Aku terbangun, matahari sudah tidak menampakkan dirinya lagi, aku pun beranjak dari tempat tidurku untuk minum air, aku masih kurang bisa berjalan, karena luka tembakku, tetapi cukup untuk mengambil air minum.Yuka dan Hans tertidur, mungkin sekarang masih sekitar pukul 1 malam.Koridor yang kulewati sangatlah gelap, sayang sekali aku tidak dapat menemukan lampu atau sejenisnya untuk menerangi jalanku.Akhirnya aku datang di dapur, untungnya di dapur ada 1 lampu minyak yang masih menyala, tiba-tiba sebuah kilat menyambar, lalu hujan turun dengan deras.
"Malam yang indah bukan? " aku mendengar suara bisikan, entah dari mana.
Tetapi, aku tidak menghiraukan suara itu, dan mengambil segelas air, lalu meminumnya.
"Hei, aku bertanya padamu anak muda! " suara itu semakin keras.
"Tidak, yang kuinginkan hanyalah minum, lalu kembali tidur, jujur aku memang suka hujan, tetapi tidak saat malam seperti ini" jawabku
Aku pun pergi berjalan menuju kamar tidurku lagi, aku masih tidak dapat berjalan dengan cepat.Lalu aku mendengar suara langkah kaki dibelakangku, aku masih tidak menghiraukannya.Tepat di depan kamarku, aku berhenti, aku merasakan ada sesuatu yang memegang kakiku, lalu aku melihat kebawah.Ada sebuah tangan memegangi kakiku yang terkena luka.
"Bolehkah aku mengambil peluru yang ada di kakimu itu? " suara, suatu mahkluk yang memegangi kakiku.
"Maaf, tapi tidak ada peluru di kakiku, temanku sudah mengeluarkannya" jawabku
"Benarkah?? mungkin aku harus mencari temanmu dan mengambil peluru itu" kata makhluk itu
"Memangnya ada apa dengan peluru itu? " tanyaku, lalu ada sebuah kilat
"Peluru itu sangat berharga, dan aku MENGINGINKANNYA, meskipun aku harus membunuh orang yang membawanya" tiba-tiba makhluk itu berubah menjadi wujud manusia yang memakai jubah, tetapi aku tidak dapat melihat wujudnya.
"Jelaskan padaku anak muda, dimana peluru itu?" ia menatapku
"Sudah kubilang aku tidak memilikinya, dan darimana kau tahu, bahwa aku tertembak? " jelasku
"Kau memiliki bekasnya, sebuah kutukan, dan aku adalah yang akan melaksanakan kutukan yang telah ditanamkan kepadanya yang membawa peluru itu.Tetapi kau bukanlah yang mendapatkannya, melainkan teman yang kau maksud, Sayumi"
Mendengar nama itu, aku nafasku terhenti, jika aku tidak menyelamatkannya, dia bisa mati!.
"Baiklah, terima kasih atas informasinya nak, kau memang benar-benar membantuku!" makhluk itu tertawa kecil lalu menghilang
Sial, aku bahkan tidak mengetahui dimana tempat tinggal Sayumi.Tetapi aku masih bisa merasakan dimana keberadaan makhluk itu, aku tidak dapat melihat, tetapi aku dapat merasakannya dan apa maksud dari kutukan itu?
Aku masih dapat melihat jejaknya, makhluk itu meninggalkan bercak hitam di lantai, aku harus segera menemukannya sebelum semuanya terlambat!