencari Kazuto. Semua biaya keberangkatan kami semua ditanggung oleh Kizuna.

Kami akan mencari Kazuto selama dua hari. Jika kami tidak berhasil menemukannya dalam dua hari maka kami akan menyewa dektektif terkenal untuk menemukan keberadaan Kazuto.

"Kenapa aku harus ikut?," Tanya Mizore yang berdiri di sebelah ku.

"Kalau ketemu dengan Kazuto aku ingin memberitahukan kepadanya jika aku sudah berpacaran denganmu."

Sebelum dia mengucapkan selamat tinggal, aku mengatakan kalau aku akan menembak Mizore sebagai hadiah perpisahan.

Beberapa menit kemudian kereta sampai dan kami semua naik ke dalam kereta. Aku dan Mizore duduk bersebelahan lalu di depan kami ada Kizuna dan Reina-Sensei.

Aku tidak ingin melihat Reina-Sensei, karena itu aku akan pura-pura tidur sambil menyenderkan kepalaku ke bahu Mizore.

"Jika saja… waktu itu aku tidak mengatakan hal sejahat itu pada Kazuto…."

"Buat apa menyesali itu sekarang? Reina aku sudah memberitahukan kepadamu kalau kau harus kuat dan menghadapi ini semua bersama Kazuto. Tapi kenapa—".

Benar apa yang dikatakan oleh Kizuna. Buat apa Reina-Sensei harus menyesali ini semua. Jika saja dia kuat dan berani menghadapi masalah waktu itu maka Kazuto tidak akan pergi meninggalkan kita semua.

"Maafkan aku semuanya."

"Kau tidak perlu meminta maaf kepada kami. Kau harus meminta maaf kepada Kazuto."

"Tapi aku tidak menyangka jika Kazuto akan menghilang seperti ini," ucap Reina-Sensei.

Cih.

"Kazuto menelponku sebelum dia menghilang," ucapku bangun dari tidur pura-pura.

"Suara nya tidak seperti biasa, dia merasakan kesakitan, dan bahkan dia ingin bunuh diri saat itu. Dia merasa sudah mencoreng nama keluarga Kigahara karena itu dia tidak pantas untuk berada bersama kita lagi. Dan benar apa yang dikatakan Kazuto, berkat anda Kazuto sudah dicap sebagai pencoreng nama baik keluarga Kigahara!".

Reina-Sensei terdiam dan dia tidak bisa melawan kata-kata ku.

Sial, aku jadi terbawa emosi. Melihat aku yang terbawa emosi, Mizore menggenggam tanganku dengan erat seolah-olah dia mengatakan "Sabar, jangan terbawa emosi Mamoru."

"Mamoru kenapa kau tidak bilang kalau kau sempat berbicara dengan Kazuto sebelum dia pergi?!".

"Maaf, tapi aku ingin menghargai perasaan Kazuto."

Kizuna menghela nafas nya. Dia terlihat sangat marah sekarang ini "Jika kau masih menyembunyikan sesuatu katakan sekarang sebelum aku yang memaksamu mengatakannya."

Mengerikan! Idol terkenal Kizuna yang dikenal sebagai idol tercantik dan terimut ternyata sangat mengerikan!.

"Ti-Tidak ada selain itu..."

Setelah Kazuto menghilang, Kizuna menjadi sangat pemarah dan sensitif kalau menyangkut soal Kazuto. Diantara kami semua, mungkin dia yang terus mencari keberadaan Kazuto hingga mengeluarkan banyak uang. Aku kagum kepada rasa cintanya kepada Kazuto.

"Setelah kita menemukan Kazuto dan kau meminta maaf kepadanya, aku ingin kau menjauh dari Kazuto," ucap Kizuna.

"Baiklah…."

———

Setelah perjalanan 9 jam dari stasiun Tokyo, akhirnya kami sampai di kota Takayama.

Kami beranjak dari stasiun Takayama dan mulai berpencar menjadi Kazuto.

Pertama aku dan Mizore akan pergi ke salon dimana tukang potong rambutnya bilang kalau Kazuto pernah kesini untuk potong rambut.

"Selamat siang."

"Apakah anda kesini untuk potong rambut?"

"Tidak. Saya ingin bertanya, apakah benar 3 minggu lalu Kigahara Kazuto mengunjungi salon anda?".

"Oh iya. Dia memang kesini untuk potong rambut."

"Kalau boleh tau dia minta gaya rambut seperti apa?".

Aku ingin memastikan ini karena kalau Kazuto pergi ke salon untuk memotong rambutnya itu pasti dia merubah penampilan nya.

"Maaf kalau itu saya tidak bisa beritahukan kepada anda. Karena privasi pelanggan saya nomor satu."

Kalau begini aku tidak memakannya. Terpaksa aku harus pergi tanpa mendapat satupun petunjuk. Aku dan Mizore mulai mencari Kazuto ke seluruh kota.

Namun kami semua tidak menemukan nya sampai matahari tenggelam.

"Pencarian kita lanjutkan esok hari. Sekarang kita harus mencari penginapan untuk beristirahat," ucap Kizuna.

"Kalau begitu aku kita pergi ke penginapan Mizutani yang ada di desa Shirakawa dekat sini!," Ucap Chloe.

*to be continued