setelah suster memeriksa keadaan aisyah dan membantunya membersihkan diri suster berpamitan untuk pergi, arga yang dari yadi menunggu suster selesai akhirnya kembali ke kamar aisyah.
" kamu harus makan dan minum obatnya. " kata arga akan menyuapi aisyah.
" hmmm... mas aku mau pulang kerumah, aku tidak suka disini, kamu juga harus kekantor, kamu akan lelah merawatku, kalau... "
" makan dulu ay... " arga menyela kalimat aisyah. lalu aisyah mulai makan dengan disuapi arga.
" nanti aku bilang sama dokter, biar kamu dirawat dirumah " kata arga lembut sambil terus menyuapi aisyah
" terimakasih mas.. " seru aisyah.
dia tersenyum seperti anak kecil, terlihat begitu bahagia.
arga baru melihat senyum seperti ini lagi, terakhir melihat saat makan bersama orangtua aisyah.
saat arga masih menyuapi aisyah tiba tiba seorang wanita masuk dengan kesal.
" arga kamu kenapa jagain wanita ini disini, aku kerumahmu tadi dan hanya ada bik irah dirumah " teriak karin
" kamu masih berani datang kesini setelah apa yang kamu lakukan pada aisyah? " kata arga dingin
" dia istriku, tentu saja aku akan menjaganya " sambung arga
" dia pasti hanya pura pura sakit untuk mendapat perhatianmu arga " kata karin
" pergilah.... kita sudah tidak ada hubungan apa apa lagi sekarang " kata arga
" apa... dasar wanita penggoda, kamu pasti sudah merayu arga dengan rayuan gombalmu " umpat karin pada aisyah
" kata kata itu seharusnya ditujukan pada kamu sendiri " tiba tiba terdengar suara wanita dari pintu kamar
" mama... " panggil arga
ibu arga langsung datang kerumah sakit setelah menelphon rumah arga dan bik irah menceritakan keadaan aisyah
" dasar anak nakal,, menjaga istri saja tidak bisa" kata ibu arga sambil mencubit lengan arga mengabaikan keberadaan karin disana.