Chereads / Artika family / Chapter 42 - pergi

Chapter 42 - pergi

semua sudah berkumpul di rumahku termasuk semua istri mereka juga

"waah kalian mau ajak istri kalian juga yaa hahaha"

ejekku saat melitat mereka

"ya gak laah"

jawab balri

"hahahahaha"

aku tertawa geli

"kami ini istri istri berbakti ar, antar suami pergi jauh"

jawab naza

"hahaha iya iya,ya udah kami pergi ya Sayang baik-baik di rumah ya jagain Arfa dan Tika yaa, kalau ada apa apa kabari secepatnya"

sambil mengusap kepalnya

"iya kak pasti, hati-hati di jalan ya"

berjalan ke luar

" kamu disana jaga mata ingat istri sama anak di rumah, Kalian juga ya lihat-lihatin dia Awas saja macam-macam"

kata yulia pada balri sebelum masuk mobil

"hahaha iya sayank iya pasti"

jawab balri

"kami pergi yaa"

kompak mereka

kami hanya menatap mereka masuk ke mobil dan mulai pergi menjauh sampai tak terlihat Lagi setelah itu kami pun kembali ke dalam berbicara banyak hal.

saat kedua anakku bangun dari tidurnya Mereka pun akhirnya pulang karena mereka tahu aku suka repot kalau sudah bersama kedua anakku.

walau hanya 2 hari aku rasa akan tetap berat kalau kak Arta tidak ada disini untuk membantu aku mengurus Arfa dan Tika.

Setelah beberapa jam berlalu kami pun akhirnya sampai pada tempat tujuan, pertama kami mencari hotel tempat kami menginap untuk 2 hari sekarang ini kami sedang beristirahat sejenak sambil menikmati makan malam.

" jadi ini rencananya kamu mau langsung ke tempat itu atau kita ke perusahaan dulu"

tanya balri

" Ya udah kita pertama ke perusahaan dulu dan kalau memang kunjungan dan yang lainnya sudah selesai baru kita mencari tujuan awal kita"

jelasku

"ok ar"

kata mahda

" Ya udah selesai ini kita tidur dulu sebentar, nanti kalau sudah malam kita mau keluar cari cemilan atau jalan-jalan, oke all"

lanjut balri

kami semua yang setuju akhirnya pun mulai merapikan beberapa barang yang berantakan lalu pergi untuk tidur, setelah kami semua bangun kami berbenah diri mandi berganti pakaian dan lalu kami keluar untuk pergi sebentar.

begitu kami keluar kami menikmati udara malam dan indahnya lampu di dalam kota Jakarta, aku sendiri memang merasa kurang jika bepergian tanpa istri ya bagaimanapun aku sudah terbiasa pergi bersamanya.

setelah cukup lama berkeliling dan akhirnya kami tiba di sebuah toko perhiasan dan juga pakaian, balri dan Mahda pun masuk ke sana.

" Aku mau beliin satu deh untuk Yulia, Walaupun nggak bisa yang mahal-mahal tapi perhiasan tetaplah perhiasan bagi seorang wanita, kan ya nggak mungkinlah dia nggak menghargai pemberian suaminya ya kan ar"

kata balri sambil masuk di ikuti yang lain

" Iya betul banget, kadang ada juga wanita yang berpikir benda pemberian itu tidak diukur dengan harga, itu tidak begitu penting dari perjuangan dan niat dari orang yang memberi, dan kebanyakan wanita itu bersifat menghargai pemberian orang lain apalagi orang yang tapi nggak tau juga ya kan setiap orang sifatnya dan keinginannya beda-beda"

panjang arta

"hhmmm ya udah deeh aku juga beli untuk Naza hehehehe"

tawa mahda

" Semoga aja besok semuanya sesuai dengan harapan ya"

kataku sambil tersenyum

"iya ar"

kata mereka berdua

setelah cukup lama milih dan mengukur ukur akhirnya pun mereka semua menemukan yang mereka inginkan, Balri membelikan Yulia sebuah kalung yang simpel tapi cantik lengkap dengan tulisan gombalannya di kertas ucapannya.

sedangkan Mahda ketemu gelang bermakna untuk istrinya itu, tak lupa dengan tulisan di kartu ucapan manis dan nama di sana. setelah mereka semua puas dengan apa yang mereka beli kami pun akhirnya pulang kembali tidur untuk mempersiapkan diri di hari esok.

setelah pagi datang kami semua bersiap untuk pergi ke perusahaan milik Ibu Melani yang sudah diserahkannya kepada aku, walaupun menurutku aku belum sepenuhnya menanggung tanggung jawab di dalam perusahaan itu, tapi aku yang sesekali datang ke sana sudah membuat mereka semua senang dan aku rasa itu sudah lebih dari cukup karena sebenarnya menerima itu semua berat karena profesi awalku adalah seorang dokter bukan seorang pengusaha.

begitu kami semua sampai di sana kedatangan kami disambut dengan sangat baik oleh mereka, Kami sempat berbicara tentang beberapa hal, perusahaan itu bagaimana perkembangan nya, selama ini dan apa saja pencapaiannya dan masih banyak lagi, syukur orang-orang disana semua mengerti dan dapat dipercaya jadi aku yang merasa diri terberat kan oleh tanggung jawab merasa sedikit ringan karena mereka.

setelah cukup lama kami di sana akhirnya kami pergi ke tempat tujuan awal yaitu mencarikan hadiah anniversary untuk Tarika, aku belum tahu apa yang akan aku berikan nanti entah itu anting, kalung, gelang ataupun cincin karena aku rasa kalau untuk itu lebih baik mata saja yang melihat kecocokan itu.

Sesampainya di V&Co Jewellery aku yang sebagai laki-laki yang gak begitu mengerti maknanya Indah perhiasan bagi seorang wanita tentu saja saat masuk di dalam melihat semua isi di sana rasanya bingung, Kami pun mulai melihat satu persatu.

" Ada yang bisa saya bantu Pak mau cari perhiasan untuk apa ya pernikahan, tunangan, hadiah atau yang lain"

tanyanya

" Saya ingin mencari perhiasan yang untuk hadiah anniversary istri saya kira-kira ada gak mbak"

tanyaku bingung

" sebentar ya Pak ini saya perlihatkan beberapa dan bisa pilih sesuai keinginan"

jelasnya sambil mengeluarkan

"hehehe iya mbak"

aku tertawa malu

"aduh ar kayaknya kamu terlahir hidup kaya deh tapi kok ini soal barang barang beginian katrok banget"

ejek balri

"diam kamu"

kataku

"hahahaha"

tawa mereka

"naah pak ini ada cincin dengan 1 berlian yang tak cukup besar di tengan dan dengan bunga juga berlian kecil di bagian samping kiri dan kanannya"

memperlihatkan

setelah aku coba lihat dan aku coba cocokkan dengan jariku aku rasa ini akan cocok aku mungkin gak bisa jelasin segi cocoknya di mana karna tarika gak disini tapi aku rasa ini pilihan yang tepat dan akhirnya Aku membelinya tak lupa aku tuliskan gombalan dan kata kata manis meniru Balri dan Mahda.

"hahaha tukang tiru"

ejek balri

"iihh berisik banget deh kalian"

kataku kesal

"hahahaha"

tertawa mereka

setelah merasa puas diri saat itu kami pun langsung kembali ke hotel memesan tiket untuk keberangkatan dan berkemas, sebelum kami menuju ke bandara kami singgah untuk membeli beberapa oleh-oleh dan barulah kami ke bandara untuk segera pulang.

di waktu dan tempat yang lain para istri berkumpul sedang menggosip sambil menonton tv

" kalian masih sering kontak pemilik perusahaan kalian itu ya siapa namanya Aku lupa"

tanya Naza

"hhmm namanya ibuk Melani, yaa gak sering-sering banget sih tapi ya pernah"

kataku

" Ooh dia Pernah kemari"

tanya yulia

" belum pernah sih waktu itu memang berencana kemari setelah lahiran aku tapi ternyata gagal karena beliau tidak bisa untuk datang"

jelasku

"ooooohh orang sibuk hahahaha"

kaya yulia sambil tertawa

"hahahahaha"

ikut naza

"tapi dia gak sombong lohh all"

jelasku lagi

"waah bagus lah kalau gitu"

lanjutnya

"hari ini mereka pulang kan"

tanya naza

"yaa kalau gak salah yaa hahaha"

yulia tertawa sambil mengangkat gelas kosong

"gak usah repot repot yul"

kataku lagi

"gak papa lah sesekali hahaha"

tawanya

"sini aku bantu"

naza berdiri dari duduknya

"gak usah eeeh eeh"

yulia menjatuhkan semua gelas

" astaghfirullahaladzim yuul"

teriakku

"kamu gak papa yul"

dekat naza

"aah maaf tar"

mulai menunduk

"gak papa lah yul, yang pentik kamu gak papa kan"

tanyaku lagi

"iya gak papa, tapi aah serseran gitu jantungku"

memegang dada

"ya udah biar aku aja deeh yul yang beresin kamu duduk aja"

kata naza lagi

Entah kenapa perasaanku saat itu mulai tidak enak aku coba duduk dan mengganti siaran TV sampai aku melihat acara berita yang rasanya membuat jantungku berdebar sesaat, Aku perhatikan secara baik-baik berita di TV mengatakan ada tabrakan yang terjadi di sekitaran bandara di kota kami yang di akibatkan oleh mengendara mobil yang kehilangan kontrol mobil dan akhirnya menabrak sebuah mobil berisikan 4 orang, saat itu rasanya ulu hati terasa nyeri.

"heey aauuww!!"

teriak naza

"ya ampun naz tangan kamu ber darah"

kataku kaget

"i ituu kan"

kata yulia sedikit terbata

kami pun mulai melihat satu titik yang sama dengan pandangan merasa tidak percaya, air mataku yang mulai mengalir Begitu juga dengan Yulia dan Naza yang sudah terduduk lemas masih kosong dan bingung.

"heii all hehe ak"

tetputus

"kalian semua kenapa"

ayu yang baru datang bingung

==================

hai all

maaf lama yaa

semoga suka