Lu Yichen tiba-tiba berhenti. Sambil mengerutkan kening, dia berbalik ke mereka. "Selamat pagi. Orang yang kau bilang dipecat itu apakah penjaga yang kemarin?" dia bertanya.
Penjaga yang lebih tua berhenti. Mencoba mengingatnya dan dia menjelaskan dengan sopan, "Ya, betul. Ada yang bisa saya bantu?"
"Kapan dia dipecat? Kenapa dia dipecat?" Lu Yichen menyelidiki secara mendetail.
"Eh, ini.. Dia dipecat kemarin sore. Adapun alasannya ..." Penjaga yang lebih tua tampak canggung. Saat melirik Mu Xiaoxiao, dia hanya bisa berkata, "Maaf, ini rahasia. Aku tidak bisa mengatakannya padamu."
Walaupun dia tidak mengatakannya, Lu Yichen sudah mengerti apa yang terjadi.
Dengan kecewa, dia mengangguk untuk berterima kasih. "Terima kasih. Aku mengerti."
Kemudian dia berjalan lurus ke depan, seolah-olah dia melupakan keberadaan Mu Xiaoxiao.
Mu Xiaoxiao bingung. Dia berpikir, apakah penjaga yang dia maksud adalah penjaga yang kemarin menghalanginya masuk? "Lu Yichen, tunggu! Kenapa kamu berjalan cepat sekali? Lagipula kelas belum dimulai."
Lu Yichen memiliki kaki yang panjang dan kaki Mu Xiaoxiao sangat pendek. Setiap satu langkah dia berjalan, Mu Xiaoxiao harus berjalan 2 langkah untuk mengejar Lu Yichen.
Akhirnya, ketika dia berhasil mengejarnya, dia membentangkan tangannya untuk menghalanginya. Dengan nada bingung, dia bertanya, "Apakah kau tidak apa-apa? Apakah penjaga keamanan itu ... kerabatmu? Kenapa kau kesal?"
Walaupun dia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, dia bisa melihat kalau Lu Yichen sedang marah pada saat itu. Wajahnya terlihat tanpa ekspresi dan dingin, tampak seperti apa yang Yu Zhe gambarkan sebagai pria yang "keras."
Mu Xiaoxiao tidak tahu kesalahan apa yang dia buat, dia menatap matanya, menunggu penjelasan.
Lu Yichen akhirnya menatapnya. Suaranya pun berubah , dia berkata dengan dingin, "Kamu bilang kamu tidak tahu mengapa penjaga itu dipecat? Mu Xiaoxiao, apa kamu mencoba untuk berpura-pura bodoh di depanku?"
"Apa? Apa maksudmu ? Aku benar-benar tidak tahu apa yang kamu bicarakan! Apakah ada sesuatu yang harus aku ketahui?" Mu Xiaoxiao bingung dan bahkan mulai merasa marah dengan tuduhannya.
Sikap dinginnya seperti mengatakan kalau Mu Xiaoxiao yang menyebabkan penjaga itu dipecat.
"Apakah kamu lupa kalau aku baru pindah ke sekolah ini kemarin? Aku tidak kenal dia, dan aku tidak punya dendam terhadapnya. Mengapa aku dituduh menjadi penyebab dia kehilangan pekerjaannya?"
Mu Xiaoxiao berusaha untuk menjelaskan .
Melihat sikapnya seperti itu Mu Xiaoxiao sedih, karena meskipun mereka berdua belum kenal lama dan itu wajar baginya untuk salah paham. Tapi dia telah menuduhnya dan berpikir kalau dia adalah orang jahat.
Apakah Lu Yichen benar-benar berpikir kalau dia adalah orang yang jahat?
"Kau tidak merasa dendam? Bukankah kau marah ketika dia menghalangimu masuk kemarin? Dan bukankah saat itu dia menerima telepon dari Kepala Sekolah? Jika kamu tidak memiliki status atau kedudukan spesial, mengapa Kepala Sekolah menyambutmu secara pribadi?"
"Aku…" Mu Xiaoxiao terdiam mendengar omelannya.
Nada suara Lu Yichen menjadi semakin dingin seolah dia menyuruhnya pergi. "Apakah kamu tahu betapa pentingnya pekerjaan ini bagi penjaga keamanan itu? Istrinya baru saja melahirkan, dan harga susu formula dan popok bisa mencapai satu bahkan dua ribu Yuan, belum termasuk biaya kebutuhan lain. Apakah kamu tahu apa artinya jika dia kehilangan pekerjaan ini? "
"Aku…"
"Tidak, kamu tidak tahu. Uang beberapa ribu Yuan tidak berarti untuk gadis kaya sepertimu, kan? Kau, dengan kekayaan dan kekuasaanmu, Memutuskan nasib seseorang hanya dengan mengatakan kata-kata sesukamu. Apakah itu begitu menyenangkan?"