Chapter 28 - Keluarga yang Dingin

Mata Yue Lingsi sedikit terbuka, namun raut wajahnya muram. Dia menghela nafas panjang, berkata, "Media Budaya Yueying melakukan kontrak kerja sama dengan beberapa proyek besar beberapa waktu lalu. Perusahaan berfokus pada mereka kemudian tiba-tiba para investor menarik diri. Wakil Direktur melarikan diri setelah menggelapkan dana dalam jumlah besar dan sekarang Yueying menghadapi krisis finansial. Nenekmu…"

Mundur?

Kenapa terjadi begitu tiba-tiba?

Xi Xiaye memandangnya ragu, matanya memancarkan kesedihan.

"Semuanya bemula dari Xinyi. Direktur Grup Qi Kai tertarik dengan Xinyi sudah lama dan mau menikahinya, tapi kau tahu Xinyi dan Yifeng tidak dapat terpisahkan, sehingga tentunya ditolaknya lamaran itu. Lalu Grup Qi Kai marah dan menarik diri sebagai investor, dalam keadaan seperti itu Wakil Direktur malah menggelapkan uang perusahaan dan kabur. Nenekmu begitu sangat terkejut dan pingsan."

Yue Lingsi tiba-tiba berpaling dan melihat Xi Xiaye. Setelah beberapa saat menahannya, dia pun memberanikan diri berkata, "Xiaye, aku tahu segalanya tentang Han Yifeng adalah salah Xinyi. Kita semua masih belum melepaskannya beberapa tahun ini, apalagi kakek nenekmu. Mereka benar-benar mengkhawatirkanmu."

"Tapi Han Yifeng dan kau adalah masa lalu. Dia benar-benar jatuh cinta pada Xinyi dan kuharap kau merelakannya. Nenekmu mengkhawatirkanmu. Dia takut kau tidak dapat mengurus dirimu sendirian, itulah kenapa dia mencoba mencarikanmu pasangan lain yang lebih bagus."

Pada titik ini Yue Lingsi terdiam dan matanya memancarkan sedikit ketidaktulusan. Sambil menggigit bibirnya, dia berkata,"Sebenarnya Direktur Grup Qi Kai juga tidak buruk. Dia tinggi dan tampan juga berasal dari keluarga kaya. Semua wanita di Kota Z tergila-gila padanya, berharap menjadi anggota keluarga Qi yang benar-benar terpandang. Aku kenal nyonya di keluarga Qi. Mereka ramah…"

Mata Xi Xiaye berubah dingin karena pembicaraan itu. Sambil mengendalikan dirinya bertanya, "Jadi kenapa?"

"Jadi…ya…"

Yue Lingsi menunduk.

"Biar kujelaskan." Sebuah suara yang tua memotong pembicaraan.

"Kau sudah bangun, Bu? Bagaimana keadaanmu? Kata dokter kau bekerja terlalu keras. Kau bahkan belum bisa kembali kerja…"

Yue Lingsi terkejut dan menghampirinya. Xi Xiaye menyadari Deng Wenwen telah sadar tanpa ada yang tahu. Sepasang matanya yang tua masih terlihat memandang tajam.

"Bangunkan aku sebentar."

Sementara suaranya yang melemah, auranya masih sekuat dahulu.

Yue Lingsi membangunkan dan menyandarkannya dua buah bantal saat Xi Xiaye hanya berdiri di sana melihatnya dengan tenang.

"Duduk!"

Nadanya terdengar sedikit serak. Jelas dia tidak terlalu senang dengan Xi Xiaye. "Kau tahu kau masih anggota keluarga Xi? Kau bahkan tidak kembali saat kakekmu sakit atau saat adikmu kembali? Kenapa kau ini?"

Xi Xiaye terus melontarkan pandangan dingin selagi menerima ocehan itu. "Kenapa harus? Aku akan ke dokter saat sakit, pulang saat mau makan. Apa yang bisa kulakukan saat kembali di sana?"

Deng Wenwen tidak mengantisipasi sahutan Xi Xiaye. Waktu dulu tak peduli dia mengkritik, Xi Xiaye hanya akan tetap diam, namun sekarang…

Deng Wenwen mengernyit dan raut wajahnya muram. Yue Lingsi dengan cepat berseru, "Xiaye, beraninya kau menjawab nenekmu seperti itu? Nenekmu itu tidak boleh lebih tertekan lagi sekarang! Dokter baru saja mengatakannya, kau tidak dengar?"

Seringai Xi Xiaye semakin lebar selagi tetap berdiri dan berpaling menghadap jendela, seolah tak didengarkannya kata-kata Yue Lingsi.

"Yueying adalah darah daging keluarga Xi, jadi dia keluargaku. Tak kusangka bisa menghadapi yang seperti ini, itu salahku. Aku tahu kau marah soal Xinyi dan Yifeng, tapi jangan kau lupakan mereka bagian dari keluargamu juga. Bagaimana bisa anggota keluarga saling mendendam? Lebih lagi, semuanya bisa mengerti kalau Xinyi benar-benar mengkhawatirkanmu beberapa tahun ini."

Deng Wenwen melembut setelah melihat Xi Xiaye beberapa saat. "Ini bukan momen yang kritis bagi keluarga Xi. Aku hanya berharap kita bisa bersatu lagi dan mengatasi masalah ini. Kita harus mendapatkan proyek besar dari Grup Qi Kai. Di industri sekarang ini, dengan Yueying yang menghadapi keadaan seperti ini…"

"Itu benar, Xiaye. Yueyinglah adalah hasil usaha keras keluarga Xi. Semua usaha nenekmu ada di situ. Kau harus menyelamatkan Yueying!" Yue Lingsi bermohon.

"Aku menyelamatkan Yueying? Bagaimana caranya? Apa kalian yang menunjukku untuk menempati posisi atas di Yueying. Atau kalian berpikir aku sebagai penghubung dengan Grup Qi Kai?"

Pikir Xi Xiaye itu lelucon.

"Kau bisa menyelamatkan Yueying selama kau bersedia menikah dengan Direktur Grup Qi Kai. Kalau kau menyetujuinya sebagai ganti Xinyi, itu akan mengatasi masalah kita. Lagipula, kau terlihat mirip dengan Xinyi, Direktur Grup Qi Kai akan menyukainya. Keluarga Qi menginginkan menantu dari keluarga berkelas dan kau adalah puteri walikota. Jadi dengan menimbang semua itu dan dengan rupamu, pasti cukuplah!"

Deng Wenwen penuh dengan keyakinan saat mengatakannya.

Xi Xiaye mewarisi kecantikan Shen Wenna. Rupa dan auranya setingkat lebih tinggi dibanding Xi Xinyi. Jika bukan karena kepribadiannya, jika bukan karena… Deng Wenwen masih berharap untuk menyayanginya, sayangnya..

Xi Xiaye pun terpaku. Pikiran-pikiran jahat menggerayanginya dan memandang Deng Wenwen, dikiranya dia salah dengar. "Apa katamu barusan? Menikah dengan Direktur Grup Qi Kai menggantikan Xi Xinyi?"

"Xiaye, Direktur Grup Qi Kai itu orang hebat. Qi Lei adalah putera satu-satunya di keluarga Qi. Dengan bisnis dan latar belakang mereka yang besar, bahkan lebih besar dari Perusahaan Han. Dengan semua itu, kau dapat segera melupakan Han Yifeng dan mungkin dapat menikah di hari yang sama dengan mereka!" Yue Lingsi menjelaskannya dengan semangat.

"Jadi kalian ini tidak sabar mendorongku dan menggantikan Xi Xinyi sebagai ganti mengatasi krisis Yueying?" Xi Xiaye berbalik melihat Deng Wenwen dengan tak acuh dan tersenyum paksa.