Tak lama berselang kami sampai di tempat latihan Sir Lucas. Disana sudah banyak murid lain yang sudah berkumpul, kami pun menempatkan diri diantara mereka.
"Hey, kira-kira Sir Lucas akan mengajari kita apa lagi ya?"
"Mungkin teknik bertarung lagi? Karena belakangan ini Sir Lucas selalu mengajari kita hal itu."
"Begitu kah?"
Murid lain mulai berbisik tentang pelajaran hari ini. Hmmm benar juga, kira-kira kita akan belajar apa lagi ya?
Selagi berpikir seperti itu tanpa sadar Sir Lucas telah sampai di tempat latihan dan mulai menjelaskan materi hari ini.
"Baik semuanya, kali ini kita tidak akan berlatih tanding tapi kita akan melakukan latihan eksplorasi hutan!"
Eh? Eksplorasi hutan?
"Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya mulai dari teknik bertarung dan bertahan hidup maka kali ini kalian akan mempraktekan hasil latihan kalian di dalam eksplorasi ini!"
"Kalian akan masuk parameter hutan yang sudah kami siapkan dan tujuan kalian adalah mencari bendera tertentu. Setiap tim yang kami bagi akan diberikan bendera khusus dan tugas kalian adalah mencari bendera yang sama dengan tim kalian! Kalian boleh bekerja sama dengan tim lain tapi tidak boleh melukai satu sama lain."
"Dan satu hal lagi hutan yang kalian masuk telah dibersihkan oleh sekolah jadi sudah di pastikan tidak ada Monster di dalamnya. Namun masih banyak hewan liar lain jadi kalian boleh membawa itu sebagai poin tambahan latihan kali ini. Ada pertanyaan?"
Mendengar itu salah satu dari kami langsung mengangkat tangannya.
"Herson? Silahkan bertanya."
Oh ternyata Herson yang bertanya.
"Sir! Apakah kami boleh membawa senjata dalam latihan ini?"
"Baik. Untuk latihan kali ini kalian diperbolehkan membawa peralatan secukupnya seperti pisau, tali, panah dan lainnya di gudang yang telah kami siapkan. Tapi ingat, itu semua harus segera kembalikan setelah latihan selesai."
"Ada pertanyaan lagi?"
Kami diam dan menggelengkan kepala.
"Baiklah, sekarang kalian boleh menyiapkan diri selagi saya membagikan tim kali ini."
Kami pun langsung segera pergi ke gudang yang di tunjuk oleh Sir Lucas. Kira-kira apa yang harus aku bawa ya?
"Hey, Bob. Apa yang akan kamu bawa untuk latihan ini?"
"Eh hmmm. Mungkin belati, kantung, sarung nya tangan, dan tali?"
"Untuk apa itu semua?"
"Entah. Tapi kurasa itu sudah cukup?"
"..."
"Fer?"
Oh bodohnya diriku bertanya pada Bob. Harusnya aku tidak bertanya pada otak udang ini. Ugh.
"Sera bagaimana denganmu?"
Menoleh ke arah lain aku bertanya kepada Sera.
"Kalau aku, aku lebih nyaman menyiapkan peralatan berburu."
"Berburu?"
"Kau tahu kan Fer kalau aku tidak begitu pintar dalam mencari hal dan mungkin aku paling lambat untuk menemukan bendera timku. Jadi untuk mengganti hal itu aku akan memburu semua hewan yang aku jumpai untuk menambah poin timku!"
Ugh. Aku juga lupa kalau Sera juga tidak normal. Dasar otak otot. Kenapa tidak ada temanku yang normal!?
"Sudah lah, aku rasa aku akan baik-baik saja untuk latihan kali ini."
Setelah itu kami mulai menyiapkan diri kami masing-masing. Di gudang telah banyak benda tersimpan dan juga ada penjaga yang memandu kami.
Tak lama berselang aku dan yang lainnya telah siap dengan perlengkapan kami. Dan aku akhirnya memutuskan untuk membawa belati, ransel dan jaring. Kenapa? Karena sama seperti Sera aku juga tidak yakin akan bisa menemukan bendera timku dengan cepat. Jadi ya seperti ini.
"Semua berkumpul!"
Kami langsung berlari berkumpul saat mendengar perintah Sir Lucas yang ada di lapangan.
Dduk Duuk!
"Hmm baiklah, sekarang akan saya umum tim kalian! Tim pertama ada Derby, Joe, Tom...."
Sir Lucas mulai membagi kami ke dalam kelompok. Oh ya kelasku ada 20 murid dan setiap tim berisi empat orang, jadi semuanya ada 5 tim.
"Semuanya berkumpul sesuai timnya!"
Setelah Sir Lucas selesai membagi kami dalam tim, kami langsung menyesuaikan diri. Sera ada tim pertama. Elka di tim kedua. Enna di tim ke-empat. Dan aku ada tim terakhir..... Bersama Bob.
Kenapa...? Kenapa!? Aku memang kurang berguna dalam tim tapi kenapa aku dipasangkan dengan orang yang lebih tidak berguna dariku!? Tunggu Sir Lucas!
"Haaaah."
"Eh Fer? Kamu menghelas nafas seperti orang kelelahan. Apa kamu baik-baik saja?"
"Tidak apa-apa Bob. Aku baik-baik saja."
Mungkin.
"Sekarang saya akan mengantar kalian ke gerbang hutang yang sudah kami siapkan. Waktu kalian adalah tiga jam setelah masuk hutan untuk mencari bendera tim kalian. Dan ingat tetap jaga diri kalian!"
"Yes Sir!"
Sir Lucas mengingatkan kami selagi petugas lain membagikan bendera tim kami. Oh bendera yang aku dapatkan berwarna biru, sama seperti rambutku. Kurharap ini pertanda baik.
Kemudian kami berjalan keluar sekolah untuk menuju gerbang hutan yang tadi sudah dibicarakan Sir Lucas.
Oh ya selain Bob timku juga berisikan dua orang lainnya, satu laki-laki dan satu perempuan. Fino dan Rika.
Fino tidak jauh berbeda dengan anak laki-laki lainnya hanya saja wajahnya mungkin lebih terlihat lucu? Ah bukan, maksudku terlihat ramah. dengan rambut hitamnya Fino termasuk anak yang mudah bersosialisasi dan punya banyak teman. Aku dan Bob juga sering mengobrol dengannya.
Dan Rika... Bagaimana aku menjelaskannya ya? Rika adalah anak pendiam dan jarang berbicara di kelas. Padahal kalau di lebih aktif mungkin dia bisa dapat teman yang banyak. Rika punya rambut hitam dan tingginya mungkin sedikit dibawah Enna? Dan satu lagi. Rika itu cukup cantik.
Sambil berjalan bersama Bob, Fino, dan Rika kami mulai membahas strategi untuk menyelesaikan latihan kali ini. Yah walaupun Rika jarang memberikan tanggapannya tapi kurasa aku bisa bekerja sama dengan baik dalam tim ini.
Sembari menanti latihan eksplorasi ini. Aku dan lainnya melangkah maju menuju gerbang hutan.
▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲
Di saat yang sama.
Sisi batas hutan tempat latihan Fer. Hutan yang sunyi dan rindang ini tiba-tiba terdengar suara sesak seseorang. Suara itu berasal dari pria paruh baya yang sedang berbaring lemas di bawah pohon.
"Akhh Ughhh."
Suara itu sangat cocok dipadukan bila kita melihat keadaan orang yang mengeluar suara itu. Tubuhnya penuh dengan darah terutama di bagian perutnya yang memiliki luka parah panjang. Lukanya seperti hasil dari cakaran dari cakar yang amat besar. Bila kita perhatikan lagi luka itu bukanlah luka yang bisa dihasilkan hewan biasa!
Ya. Itu ulah Monster.
"Uuughh. Sialan! Kenapa Gray Wulf bisa masuk kesini!? A-aku harus memberitahu guru yang lain! Murid-murid dalam bahaya....."
Namun sebelum ia bisa mencoba melangkah menuju tempat rekannya. Ia merasa ada sesuatu yang menatapnya, dan menoleh ke belakang. Di situ lah ia melihat sosok serigala besar yang sedang menatap dan berjalan menuju tempatnya.
Serigala itu memiliki tinggi sebesar orang dewasa dan memiliki bulu abu-abu. Tubuhnya dipenuhi otot-otot yang mustahil dimiliki hewan liar biasa. Cakar tajam dan keras yang bahkan bisa menebang pohon dengan mudah. Mata coklat pemangsa dan taring besar itu dalam sekejap tiba di hadapan mangsanya.
"Sial...."
Crunch!
Lalu melahap makanannya.
Pria itu tenggelam dalam kegelapan sebelum bisa memberitahu rekannya tentang ancaman yang sedang mengintai Fer dan yang lainnya di dalam hutan.