Chereads / Arte Stella / Chapter 7 - The First Fight #1

Chapter 7 - The First Fight #1

Benturan senjata pun mulai terdengar. Gemericik bunga-bunga api yang indah dan panas, mulai terasa. Kali ini Maria Gertrude bertarung ditemani gelombang air laut sebagai latarnya. Gadis bersurai putih sepunggung itu tidak akan menahan dirinya pada lawannya kali ini.

Kaki mungil itu membantunya melompat dari satu atap ke atap lainnya. Menghindari semburan air panas yang dikeluarkan monster gurita dan melelehkan bangunan-bangunan dibelakangnya. Semburan itu pun terus mengikutinya.

Khawatir akan gadis yang bertindak sembrono itu, Heitz mencoba untuk membantunya. Tapi kakinya yang terkilir di pertarungan sebelumnya membuatnya kesusahan untuk berdiri. Alhasil, yang dapat dilakukannya sekarang adalah merapalkan mantra dari jauh.

"Golem Terrae!"

Heitz meletakkan telapak tangannya di tanah. Kemudian muncul lingkaran sihir berwarna keemasan bersamaan dengan munculnya sebuah golem yang keluar dari dalam tanah dekat dengan tempatnya berdiri. Ukurannya memang tidak sebesar monster gurita itu, namun setidaknya cukup untuk mengulur waktu hingga bala bantuan datang.

Golem itu menahan pergerakan monster gurita. Maria terlihat semakin bersemangat untuk kembali bertarung. Ia mengambil pisau belati yang disimpan di balik jaketnya. Diusapnya belati itu dari pangkal hingga ke ujung sembari membisikkan mantra.

Belati biasa tadi pun mengeluarkan cahaya kemerahan yang lama-lama berubah menjadi api. Tanpa aba-aba, Maria berlari mendekati monster itu. Heitz berteriak untuk mencoba menghentikannya. Namun saudara kembar kakaknya itu tidak mempedulikannya dan terus maju.

"Tidak ada yang bisa mengalahkan Maria yang hebat ini!"

Suara lantang gadis itu membuat si monster mengalihkan perhatiannya dari golem. Beberapa tentakel raksasanya mulai menyerang Maria yang dengan mudah menghindarinya.

Sembari menghindar, Maria melemparkan belatinya tepat mengenai kepala sang moster. Ledakan dahsyat terlihat setelahnya. Melihat adanya kesempatan bagus, Maria meraih tombak yang selalu dibawanya di punggungnya.

Hampir sama dengan belatinya, ia mulai merapalkan mantra namun mantra yang lebih kuat dari sebelumnya. Percikan api di ujung tombak berubah menjadi api begitu Maria membidik.

"Oh, God of Fire! Blast--"

"Ferrum Acus!"

Belum selesai merapalkan mantra, jarum-jarum entah dari mana menyerang monster itu. Dilihatnya seorang gadis bergaun hitam di atas atap salah satu rumah yang tak jauh darinya. Gadis itu menggerakkan tangannya seperti menari-nari. Kedua tangannya diangkat ke atas. Kemudian diturunkan hingga membuat rantai yang mengikat salah satu tangannya berbunyi. Membuat Maria membeku ditempat.

'Akh! Sekarang bukan waktunya terpesona dengan mantra orang lain!' batin Maria sambil menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan diri. 'Oh, ya! Adikku!'

"Maria!"

Mendengar namanya dipanggil oleh suara yang familiar, Maria buru-buru berbalik dan mendapati dua orang yang berlari ke arahnya, Pruisen dan Rain.

"Apa kalian lihat Heitz sebelum datang kemari?!" keduanya menggelengkan kepala menanggapi pertanyaan Maria. Gadis itu kemudian teringat sesuatu dan merengut seperti anak kecil. "Siapa dia? Aku baru saja mau menyelesaikan pertarungan ini dengan sihirku yang hebat!"

Pruisen mengikuti arah jari Maria yang menunjuk seseorang. "Maksudmu Alicia? Dia salah satu anggota Iron Cross. Pasti dia yang mengendalikan jarum-jarum besi itu."

"Bagaimana makhluk sebesar itu bisa masuk?"

Pertanyaan dari Rain membuat si pemilik julukan 'penguasa lautan' itu tersentak. Bagaimana monster yang besarnya dua kali lipat dari kapal terbesar milik mereka bisa masuk ke pelabuhan? Yang dilindungi tembok sihir tak kasat mata yang dibuat ayah mereka, salah satu penyihir terkuat di selatan.

"Itu bisa dibahas nanti, sekarang kita harus menghadapi pengganggu pesta ini!" ucap Pruisen sembari menarik pedang dari sarung pedang di pinggang kanannya. Diikuti Rain yang mengepalkan tangannya dengan semangat.

Maria mengerjapkan matanya beberapa kali. Kemudian menghela nafas dan tersenyum.

"Bahkan setelah bertahun-tahun, kalian tidak pernah berubah…"

***

✙Iron Cross✙

***