Makhluk itu berteriak kesakitan, lalu setelah beberapa lama, ia terjatuh, sepertinya ia sudah mati,makhluk itu tidak mengeluarkan darah sama sekali, tetapi di sebelah pedang yang aku lempar kepadnya, terdapat sebuah batu ungu yang bersinar, batu itu sebesar telapak tanganku.Aku pun mengambil batu itu, tiba-tiba batu itu menghilang seperti debu berkilau yang tertiup angin.Tak lama kemudian, aku kembali ke tempatku semula, tempat saat aku pertama kali bertemu monster itu,hari sudah malam,sepertinya itu hanyalah ilusi dari Voidman tetapi, lukaku tidak hilang.Aku pun pulang ke rumah, dalam perjalanan itu aku sering jatuh, tetapi sayang sekali, tidak ada orang yang dapat membantuku.
"Aku pulang!" kataku.
"Ya, selamat datang kak! " Yuka menghampiriku
"Darimana saja kau? " Kata Tuan Hans, sambil berjalan menujuku
"Ayah! kak Matsu terluka! " Yuka menunjuk kakiku
"Ya, aku bertemu dengan mons-" tiba-tiba kepalaku pusing, lalu aku pingsan
"Matsu? Matsu! " kata Tuan Hans
Setelah Tuan Hans berbicara, aku tak sadarkan diri.Aku tidak dapat mengetahui berapa lama aku tak sadarkan diri.Setelah beberapa lama, aku akhirnya dapat membuka mataku, aku berada di kamarku, hal yang pertama kali kulihat adalah Yuka, ia terlihat agak sedih.
"Kak Matsu? " kata Yuka
"Kak Sayumi!, Kak Matsu sudah bangun lo! " lanjut Yuka sambil berjalan mencari Sayumi.Luka-lukaku sudah diobati, tetapi rasa sakitnya masih terasa.
"Kamu sebaiknya tidak membohongiku lagi Yuka.... , ini sudah ketiga kalinya, aku nanti makin khawatir" kata Sayumi dari koridor, terdengar langkah kakinya dan langkah kaki Yuka.
"Lihat, ia masih belum bangun-" Wajah Sayumi memerah, ia lalu berpaling dariku, ia terlihat membawa obat-obatan.
"Kau tidak apa-apa kan? tanya Sayumi, ia masih berpaling dariku
"Ya Sayumi, aku tidak apa-apa, terima kasih" jawabku sambil bersenyum.
"Ah, kau sudah bangun ya" kata Tuan Hans, ia masuk ke kamar.
"Ya, setidaknya lebih baik dibandingkan kemarin" jawabku, sambil melihat luka-lukaku
"Menurutku, tertembak oleh monster itu tidak terlalu buruk" aku tertawa.Mereka juga ikut tertawa.
"Oh ya, kau lupa menceritakannya" kata Tuan Hans
"Eh? , bukannya kau sudah tahu? " tanyaku
"Aku tidak dapat menghubungkan pengelihatanku kepada pengelihatanmu, aku tidak tahu kenapa" kata Tuan Hans
"Baiklah, jadi aku melawan monster yang bernama Voidman." jelasku
"Voidman? , aku tidak pernah mendengar monster seperti itu" kata Tuan Hans
"Baiklah, bukan masalah aku melawan siapa, tetapi aku menemukan sesuatu setelah membunuhnya" jelasku
"Ada sebuah batu, batu itu keluar dari dadanya setelah aku membunuhnya" lanjutku
"Eh? tunggu sebentar, kau bisa membunuh monster seperti itu Matsu? aku saja tidak bisa" tanya Sayumi
"Aku juga tidak bisa! " kata Yuka
"Karena kamu masih kecil Yuka" Sayumi mengusap kepala Yuka
"Batu? sepertinya itu adalah Pecahan molekul monster yang kau bunuh yang terkompresi" jelas Tuan Hans
"Adakah penjelasan yang lebih mudah? " tanyaku
"Namanya shards, benda itu memuat kekuatan setara dengan mahkluk yang kau bunuh, sudah lama aku tidak mendengar tentang Shards itu, setelah itu apa yang kau lakukan? " kata Tuan Hans
"Aku mengambil Shards itu, tetapi setelah kupegang, Shards itu menghilang" jelasku
"Hebat juga, berarti kau mungkin bisa mempelajari Shard Sorcery" kata Tuan Hans
"Shard Sorcery? " tanyaku
"Nanti setelah kau lulus dari Assasin Academy itu, kau bisa mempelajarinya sendiri. Oh dan jangan lupa, kau perlu istirahat, karena kau baru saja terluka karena Voidman itu" Kata Tuan Hans
"Baiklah, terima kasih Tuan Hans" jawabku, setelah itu mereka semua keluar untuk memberiku ruang untuk beristirahat, setelah itu aku tidur lagi, meskipun hari masih pagi.