Pagi berikutnya, Xi Xiaye bangun seperti biasa. Dia bersiap-siap dan keluar dengan tas kerjanya yang tebal dan tas tangannya setelah sarapan ringan.
Ketika dia berjalan untuk mengambil mobilnya di garasi, dia mendapati jaket hitam Mu Yuchen yang telah diberikan kepadanya sehari sebelumnya, berada di kursi penumpang depan. Xi Xiaye mengerutkan kening dan ingat bahwa dia lupa mengembalikannya.
Berpikir sebentar, lalu memasukkannya ke dalam tasnya. Menempatkan tas kerja dan tas tangannya di kursi sampingnya, lalu menyalakan mobil.
Mobil itu bergerak ke arah Glory World Corporation dengan cepat. Sepanjang jalan, Xi Xiaye mencari toko binatu dan akhirnya menemukannya.
"Kapan saya bisa mendapatkannya kembali?" Xi Xiaye bertanya ketika dia mengambil kwitansi.
"Besok sudah bisa diambil, Nona," jawab penjaga toko.
Xi Xiaye mengangguk. "Terima kasih. Aku akan datang dan mengambilnya besok malam."
Dia menyimpan kwitansi dan kembali ke mobilnya. Butuh waktu cukup lama baginya untuk menemukan toko binatu dan berharap bisa datang tepat waktu karena dia tidak pernah terlambat sebelumnya.
Xi Xiaye melajukan sambil memikirkannya.
Saat ini, di tengah Tor Avenue yang sibuk di Kota Z, sebelum pintu masuk sebuah bangunan besar, lima pria berjas hitam dan dua wanita berpakaian serupa berdiri di sana dengan sigap seolah-olah mereka sedang menunggu seseorang.
Setiap karyawan terkejut. Tujuh dari mereka adalah elit teratas perusahaan: tiga Wakil Presiden dan empat Direktur. Mereka biasanya tidak terlihat di depan umum, jadi hari ini sungguh mengejutkan melihat mereka semua berkumpul di pintu masuk. Pasti ada hal penting yang terjadi hari ini.
"Aku dengar Direktur Utama Mu yang baru akan datang. Kalau tidak, Wakil Presiden dan para Direktur tidak akan menunggu di sini!"
"Itu benar! Tuan akan datang dan begitu pula dengan expat elitnya dari luar negeri. Semuanya berambut pirang tampan! Aku benar-benar menantikannya!"
"Benar! Aku benar-benar ingin melihat seperti apa rupa Tuan Mu. Semua orang mengatakan dia luar biasa ... Seorang lelaki tampan yang diakui oleh seluruh Kota Z. Aku ingin tahu wanita seperti apa yang dia sukai ..."
"Pergilah! Pasti bukan orang sepertimu. Hmm, kenapa hanya ada tujuh orang? Aku tidak melihat Direktur Xi ..."
"Di mana dia? Mungkinkah dia tidak menghadiri acara seperti ini juga? Ups, para penjaga datang. Ayo pergi!"
...
Para karyawan mulai bergosip dan hanya meninggalkan tempat ketika penjaga keamanan mengusir mereka.
"Wakil Presiden Liu, bukankah Direktur Xi benar-benar sombong sekarang? Apakah dia tidak tahu bahwa Direktur Utama Mu yang baru akan datang hari ini? Bagaimana dia bisa begitu terlambat?"
Sebuah suara yang tidak bahagia memecah kesunyian. Di antara kelompok petinggi di pintu masuk, seorang wanita dengan setelan abu-abu mendengus tidak sabar.
Wanita itu memiliki perawakan yang cantik, dagu yang tajam, dan bahkan mata yang lebih tajam. Dia terlihat sangat cakap. Dengan riasan ringan, usianya tampak sekitar 30 tahun, tetapi dia sebenarnya hampir berusia 40 tahun dan merupakan salah satu direktur proyek Glory World Corporation.
Wakil Presiden Liu yang dia panggil adalah Wakil Presiden Liu Lingyu, seorang pria paruh baya yang kurus. Ketua lama telah mengakui kemampuannya dan mengangkatnya sebagai Wakil Presiden.
Glory World Corporation memiliki total tiga Wakil Presiden: Liu Lingyu, Wen Haiming, dan Zhang Lan. Mereka semua adalah individu yang berbakat di bidang bisnis dan telah bekerja di Glory World Corporation selama lebih dari 20 tahun.
Di bawah Wakil Presiden adalah Direktur. Banyak dari mereka dikirim ke anak perusahaan lainnya. Termasuk Xi Xiaye, saat ini ada lima direktur di cabang utama perusahaan.
Wanita yang berbicara tadi adalah salah satu direktur. Namanya Liu Peilian dan meskipun dia adalah individu yang cakap, dia tidak begitu disukai di kalangan rekan-rekannya. Namun demikian, dia melakukan pekerjaannya dengan baik, itulah sebabnya dia bisa mencapai posisi sebagai direktur.
"Direktur Xi meminta cuti dariku kemarin. Dia mungkin sakit, jadi bisa dimengerti kalau dia mungkin terlambat. Lagipula Direktur Utama Mu belum datang, kan?" Liu Lingyu melirik Liu Peilian dengan pandangan kesal .
Orang yang menghubunginya kemarin sebenarnya adalah Direktur Utama Mu. Direktur Xi pasti mengenal Direktur Utama Mu secara pribadi, tetapi Xi Xiaye selalu tepat waktu. Kenapa dia terlambat hari ini?
Liu Lingyu khawatir dengan kedaannya.
Dia adalah orang yang telah bersama Xi Xiaye sejak dia bergabung dengan perusahaan. Gadis itu cerdas dan pekerja keras. Karena dia adalah salah satu bawahan terbaiknya, tentu saja, Liu Lingyu tidak akan senang ketika Liu Peilian mengkritiknya.
Liu Peilian tutup mulut setelah diberitahu oleh Wakil Direktur Liu. Dia melirik Wakil Direktur Wen Haiming yang baru saja menatapnya dengan marah tanpa mengatakan apa-apa.
Wakil Direktur perempuan Zhang Lan ragu-ragu untuk sesaat sebelum menyuarakan pikirannya, "Wakil Presiden Liu, ini adalah acara besar yang akan dihadiri Direktur Utama Mu hari ini. Apakah dia akan merasa tidak dihargai dengan begitu sedikit orang yang menyambutnya?"
"Tuan tidak suka menyebabkan keributan besar. Tidak apa-apa. Tunggu saja dengan sabar! "Jawab Liu Lingyu dan kemudian memeriksa dari arah kejauhan. Akhirnya, beberapa mobil hitam mewah perlahan mendekat.
"Ia disini!"
Mereka terkejut dan cepat melangkah maju.
Empat mobil perlahan berhenti di depan pintu masuk Glory World Corporation. Mobil di depan berhenti tepat di samping pintu dan tiga mobil mengikuti tepat di belakangnya.
Pintu tiga mobil di belakang terbuka dengan cepat ketika empat pria asing tampan dan berambut pirang keluar. Masing-masing diapit oleh dua pengawal berjas hitam dan kacamata hitam.
"Tuan, kita sudah sampai!" Li Si turun dari mobil dengan cepat dan membuka pintu kursi penumpang.
Mu Yuchen yang masih membaca dokumen untuk rapat nanti perlahan-lahan menutupnya. Dia menyerahkannya kepada Li Si dan melangkah keluar dari mobil.
"Selamat telah mengambil alih Glory World Corporation, Tuan!" Di bawah pimpinan Liu Lingyu, tim manajemen naik untuk memberi selamat kepadanya.
Mu Yuchen mengenakan setelan putih kasual hari itu. Ketika dia berdiri di depan pintu masuk Glory World Corporation, dia mengangkat kepalanya dan memandang panjang ke gedung tinggi yang hampir mencapai awan. Matanya tampak cerah, lalu kembali tenangan seperti biasanya.
Dia mengangguk dan kemudian berjalan melewati pintu masuk. Tiba-tiba, dia berkata, "Beri tahu semua personel terkait bahwa saya ingin mengadakan pertemuan sekarang."
Dia menghilang setelah meninggalkan pesan, Li Si dan Ah Mo dengan cepat mengikutinya di belakang.