tak terasa satu minggu sudah berlalu, kaki dan tangan aisyah sudah sembuh kini dia sudah bisa berjalan sendiri.
selama satu minggu ini arga setia mengantar kekamar mandi, membantu makan, dan pulang kantor lebih cepat.
malam ini setelah makan malam arga mandi, sedangkan aisyah duduk dikursi santai yang menghadap ketaman belakang rumah, ini adalah tempat favorit aisyah, dari sini aisyah bisa merasakan hembusan angin dari pintu balkon. semilir angin menerpa, menyingkap rambut panjang aisyah yang tanpa hijabnya yang membuat kecantikannya semakin bersinar.
diam diam dari samping arga memperhatikan kecantikan istrinya yang alami tanpa bedak tebal seperti topeng pada wanita wanita yang selama ini mengelilingi arga.
perlahan arga menghampiri aisyah.
aisyah terkejut saat arga mencium ujung kepala aisyah.
" mas.... " kata aisyah yang terkejut sambil tersipu malu
pasalnya saat ini arga hanya menggunakan handuk yang menutupi bagian bawah badannya.
" angin malam g baik ay... " kata arga sambil menutup pintu dan tirai balkon.
" hmmm... "
arga duduk disebelah aisyah, kursi santai yang tidak terlalu besar tapi cukup untuk dua orang membuat tidak ada jarak antara mereka.
" kenapa tidak pakai baju dulu mas, nanti masuk angin " kata aisyah sambil menunduk karena tidak biasa melihat pemandangan dada bidang didepannya.
" menurut kamu " kata arga tersenyum sambil tangannya memegang dagu aisyah dan menghadapkannya kewajah arga.
" ha... " kata aisyah bingung
aisyah adalah gadis pintar tapi dia tifak pintar dalam hal ini jadi dia tidak mengerti maksud arga
melihat ekspresi aisyah arga semakin jatuh cinta sama istrinya,,,
arga hanya tersenyum melihatnya.
perlahan dia mencium bibir aisyah yang merona, ciuman itu semakin bergairah, disandarkan tubuh aisyah kekursi menjadi setengah tidur. ciuman itu turun keleher aisyah aisyah yang tidak pernah merasakan sensasi ini tidak bisa menahan perasaan yang mendebarkan ini, tangannya meremas punggung arga dan tubuhnya terus menggeliat.
" sekarang tahu...? " arga melepas ciumannya.
aisyah hanya tersenyum dan pipinya sangat merah karena malu.
" wajahmu merah aku suka,,, " bisik arga sambil menggendong aisyah ketempat tidur.
arga melanjutkan ciumanya dan tangannya melepas pakaian aisyah.
dia terpana dengan tubuh aisyah, dia pikir tubuh aisyah kurus, tapi ternyata tubuhnya sangat indah berisi sangat seksi, buah dada yang besar tapi tidak berlebihan, kulinya putih merata. " selama ini disembunyikan dalam pakaian yang besar, dan aku pria yang sangat beruntung yang memiliki istri seperti ini" pikirnya
aisyah sangat malu arga melihati tubuhnya.
arga menindih tubuh aisyah dan menciumi seluruh tubuhnya. aisyah bergetar mendapat perlakuan seperti ini dari arga,,,
" apa kamu takut ?" tanya arga yang menyadari hal ini.
" hmmm " angguk aisyah sambil tersenyum
" kamu akan terbiasa " kata arga lembut
malam itu berlalu dengan indah untuk suami istri ini karena kelelahan mereka tidur dalam pelukan bahagia...
aisyah terbangun saat suara azan subuh berkumandang,,,
" mas... mas.. sudah subuh " aisyah membangukan arga yang memeluk erat aisayah
perlahan mata indah arga mulai terbuka
" hmmm... pagi sayang " kata arga dengan senyum terbaiknya dan mencium bibir aisyah
" ayo bangun kita shalat subuh dulu " kata aisyah
arga ragu ragu dan mengangguk pelan. memang selama ini arga telah meninggalkan kewajibannya sebagai muslim, dia sudah terbuai dengan kemewahan dan hidup jauh dari ajaran agama.
" ahhh... " aisyah meringis merasa sakit ditubuh bagian bawahnya, badannya juga merasa sakit semua.
" apa sakit? " tanya arga
" hmm " angguk aisyah
" aku bantu kekamar mandi " kata arga sambil menggendong aisyah sambil menciumi kening dan pipi aisyah.
mereka akhirnya mandi bersama karena waktu subuh akan habis.
mereka shalat subuh berjamaah,,,
aisyah sangat senang suaminya kini menjadi imamnya.
" sayang terima kasih kamu sudah menerimaku apa adanya, jujur aku sudah melalaikan kewajibanku sebagai muslim selama ini dan kamu membawaku kembali " kata arga